MAKALAH EKONOMI PEMBANGUNAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dari jaman dahulu sampai sekarang, perekonomian terus dan terus
mengalami perubahan dan perkembangan. Diharapkan perkembangan itu
menjadi lebih baik, namun dalam realitanya perkembangan ekonomi tidak
bisa berjalan semulus yang diharapkan. Ada banyak faktor yang
mempengaruhi pengembangan perekonomian, hal tersebutlah yang kadang
menjadi kendala dalam menciptakan perekonomian yang lebih bagus. Selain
karena perekonomian sifatnya sangat mengglobal dan perekonomian satu
daerah kedaerah lain maupun dari satu negara ke negara lain saling
mempengaruhi maka tidak hanya satu atau dua negara saja yang memikirkan
bagaimana cara mengembangkan perekonomian menuju arah yang lebih baik,
bahkan seluruh dunia memikirkannya. Berbicara masalah ekonomi, dari
periode satu ke periode berikutnya perkembangan ekonomian senantiasa
menjadi pokok pembicaraan yang menarik. Oleh karena itu munculah
berbagai tokoh-tokoh ekonomi yang mengemukakan berbagai pendapat, dari
generasi ke generasi munculah tokoh-tokoh ekonomi baru yang membawa
pemikiran yang berbeda dengan tokoh-tokoh ekonomi generasi sebelumnya.
Pemikiran tersebut biasanya merupakan penyempurnaan pemikiran tokoh
sebelumnya atau pembenahan apabila ada pemikiran tokoh yang setelah
diuji ada suatu kesalahan. Walaupun berbagai pemikiran bermunculan,
namun pada dasarnya pemikiran-pemikiran tersebut merngharapkan adanya
pengembangan perekonomian menuju yang lebih baik. Dan dari berbagai
macam pemikiran dan teori-teori dari para tokoh inilah kita bisa
mengambil suatu tindakan ekonomi yang tepat guna meningkatkan
perekonomian. Sebelum kita bisa mengambil tindakan itu, timbul
pertanyaan baru yaitu bagaimana awal dari teori-teori pengembangan
ekonomi itu dan bagaimanakah proses perkembangan teori-teori itu?.
B. TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan kami menulis makalah dan mengangkat Tema mengenai “TEORI-TEORI
PEMBANGUNAN EKONOMI” ini adalah guna memenuhi tugas mata kuliah
Ekonomi Pembangunan.
Manfaat penulisan makalah ini adalah untuk memperluas wawasan kami
dan pembaca tentang bagaimana pembahasan Teori-teori Pembangunan Ekonomi
dari berbagai tokoh ekonomi, aliran-aliran apa saja yang berkaitan
dengan pembangunan ekonomi, serta apa saja kelemahan dan faktor yang
mempengaruhi pengembangan ekonomi.
C. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini antara lain:
- Teori dan aliran apa saja yang membahas masalah pengembangan ekonomi?
- Siapa saja tokoh yang memberikan pemikiran di dalam pengembangan ekonomi?
- Bagaimana pemikiran tokoh-tokoh tersebut?
- Bagaimana proses pengembangan perekonomian itu sendiri?
- Faktor apa saja yang mempengaruhi pengembangan ekonomi?
BAB II
PEMBAHASAN
TEORI-TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI
A. ALIRAN KLASIK
Aliran klasik muncul pada akhir abad ke 18 dan permulaan abad ke 19
yaitu dimasa revolusi industri dimana suasana waktu itu merupakan awal
bagi adanya perkembangan ekonomi. Pada waktu itu sistem liberal sedang
merajalela dan menurut alairan klasik ekonomi liberal itu disebabkan
oleh adanya pacuan antara kemajuan teknologi dan perkembangan jumlah
penduduk. Mula-mula kemajuan teknologi lebih cepat dari pertambahan
jumlah penduduk, tetapi akhirnya terjadi sebaliknya dan perekonomian
akan mengalami kemacetan.
