makalah olahraga

MAKALAH OLAHRAGA


Kata Pengantar




Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan dengan baik

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat memperbaikinya supaya lebih baik

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca dan juga bapak/ibu guru untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini



Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................
HALAMAN PENGESAHAN .......................
KATA PENGANTAR ...................................
DAFTAR ISI .................................................
BAB I PENDAHULUAN ..............................
        1.1. Latar Belakang Masalah .....................
        1.2. Tujuan Penulisan ...............................
        1.3. Rumusan Masalah ...............................
        1.4. Metode Penulisan ................................
        1.5. Sistematika Penulisan.............................
BAB II sepak bola.............................................
         Pengertian ...................................................


          tujuan permainan .......................................

          Tata tertib / Peraturan dalam sepak bola serta perihal

           yang ada dalam sepak bola .....................
       
BAB III bola volly
         Sejarah permainan bola volly....................
         Teknik dasar permainan bola volly.......
           Teknik Permainan Bola Voli……………….
           Formasi…………………………
           Lapangan………………………………………
BAB IV bola basket. ..........................................
       Latar belakang sejarah………..
       Pengertian bola basket………..
       Peraturan bola basket………
       Teknik permainan bola basket………..
BAB V. SOFTBALL….
      Perkembangan softball…..
      Peraturan permainan softball….
      Bentuk latihan dan peraturan permainan softball……
BAB VI.  PENUTUP……
BAB VII . DAFTAR PUSTAKA ....................



BAB I

PENDAHULUAN



1.1. Latar Belakang



Sepak bola merupakan suatu cabang olah raga yang sangat popular,

baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. Olah raga ini dimainkan ratusan

juta manusia di seluruh dunia dan di tonton oleh milyaran penonton.
Sejarah sepak bola Indonesia pernah mencapai prestasi yang cukup
membanggakan dalam kiprahnya di persepakbolaan dunia. Namun dalam
perkembangannya, saat ini langkah persepak bolaan nasional Indonesia telah
cukup jauh tertinggal. Jangankan berkiprah tingkat internasional, dalam tingkat
regional seperti Asia tenggara pun tidak dapat menunjukkan prestasi yang
membanggakan. Hal ini cukup ironi mengingat kuantitas sumber daya manusia
yang ada untuk membangun suatu kesebelasan yang cukup tangguh dan
mampu berbicara di level internasional.
BAB II


SEPAK BOLA
Tujuan Permainan


Dua tim yang masing-masing terdiri dari 11 orang bertarung untuk

memasukkan sebuah bola bundar ke gawang lawan ("mencetak gol"). Tim

yang mencetak lebih banyak gol adalah sang pemenang (biasanya dalam
jangka waktu 90 menit, tetapi ada cara lainnya untuk menentukan pemenang
jika hasilnya seri). akan diadakan pertambahan waktu 2x 15 menit dan apabila
dalam pertambahan waktu hasilnya masih seri akan diadakan adu penalti yang
setiap timnya akan diberikan lima kali kesempatan untuk menendang bola ke
arah gawang dari titik penalti yang berada di dalam daerah kiper hingga
hasilnya bisa ditentukan. Peraturan terpenting dalam mencapai tujuan ini
adalah para pemain (kecuali penjaga gawang) tidak boleh menyentuh bola
dengan tangan mereka selama masih dalam permainan.
2.4. Tata tertib / Peraturan dalam sepak bola serta perihal yang ada dalam
sepak bola
Peraturan resmi permainan sepak bola (Laws of the Game) adalah:
- Lapangan sepak bola :
Ukuran lapangan standar
1. Ukuran: panjang 100-110 m x lebar 64-75 m
2. Garis batas: garis selebar ... cm, yakni garis sentuh di sisi, garis
gawang di ujung-ujung, dan garis melintang tengah lapangan; ... m
lingkaran tengah; tak ada tembok penghalang atau papan
3. Daerah penalti: busur berukuran 18 m dari setiap pos
4. Garis penalti: ... m dari titik tengah garis gawang
5. Garis penalti kedua: ... m dari titik tengah garis gawang
6. Zona pergantian: daerah ... m (... m pada setiap sisi garis tengah
lapangan) pada sisi tribun dari pelemparan
7. Gawang: lebar 7 m x tinggi 2,5 m
8. Permukaan daerah pelemparan: halus, rata, dan tak abrasif
- Bola
1. Ukuran: 68-70 cm
2. Keliling:10 cm
3. Berat: 410-450 gram
4. Lambungan: 1000 cm pada pantulan pertama
5. Bahan: karet atau karet sintetis (buatan)
- Jumlah Pemain (Tim)
1. Jumlah pemain maksimal untuk memulai pertandingan: 11, salah
satunya penjaga gawang
2. Jumlah pemain maksimal keluar lapangan(tidak termasuk cedera): 4
3. Jumlah pemain cadangan maksimal: 12
4.  Jumlah wasit: 1
5.  Jumlah hakim garis: 2-4
6.  Batas jumlah pergantian pemain: 3 kecuali pertandingan uji coba
-  Peralatan Pemain
1.  Kaos bernomor (sejak tahun 1954)
2.  Celana pendek
3.  Kaos kaki
4 . Pelindung tulang kering
5.  Alas kaki bersolkan karet