Menurut aliran ini bahwa meningkatnya tingkat keuntungan akan
mendorong perkembangan investasi dan investasi (pembentukan capital )
akan menambah volume persediaan capital ( capital stock ). Keadaan ini
akan memajukan tingkat teknologi dan memperbesar jumlah barang yang
beredar sehingga tingkat upah naik, yang berarti meningkatnya tingkat
kemakmuran penduduk. Tingkat kemakmuran akan mendorong bertambahnya
jumlah penduduk sehingga mengakibatkan berlakunya hukum pertambahan
hasil yang semakin berkurang ( law of diminishing return ).
Pendapat para tokoh teori aliran klasik antara lain :
1. Adam Smith
Menurut beliau bahwa perkembangan ekonomi Diperlukan adanya
spesialisasi agar produktivitas tenaga kerja bertambah karena dengan
adanya spesialisasi akan meningkatkan keterampilan tenaga kerja.
Disamping itu, beliau juga menitik beratkan pada luasnya pasar. Pasar
yang sempit akan membatasi spesialisasi ( devition of labour ) oleh
karena itu pasar harus seluas mungkin supaya dapat menampung hasil
produksi sehingga perdagangan Internasional menarik perhatian. Karena
hubungan perdagangan internasional itu menambah luasnya pasar, jadi
pasar terdiri pasar luar negeri dan pasar dalam negeri.
Prinsip Adam Smith mengemukakan bahwa pertumbuhan ekonomi ditentukan olh tingkat Investasi G=f (I).
Faktor lain yang penting menurut Adam Smith:
a. Divition of Labour/ pembagian kerja
Menunjukkan pentingnya peranan pasar dimana pasar yang sempit akan membatasi pembagian kerja
b. Invisible hand ( tangan yang tidak kelihatan dan merupakan mekanisme ekonomi pasar).
Invisible hand akan membawa factor produksi menjadi lebih efisien dalam pasar bebas.
c. Akumulasi modal
Merupakan fungsi dari tingkat keuntungan.
2. David Ricardo
Tiga golongan masyarakat menurut David Ricardo dalam masyarakat ekonomi antara lain:
a. Golongan Kapitalis
Adalah golongan yang memimpin produksi dan memegang peranan penting
karena golongan ini selalu mencari keuntungan dan menginvestasikan
kembali pendapatannya dalam bentuk akumulasi capital sehingga pendapatan
nasional naik.
b. Golongan buruh
Adalah golongan yang pada umumnya bergantung pada golongan kapitalis,
dan golongan ini merupakan golongan yang terbesar dalam masyarakat
c. Golongan Tuan Tanah
Golongan yang hanya menerima sewa dari golongan kapitalis atas areal
tanah yang disewakan. Golongan tuan tanah ini mereka hanya memikirkan
sewa saja dari golongan kapital atas areal tanah yang di sewakan. David
Ricardo mengatakan bahwa bila jumlah penduduk bertambah terus dan
akumulasi kapital terus menerus terjadi, maka tanah yang subur menjadi
kurang jumlahnya atau semakin langka adanya.
Jadi, pandapatan nasional dibagi menjadi 3 bagian berdasarkan penggolongan masyarakat diatas yaitu, upah, sewa dan keuntungan.
Kelemahan dari teori David Ricardo:
- Tidak dimasukkan adanya perkembangan teknologi
- Tidak dimasukkan adanya factor substitusi
Jadi, pada teori ini hanya mementingkan peranan sector pertanian
dimana tanah merupakan fakto pembatas bagi distribution of income hal
ini lebih cocok ada pada Negara yang sedang berkembang.
3. Thomas Robert Malthus
Menurut Thomas Robert Malthus kenaikan jumlah penduduk yang terus
menerus merupakan unsur yang perlu untuk adanya tambahan permintaan,
tetapi kenaikan jumlah penduduk saja tanpa dibaringi dengan kemajuan
faktor-faktor atau unsur-unsur perkembangan yang lain sudah tentu tidak
akan menaikan pendapatan dan tidak akan menaikan permintaan. Turunnya
biaya produksi akan memperbesar keuntungan-keuntungan para kapitalis dan
mendorong mereka untuk terus berproduksi.
Menurut Thomas Robert Malthus, perkembangan ekonomi diperlukan adanya
kenaikan jumlah kapital untuk investasi yang terus menerus, disamping
itu adanya perkembangan ekonomi dapat diharapkan bila terdapat tabungan
yang digunakan untuk investasi. Sedangkan menurut J.B.Say berkembang
dengan hukum pasar, dimana dikatakan bahwa Supply Creates its own demand
yang artinya asal jumlah produksi bertambah maka secara otomatis
permintaan akan ikut bertambah pula karena pada hakekatnya kebutuhan
manusia tidak terbatas.
Jadi kesimpulannya, bahwa tabungan disamping sebagai pendorong bagi
perkembangan ekonomi yaitu sebagai sumber capital, juga dapat sebagai
penghambat perkembangan bagi perkembangan ekonomi karena hal ini dapat
memperkecil jumlah permintaan efektif.
B. TEORI KARL MARX
- Sejarah perkembangan masyarakat
Dalam teorinya beliau membagi 5 tahap perkembangan masyarakat:
a. Masyarakat primitive communal
Tahap ini masyarakat masih menggunakan alat yang sifatnya masih
sederhana dan bukan milik perorangan tapi milik bersama (communal).
Dalam masyarkat ini tidak ada surplus produksi karena orang-orang
membuat sendiri barang kebutuhannya. tetapi semakin lama, orang sedikit
demi sedikit mengetahui alat-alat produksi yang lebih baik. Perbaikan
dalam alat-alat produksi menyebabkan adanya perubahan-perubahan sosial
dan kemudian terjadi pembagian kerja dalam produksi.
b. Masyarakat Perbudakan (slavery)
Hubungan produksi antara orang-orang yang memiliki alat produksi
dengan orang-orang yang hanya bekerja merupakan dasar terbentuknya
masyarakat perbudakan. Dengan cara kerja seperti ini keuntungan pemilik
alat produksi akan semakin besar karena budak hanya diberi upah yang
sangat rendah namun lama-kelamaan para budak semakin sadar sehingga
terjadi perselisihan antar kedua kelompok masyarakat.
c. Masyarakat feudal
Karena adanya pertentangan tersebut terbentuklah masyarakat feudal
dimana kaum bangsawan memiliki alat produksi yang paling utama yaitu
tanah.
Hubungan produksi dan system feudal ini akan mengubah cara kehidupan
social, sehingga ada dua golongan kelas yaitu kelas feudal yang terdiri
dari tuan tanah yang lebih berkuasa dalam hubungan social dan kelas
buruh.
Kepentingan kedua kelas ini berbeda-beda. Kelas feodal lebih
memikirkan keuntungan saja dan kemudian mendirikan pabrik-pabrik. Kelas
buruh yang memiliki alat-alat produksi menghendaki pasaran buruh yang
bebas dan hapusnya tarif dan rintangan lainnya dalam perdagangan yang
diciptakan kaum feodal.
d. Masyarakat capital
Hubungan produksi dalam system kapitalis didasarkan pada pemilikan
individu, masing-masing kapitalis terhadap alat-alat produksi. Hubungan
produksi ini memungkinkan perkembangan yang sangat pesat akan alat
produksi karena adanya keuntungan yang besar.
Kelas kapitalis dan buruh memiliki kepentingan yang saling
bertentangan sehingga perbedaan kepentingan ini makin lama makin menjadi
yang akhirnya timbul perjuangan kelas sehingga terbentuk masyarakat
baru yang mana terdapat pemilikan yang bersifat social terhadap alat
produksi. Hal ini merupakan unsur penting dalam masyarakat kapitalis.
e. Masyarakat sosialis
Dalam masyarakat ini kepemilikan alat produksi didasarkan atas hak milik social(social ownership).
Hubungan produksi merupakan kerjasama dan saling membantu diantara
buruh bebas dari unsure eksploitasi sehingga dalam masyarakat sosialis
ini tidak ada lagi kelas-kelas masyarakat.