- Wasit yang mengatur pertandingan dan asisten wasit

Wasit yang memimpin pertandingan sejumlah 1 orang dan

dibantu 2 orang sebagai hakim garis. Kemudian dibantu wasit
cadangan yang membantu apabila terjadi pergantian pemain dan
mengumumkan tambahan waktu. Pada Piala Dunia 2006, digunakan
ofisial ke-lima. Penggunaan 2 wasit sempat dicoba pada copa
italia.Penggunaan 4 hakim garis kabarnya juga dicoba di piala dunia
2010,dimana 2 diantaranya berada di belakang gawang.



- Lama Permainan

1. Lama normal: 2x45 menit

2. Lama istirahat: 15 menit
3. Lama perpanjangan waktu: 2x15 menit (bila hasil masih imbang
setelah 2 x 45 menit waktu normal)
4. Ada adu penalti jika jumlah gol kedua tim seri saat perpanjangan
waktu selesai.
5. Time-out: 1 per tim per babak; tak ada dalam waktu tambahan
6. Waktu pergantian babak: maksimal 15 menit
- Lemparan dalam
- Bola Keluar dan di Dalam Lapangan
- Cara Mendapatkan Angka
- Taktik Permainan

Taktik yang biasa dipakai oleh klub-klub sepak bola adalah sebagai
berikut:
1. 4-4-2 (klasik: empat pemain belakang/skipper)
2. 4-4-2 (dengan dua gelandang sayap)
3. 4-4-1-1 (2 pasang gelandang sayap,satu gelandang serang dan
striker tunggal)
4. 4-2-4 (2 sayap)
5. 4-3-2-1 (3 pemain gelandang tengah,2 gelandang serang,dan
striker tunggal)
6. 4-3-1-2 (4 bek,3 gelandang bertahan,1 penyerang lubang,2
striker)
7. 4-5-1 (4 bek,2 sayap,3 gelandang,1 striker)
8. 4-3-3 (4 bek,3 gelandang bertahan,2 striker sayap,1 striker
tengah)
9. 4-2-3-1 (2 bek tengah,2 bek sayap, 2 winger,1 penyerang
lubang,1 striker)
10. 4-3-3 (2 bek sayap,2 bek tengah,2 sayap,1 gelandang bertahan,3
striker tengah)
11. 4-1-4-1 (4 bek,1 gelandang bertahan,4 gelandang,1 striker)
12. 3-4-3 (dengan winger)
13. 3-5-2 (dengan libero/sweeper)
14. 3-5-2 (tanpa libero/sweeper)
15. 3-6-1
16. 5-4-1
17. 5-3-2 ( 3 striker,2striker sayap, 3 gelandang , 2 bek )
Taktik yang dipakai oleh sebuah tim selalu berubah tergantung dari
kondisi yang terjadi selama permainan berlangsung. Pada intinya ada
tiga taktik yang digunakan yaitu; Bertahan, Menyerang, dan Normal.
- Offside
- Pelanggaran