2. Runtuhnya system kapitalis
Mengenai perkembangan sitem kapitalis, Karl Mark bersifat pesimis,
karena kaptalisme tidak saja akan mengalami stagnasi tetapi juga akan
mengalami keruntuhan yang disebabkan karma perkembangan kapitalisme itu
sendiri. Mark mengemukakan pendapatnya atas adanya hukum gerak yaitu:
a. Konsentrasi
Dalam masyarakat kapitalis di mana persaingan bebas menjadi cara
bekerja, maka sudah tentu perusahaan-perusahaan yang kuat yang dapat
bertahan dan perusahaan kecil akan bangkrut. Hal ini terjadi karena
perusahaan yang satu menggabung dengan perusahaan yang lain supaya tidak
bangktur. Dengan demikian terjadilah pemusatan-pemusatan (konsentrasi)
perusahaan menjadi perusahaan-perusahaan besar yang jumlahnya makin
sedikit.
b. Akumulasi
Perusahaan-perusahaan yang sudah menggabung akan bertambah besar,
sehingga mempunyai kedudukan monopoli. Oleh karena itu kekayaannya akan
semakin menumpuk (berakumulasi),maka perbedaan antara si kaya dan si
miskin semakin besar.
c. Kesengsaraan
Adanya persaingan menyebabkan perusahaan kecil bangkrut, sehingga
penawaran buruh menjadi besar. Karena penawaran buruh semakin banyak
maka upah dapat ditekan dan para buruh masih dapat didesak oleh kaum
kapitalis. Akibatnya kemelaratan menjadi semakin besar.
d. Krisis
Karena upah kerja dapat ditekan akibat semakin besarnya penawaran
buruh, maka produktifitas dapat meningkat dan keuntungan semakin besar.
Tetapi hal itu tidak akan berlangsung lama. Daya beli masyarakat semakin
berkurang karena pendapatan buruh semakin berkurang, sehinngga
terjadilah kelebihan produksi atas konsumsi (over production). Harga
barang-barang merosot dan produksi terpaksa ditahan. Akhirnya
pabrik-pabrik banyak yang titup dan terjadilah krisis.
3. Proses perkembangan ekonomi
Analisis mengenai proses perkembangan ekonomi pada pokoknya yang
memegang peranan adalah adanya nilai tambah ( surplus value ). Jadi, ada
nilai lebih perekonomian akan berkembang, maka perkembangan ekonomi
disebabkan karena keadaan perekonomian mampu menghasilkan nilai yang
lebih tinggi diatas nilai tenaga kerja, nilai bahan dasar, dan bahan
produksi.
C. ALIRAN NEO KLASIK
Aliran neo klasik mempelajari tingkat bunga, yaitu harga modal yang
menghubungkan nilai pada saat ini dan yang akan datang. Pembicaraan
mengenai tigkat bunga akhirnya sampai masalah akumulasi capital. Pada
bidang ini kaum neo klasik banyak menyumbangkan pendapat terhadap teori
perkembangan. Pendapat neo klasik mengenai perkembangan ekonomi dapat
diikhtisarkan sebagai berikut:
1. Akumulasi capital
Menurut neo klasik tingkat bunga dan tingkat pendapatan menentukan
tingkat tingginya tabungan. Pada tingkat teknik tertentu, tingkat bunga
akan menetukan tingginya tingkat investasi. Mengenai pembentukan capital
adalah penting untuk perkembangan ekonomi. Karena, investasi yang
bertambah maka tingkat bunga naik yang selanjutnya akan menaikkan jumlah
tabungan.
2. Perkembangan sebagai proses gradual
Marshall yang merupakan tokoh neo klasik mengatakan bahwa dengan
tidak mengurangi pentingnya penemuan-penemuan, baik investasi maupun
penggunaan teknik baru merupakan proses yang gradual dan terus-menerus.
3. Perkembangan sebagai proses yang harmonis dan komulatif
Maksudnya proses perkembangan yang meliputi berbagai faktor yang
faktor-faktor itu tumbuh secara bersama-sama, yaitu bila ada teknik
produksi yang baru akan menaikkan produksi total atau menaikkan
pendapatan total.
Selanjutnya di butuhkan tenaga kerja yang banyak sehingga terjadi kenaikan permintaan.