BAB III
BOLA VOLY

1.      Sejarah Permainan Bola Voli


Permainan bola voli pertama kali muncul Pada tahun 1895 oleh William C. Morgan, seorang direktur YMCA di Holyke, Massachusetts, menemukan sebuah permainan bernama mintonette dalam usahanya memenuhi keinginan para pengusaha lokal yang menganggap permainan bola basket terlalu menghabiskan tenaga dan kurang menyenangkan. Permainan ini cepat menarik perhatian karena hanya membutuhkan sedikit ketrampilan dasar, mudah dikuasai dalam jangka waktu latihan yang singkat, dan dapat dilakukan oleh pemain dengan berbagai tingkat kebugaran.



Permainan aslinya dahulu menggunakan bola yang terbuat dari karet bagian dalam bola basket. Peraturan awalnya membebaskan berapa pun jumlah pemain dalam satu tim. Pada tahun 1896 nama permainan ini diubah oleh Alfred T. Halstead, yang setelah menyaksikan permainan ini, menganggap bahwa bola voli lebih sesuai menjadi nama permainan ini mengingat ciri permainan ini yang dimainkan dengan melambungkan bola sebelum bola tersebut menyentuh tanah (volleying).

Penghitungan angka

Aturan permainan dari bola voli adalah:

1. Jika pihak musuh bisa memasukkan bola ke dalam daerah kita maka kita kehilangan bola dan musuh mendapatkan nilai
2. Serve yang kita lakukan harus bisa melewati net dan masuk ke daerah musuh. Jika tidak, maka musuh pun akan mendapat nilai

Ukuran lapangan bola voli yang umum adalah berukuran 9 meter x 18 meter. Ukuran tinggi net putra 2.43 meter dan untuk net putri 2.24 meter. Garis batas penyerangan untuk pemain belakang, jarak 3 meter dari garis tengah ( sejajar dengan net ). Untuk ukuran garis tepi lapangan adalah 5 cm.