Harmonisnya perkembangan itu karena adanya:
a. Internal economies
Timbul karena adanya kenaikan skala produksi yang terkandung pada
sumber-sumber dan efisiensi dari pengusaha sendiri yang merupakan hasil
dari adanya mesin-mesin yang lebih baru dan spesialisasi yang lebih jauh
dan lebih luas dan managemen yang lebih baik.
b. Eksternal economies
Bergantung pada perkembangan industri, pada umumnya menyediakan kebutuhan antara industri itu sendiri
4. Optimis terhadap perkembangan ekonomi
Neo klasik berpendapat dan yakin dengan kemajuan-kemajuan teknik dan
perbaikan-perbaikan dalam kualitas buruh cenderung meningkatkan
pendapatan yang lebih tinggi sehingga permintaan masyarakat akan
meningkat dan seterusnya. Bagi neo klasik hal yang penting untuk
pertumbuhan ekonomi iala kemauan untuk menabung. Kalau tidak ada
tabungan maka kemajuan teknologi yang baru belum dapat dipergunakan.
5. Aspek internasional perkembangan ekonomi
Suatu Negara pada umumnya dapat mengalami lima tingkat perkembangan ekonomi yaitu:
a. Mula-mula Negara meminjam modal/capital. Negara itu merupakan Negara peminjam yang masih muda atau immature dan debitor.
b. Setelah dapat menghasilkan dengan capital tesebut dapat membayar bunga dan deviden atas pinjam.
c. Setelah penghasilan Negara meningkat terus, seagian di gunakan
unuk melunasi hutangnya dan sebagian dipinjamkan ke Negara lain yang
membutuhkan.
d. Tingka ke empat, Negara tersebut sudah dapat menerima deviden dan
bunga, sehingga terjadi surplus, dan piutangnya semakin besar . Negara
ini sudah pada tingkat kreditur yang belum mapan atau immatured
creditor.
e. Akhirnya negara tersebut hanya menerima bunga dan deviden saja
dari negara lain. Negara itu sekarang sudah pada tingkat kreditur yang
sudah mapan (matured creditor).
Pertambahan tenaga kerja konstan, sedang pertumbuhan kapital bukan
merupakan akibat dari keputusan investasi, tetapi merupakan fungsi dari
tabungan dikurangi deprisiasi.
K= f(S-D)
Jadi Teori neo klasik melihat pentingnya harga relative dari factor
produksi dan produktifitas, ini mempengaruhi pembandingan input dalam
proses produksi
Komentar Nicolas Kaldor tentang teori neo klasik
“Kaldor keberatan terhadap mekanisme yang otomatis
karena adanya kekakuan atau (regiditi) untuk berubah di dalam teknologi
yang melekat pada kapital “
D. TEORI SCHUMPETER
1. Jalannya perkembangan ekonomi
Menurut Schumpeter perkembangan ekonomi bukan merupakan proses yang
harmonis ataupun gradual tetapi merupakan perubahan yang spontan dan
terputus-putus.
Kunci dari teori Schumpeter adalah bahwa untuk perkembangan dari
ekonomi factor terpenting ialah entrepreneur. Kenaikan [roduksi nasional
itu tidak gradual dan tidak continue disebabkan inovasi, hal ini juga
tidak teratur terjadinya.
Penemuan (discovery): menemukan suatu hal yang sudah ada tetapi belum diketahui sebelumnya.
Invention( invensi) : penemuan akal guna menggunakan baru itu.
Inovasi ( invention) :
menurut Schumpeter pengertian inovasi dapat meliputi 5 hal yaitu:
a. mengenalkan barang baru atau barang yang berkualitas baru yang belum dikenal oleh konsumen.
b. Mengenal metode produksi yang baru
c. Pembukaan pasar baru bagi perusahaan
d. Penemuan sumber ekonomi yang baru
e. Menjalankan organisasi baru dalam industri.
Jadi kesimpulannya, teori perkembangan Schumpeter menitik beratkan
pada entrepenaur yang memimpin perkembangan ekonomi, sepanjang
berlakunya kapitalis.Sedangkan Entrepenaurship adalah orang yang dapat
melihat adanya kesempatan untuk memperkenalkan teknik baru, produksi
baru, organisasi baru yang lebih baik sehingga mampu memperkenalan
perkembangan “new resources”.
Untuk menjadikan innovation dan discovery mempunyai pengaruh yang
besar dalam perkembangan ekonomi diperlukan orang yang mempunyai
kecakapan yang dapat mengembangkan aspek ekonomi (orangnya disebut
“create innovating entrepenaur”)
2. Runtuhnya sistem kapitalis
a. Usangnya fungsi wiraswasta
b. Runtuhnya rangka kehyidupan masyarakat kapitalis
c. Runtuhnya golongan-golongan politikus
Dalil-dalil schumeter dalam teori ekonomi pembangunan:
1. 0 = f (L.K.Q.T)
Total output adalah merupakan kerjasama dari keempat factor produksi tersebut , aitu: L.K.Q.T
2. S = F.S(W..R.r)
Saving bergantung pada besar kecilnya wages = upah provit dan tingkat
bunga. Hal ini di tentang oleh Karl Marx, menurt pendapatnya , S
ditentukan oleh distribution of income (spembagian pendapatan
masyarakat).
3. I = (Ia + Ii)
Investasi bergantung pada Ia ( Autonomous Investment), Ii (Induced Iivestment)
a. Autonomous Investment adalah merupakan tambahan O.
b. Induced Ivesment adalah merupakan tambahan investasi sebagai akibat dari tambahan effective demand ( ermintaan yang evektive)
Jadi , pada hakekatnya investasi terdiri ata 2 komponen yaitu :
a. Autonomous investment
b. Induced investment
4. Induced Investment bergantung pada provit dan rate of interest Ii =Ii (R,r)
5. Autonomous investment bergantung pada penemuan sumber – sumber baru dan technical progress
Ia = Ia (K.T)
E. ANALISIS POST-KEYNESIAN
Ahli-ahli post-keynesian ialah mereka yang mencoba untuk merumuskan
perluasan teori keynes. Teory keynes itu terbatas pada analisis jangka
pendek. Untuk analisisnya keynes mennggunakan anggapan-anggapan berdasar
atas keadaan waktu sekarang. Misalnya mengenai tingkat teknik, tenaga
kerja, selera, dianalisis dengan tidak memperhatikan keadaan jangka
panjang. Sedangkan analisis post-keynes memperhatikan keadaan jangka
panjangnya.
Dalam analisis ini persoalan yang penting adalah sebagai berikut:
- Syarat apakah yang diperlukan ntuk mempertahankan perkembangan yang mantap (Steady growth) dari pendapatan pada tingkat full employment income tanpa mengalami deflasi ataupun inflasi.
- Apakah pendapatan benar-benar bertambah pada tingkat sedemikian rupa sehingga dapat mencegah terjadinya kemacetan yang lama atau inflasi yang terus-menerus.
Jadi apabilah jumlah penduduk bertambah maka pendapatan rill
perkapitah akan berkurang kecuali bila pendapat rill juga bertambah.
1. Analisis Harrod dan Domor Mengenai Pertumbuhan yang mantap (Steady Growth)
Harrod dan Damor menekankan pentingnya peranan akumulasi kapital
dalam proses pertumbuhan. Jadi akumulasi kapital itu mempunyai peranan
ganda yaitu menimbulkan mendapat dan disamping itu juga menaikan
kapasitas produksi dengan cara memperbesar jumlah kapital. Maka
pertumbuhan alat-alat kapital baru mempunyai beberapa akibat:
a. Kapital yang baru akan tetap belum dapat digunakan, sebab bila digunakan tidak memberikan hasil karena pendapatan tetap.
b. Kapital baru itu akan digunakan dengan pengorbanan dari kapital yang telah ada sebelumnya .
c. Kapital yang baru akan menggantikan tenaga kerja.
Jadi pembentukan kapital bila tidak dibarengi dengan kenaikan
pendapatan yang sudah ada akan membuat kapital dan tenaga menganggur.
2. Teori Evsey D. Domor
Karena investasi menaikan kapasitas produksi dan juga menaikan
pendapatan maka tingkat kenaikan investasi dipertahankan agar supaya
kenaikan pendapatan sama dengan kenaikan kapasitas produksi sehingga
pengerjaan penuh dipertahankan.