2.       
2.1 Teknik Dasar Permainan Bola Voli
a. Servis
Teknik dasar pertama yang dikenal dalam permainan bola voli adalah teknik melakukan servis. Secara sederhana, teknik servis pada bola voli adalah pemain berdiri di belakang garis belakang lapangan, melemparkan bola ke udara, kemudian memukul bola tersebut ke arah lapangan atau area lawan..
Tujuan melakukan servis adalah semaksimal mungkin mengarahkan dan menjatuhkan bola pada area lawan yang kosong atau terlihat lemah, sehingga tidak dapat diterima oleh tim lawan. Atau, mengarahkan bola ke area lawan dengan keras dan kecepatan yang tinggi, sehingga tim lawan tidak mampu menahan atau mengendalikannya.Ketika bola yang diservis tersebut mendarat ke area lawan secara langsung (tanpa menyentuh pemain lawan), maka servis tersebut biasa disebut dengan “ace”. Sebutan tersebut juga berlaku untuk servis yang keluar lapangan, setelah terlebih dahulu menyentuh salah seorang pemain dari tim lawan.
Seiring dengan perjalanannya yang terus exist di dunia olahraga, saat ini teknik servis juga telah mengalami banyak perkembangan. Teknik servis dalam permainan bola voli telah berkembang menjadi 9 macam, yaitu:
1 .Underhand dan Overhand Serve (Servis atas dan servis bawah)
Underhand serve adalah melakukan servis atau memukul bola dari bawah, yaitu pada ketinggian sekitar area pinggang pemain. Underhand serve ini merupakan salah satu teknik servis yang termudah, dan juga sebagai salah satu servis yang sangat mudah diterima oleh tim lawan. Maka dari itu, teknik Underhand serve ini jarang sekali digunakan pada kejuaraan tingkat tinggi. Sedangkan Overhand serve adalah teknik servis yang dilakukan dari atas, yaitu dengan cara melemparkan bola ke udara kemudian memukulnya setelah bola tersebut kembali turun mencapai ketinggian di atas bahu pemain.
Gambar Servis Atas
Gambar Servis Bawah
2. Sky Ball Serve
Sky ball seve adalah sejenis teknik servis underhand yang biasa dipergunakan dalam permainan bola voli pantai. Dalam Sky ball serve, hasil pemukulan bola (servis) dibuat melambung sangat tinggi, dan kemudian bola tersebut akan turun kembali dengan gerakan yang hampir membentuk garis lurus. Tim bola voli pantai Brazil-lah yang telah menciptakan dan menggunakan teknik servis ini pada awal tahun 1980-an. Saat ini, jenis teknik servis tersebut sudah dianggap sangat kuno, sehingga sangat jarang dipergunakan lagi.
3. Line dan Cross_Court serve
Untuk membedakan kedua jenis servis ini dapat dilihat dari arah gerakan bola yang menyeberang ke area lawan. Dalam hal ini, arah gerakan bola dapat dibedakan menjadi dua, yaitu menyilang dan lurus sejajar dengan garis memanjang pada lapangan bola voli.
4. Top Spin
Top Spin merupakan salah satu jenis Underhand serve. Dalam teknik servis ini, bola yang dipukul mengenai bagian telapak tangan sekaligus pergelangan tangan. Dengan teknik ini, bola akan melesat ke area lawan dengan berputar. Putaran tersebut akan membuat bola melesat dan jatuh ke area lawan dengan cepat, tajam, dan keras.
5. Floater
Teknik servis Floater dapat dilakukan dengan cara melompat maupun hanya dengan berdiri saja. Pada jenis teknik Overhand serve ini, bola yang dipukul tidak berputar. Servis akan melesat ke area lawan tanpa gerakan berputar pada bola. Meskipun demikian, teknik servis ini akan menghasilkan gerakan bola yang tidak dapat diprediksi oleh tim lawan.
6. Jump Serve
Teknik Jump serve ini adalah salah satu jenis teknik servis yang paling populer dan paling banyak digunakan di kalangan tim bola voli tingkat perguruan tinggi maupun profesional. Teknik Jump serve ini juga masih termasuk dalam kategori teknik Overhand serve. Pemain yang akan melakukan Jump serve akan melempar bola tinggi ke udara, setelah sebelumnya melakukan persiapan di luar garis belakang lapangan. Setelah itu, pemain melakukan langkah pendekatan (penyesuaian) terhadap bola yang sedang bergerak turun, kemudian ia akan melompat dan memukul bola tersebut dengan keras. Teknik Jump serve ini akan menghasilkan servis dengan gerakan bola yang berputar, sangat cepat, keras, dan tajam. Hal inilah yang membuat teknik servis ini menjadi sangat populer di kalangan para pemain bola voli.
7. Jump Float