Angapan-anggapan yang dipakai untuk teorinya
a. Perekonomian sudah ada dalam tingkat pengerjaan penuh (Full Employment incoml).
b. Tidak ada pemerintah dan perdagangan luar negeri .
c. Tidak ada keterlambatan penyesuaan (Log of Adjustmen) atau ada penyesuaan yang cepat.
d. Hasrat menabung marjinal (Marginal Propensity to Save) dan hasrat menabung rata-rata (Average Propensity to Save) sama.
e. Marginal (Marginal Propensity to Save) dan capital coefficient (Perbandingan antara capital dan Output) adalah tetap.
Jadi perekonomian menghadapi suatu persoalan; bila tidak cukup
investasi hari ini, maka pengangguran akan terjadi sekarang. Tetapi bila
ada investasi hari ini, maka besok pagi dibutuhkan investasi yang lebih
banyak dari hari ini untuk menaikkan permintaan sehingga kapasitas
produksi yang bertambah dapat digunakan dan kapasitas mengannggur yang
berlebihan dapat dihindari besok pagi. Sebab bila permintaan tidak
dicukupi maka kapasitas menganggur yang berlebihan akan menyebabkan
turunnya investasi dan akan terjadi depresi hari lusa.
3. Teori Harrod
Harrod juga menyelidiki keadaan-keadaan untuk perkembangan ekonomi
yang terus menerus, dan menunjukkan cara yang mungkin dapat ditempuh
untuk mencapai perkembangan ekonomi itu. Ia memulai dengan mengatakan
bahwa tabungan sama dengan investasi.
Harrod beranggapan bahwa tabungan yang diharapkan itu selalu terjadi,
sehingga perbedaan anatara tabungan yang diharapkan dengan investasi
yang diharapkan itu akan berupa investasi yang belum diharapkan
(unintended investment). Ini berarti persediaan (inventory) menumpuk
apabila tabungan yang diharapkan melebihi investasi yang diharapkan.
Model Harrod ini dapat dinyatakan sesuai dengan modelnya domar. Kedua
model itu menunjukkan bahwa untuk mempertahankan pengerjaan penuh,
tabungan yang diharapkan dari pendapatan pada tingkat pengerjaan penuh
harus diimbangi dengan jumlah infestasi yang diharapkan, yang sama
besarnya dengan tabungan yang diharapkan.
Ikhtisar analisa Harrod dan Domar (roy Harrod dan Evsey Domar)
a. Investasi adalah pusat dari persoalan pertumbuhan yang mantap
sebab proses investasi mempunyai dua sifat yaitu menciptakan pendapatan
dan menaikkan kapasitas produksi dalam perekonomian.
b. Naiknya kapasitas produksi dapat menghasilkan out-put yang lebih banyak.
c. Laju pertumbuhan yang sebenarnya (actual rate of growth) dapat
berbeda dengan laju pertumbuhan yang mantap (waranted rate of growth).
Bila laju pertumbuhan yang sebenarnya lebih besar daripada laju
pertumbuhan yang mantap akan cenderung terjadi inflasi. Sebaliknya bila
laju pertumbuhan sebenarnya lebih kecil dari pada laju peertumbuhan
mantap akan cenderung terjadi deflasi.
4. Kelemahan teori Harrod-Domar
Teori ini berdasarkan pada anggapan yang sukar. Faktor-faktor penting
seperti hasrat menabung dan ratio kapital dan output dianggap tetap,
sedangkan pada kenyataannya faktor-faktor tersebut berubah syarat-syarat
yang dibutuhkan, untuk adanya pertumbuhan yang mantap.
5. Teori Stagnasi Sekuler (Secular Stagnation)
Stagnasi sekuler menunjukkan suatu fase perkembangan kapitalis yang
telah masuk dimana tabungan bersih pada pengerjaan penuh cenderung
bertambah. Investasi bersih pada pengerjaan penuh cenderung menurun.
Permintaan total tertinggal dibanding penawaran total sebab stagnasi dirumuskan dalam 3 golongan:
a. Menitik beratkan pada faktor-faktor eksogen, seperti tegnologi,
perkembangan penduduk, pembukaan dan perkembangan daerah baru.
b. Menitik beratkan pada perubahan-perubahan dasar dalam
lembaga-lembaga sosial, seperti meningkatnya pengawasan pemerintah
terhadap perusahaan-perusahaan dan perkembangan dalam organisasi buruh.
c. Menitik beratkan pada faktor-faktor endogen, seperti perkembangan persaingan dan konsentrasi industri.
Sebab-sebab Stagnasi (menurut A. Hansen)
a. Faktor eksogen, menyatakan bahwa perkembangan yang cepat dari
penduduk, pembukuan daerah baru dan kemajuan tegnologi akan mendorong
investasi dan menaikkan pendapatan. Sebaliknya pendapatan berkurang akan
mengalami pengangguran.
b. Perubahan-perubahan dalam lembaga-lembaga sosial
Perubahan-perubahan lembaga-lembaga sosial dan faktor-faktor endogen
dalam perkembangan kapitalis dapat membantu teori stagnasi itu.
c. Peranan faktor endogen
Pandangan ke tiga dari stagnasi ini menunjukkan pada perubahan
struktural dalam faktor-faktor endogen yang mengembangkan monopoli dan
oligopoli. Domar menekankan bahwa monopoli dapat menghambat investasi
dengan dihalang-halangi penerapan investasi yang baru. Selanjutnya,
inovasi menyebabkan hilangnya kepentingan-kepentingan yang telah ada.
Berdasarkan kelemahan teori Harrod dan Domar, mengundang para ekjonom
untuk lebih menyempurnakan dengan memasukkan variabel lain yaitu
unsur-unsur faktor produksi. Dimana dikemukakan oleh Neo Klasik, yaiti:
- Jika perkembangan tenaga kerja lebih cepat dari pada kapital, maka akan terjadi upah akan turun relatif terhadap suku bunga.
- Jika kapital lebih besar daripada tenaga kerja, maka upah relatif lebih tnggi daripada tngkat bunga.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pemikiran para ekomon dalam teori-teorinya maka dapat
dikemukakansebagai berikut. Klasik: Adam Smith menunjukkan pentingnya
faktor Divition of labour (pembagian tenaga kerja atau
spesialisasi) dalam pengembangan ekonomi. D. Ricardo, menunjukkan
pentingnya faktor tanah.Thomas Robert Malthus menunjukkan pentingnya
faktor pertambahan penduduk, dan pengaruh terhadap penambahan jumlah
permintaan. Sedangkan Karl Marx, menunjukkan pentingnya tersedia adanya
nilai lebih (surplus value) bagi perkembangan ekonomi. Post
Keynesia, khususnya Roy Harrod dan Evsey Domar mengemukakan pentingnya
peranan kapital di mana investasi lebih penting untuk perkembangan
ekonomi, sedang Neo Klasik melihat peranan dari teknologi. Schumpeter,
dalam masalah perkembangan ekonomi ini melihat pentingnya para entrepreneur. Apabila entrepreneur banyak tersedia, maka perkembangan ekonomi akan dapat tercapai dengan pesat.
Dari teori-teori tersebut, akhirnya dapat ditarik kesimpulan bahwa
sebetulnya pertumbuhan ekonomi itu tidak hanya tergantung pada satu
faktor, tetapi bergantung pada semua faktor.
Y = f (L, K, R, T, dan S), S yaitu faktor sosial (social climate)
L.K = direct input
R,T,S = indirect input
L = labour
K = capital / modal
R = resources / sumber alam
T = technological skill
S = social climate / faktor sosial
- B. SARAN
Menurut kami, bahwa untuk meningkatkan pengembangan ekonomi perlu
memperhatikan faktor-faktornya secara seimbang, karena antara faktor
yang satu dengan yang lain saling berkaitan.
DAFTAR PUSTAKA
Irawan dan Suparmoko.2002.Ekonomika Pembangunan.Yogyakarta:BPTE Yogyakarta
Martono, trisno.2008.Ekonomi Pembangunan.Surakarta:UNS Press