Salah satu jenis servis yang juga populer di kalangan pemain bola voli tingkat perguruan tinggi dan profesional adalah Jump float. Teknik Jump float ini hampir sama dengan teknik Jump serve dan floater. Pada teknik ini, pemain akan melempar bola ke udara dengan ketinggian yang lebih rendah dari teknik Top spin jump serve. Sedangkan kontak dengan bola (pemukulan) tetap dilakukan di udara. Teknik ini akan menghasilkan servis dengan arah bola yang tidak dapat diprediksi oleh tim lawan. Hal itulah yang membuat teknik servis ini menjadi lebih populer dan banyak digunakan pada kalangan perguruan tinggi dan profesional.
8. Round-House Serve
Pada teknik Round-House serve, pemain yang akan melakukan servis berdiri di luar garis belakan lapangan, dengan posisi salah satu bahu menghadap ke arah net. Setelah itu, bola dilempar tinggi ke udara dan dipukul dengan menggunakan gerakan lengan yang berputar dengan cepat. Pemukulan pada bola dilakukan dengan menggunakan telapak tangan. Hal ini akan memberikan hasil servis dengan putaran bola yang tinggi.
9. Hybrid Serve
Salah satu kategori teknik Overhand serve yang lain adalah Hybrid serve. Pada dasarnya, teknik Hybrid serve sama dengan teknik Top spin serve. Teknik Hybrid serve ini juga akan menghasilkan servis dengan arah gerakan yang sangat sulit untuk diprediksi oleh tim lawan.
b. Pass/Passing
Salah satu teknik dasar dan vital yang lain, yang juga wajib dikuasai oleh setiap pemain bola voli adalah teknik pass. Tanpa adanya penguasaan teknik pass yang baik, maka sebuah tim tidak akan mampu menghadapi pertandingan dengan baik. Karena, pass adalah langkah awal yang akan menentukan kemampuan sebuah tim untuk bertahan dan melakukan penyerangan. Dengan adanya penguasaan teknik pass yang baik, maka seorang setter akan lebih mudah dalam menyesuaikan arah dan tinggi bola yang akan diset. Dengan demikian, sang attacker-pun akan dapat melakukan spike secara maksimal. Pass yang baik, bukanlah pass yang hanya mampu mencegah bola agar tidak jatuh atau menyentuh area timnya, tetapi juga harus mampu mencapai posisi setter dengan arah yang tepat, serta dengan gerakan dan kecepatan yang stabil. Dengan demikian, sang setter dan attacker akan mampu menciptakan berbagai variasi serangan dengan mudah.
Sebenarnya, teknik pass ini dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu teknik Underarm pass (passing bawah) dan Overhand pass (passing atas).
Underarm pass atau yang juga biasa dikenal dengan sebutan bump, dilakukan dengan menggabungkan kedua lengan bawah menjadi satu, dengan arah lurus ke depan. Bola yang jatuh akan mengenai kedua lengan bawah pada bagian dalam. Teknik ini dilakukan dengan posisi yang rendah, yaitu dengan ketinggian sekitar batas pinggang pemain.
Sedangkan Overhand pass adalah teknik pass yang dilakukan dengan menggunakan ujung jemari tangan, seperti ketika melakukan set. Teknik ini dilakukan pada posisi di atas kepala.
C.Umpan
1. Umpan Kedepan
Pengumpan menempatkan posisi badan dibawah dan agak dibelakang arah gerak bola, kedua telapak tangan dan jari² membentuk bulatan ½ lingkaran telah siap didepan atas muka dahi.
Jenis² Umpan.
a. Umpan Normal/Open.
Bola segera diumpan keatas dengan kekuatan dorongan lengan, jari dan pergelangan tangan serta ayunan kaki. Usahakan bola parabol keatas net dengan ketinggian lebih dari 2m dari tepi atas net. Bola berada diantara smasher dan pengumpan sejajar net dengan jarak dari net ± 20cm – 50cm.
b. Umpan Semi.
Perkenaan bola tepat diatas dahi segaris dengan sumbu badan, dimana umpan dilakukan dengan gerak keatas depan, ketinggian bola diatas tepi net antara diatas 1m s/d 2m. Penentuan kualitas parabol dan jalannya bola tergantung kekuatan jari, pergelangan tangan dan lengan. Timing pemberian umpan semi dilakukan bila smasher  telah kelihatan bergerak maju awalan dengan jarak ± 1m dari pengumpan.
c. Umpan Straight/Kamboja.
Parabol bola antara 0.5m s/d 1.5m dari tepi atas net. Dorongan bola lebih dominan dibandingkan dengan gerak keatas untuk parabol bola, Bola diatas net meluncur agak cepat dengan jarak 20cm – 50cm dari net, dimana akhir parabol bola terletak diatas garis samping lapangan. Begitu bola datang segera dipantulkan kedepan atas dengan cepat, setelah pengumpan melihat smasher telah berawalan merapat dengan net diluar garis samping lapngan. Timing pemberian umpan harus tepat, yaitu saat bola telah didepan atas dahi dan smasher telah siap mengambil awalan.
d. Umpan Quick.
Teknik umpan ini memerlukan ketinggian  bola 50cm s/d 1m dari tepi atas net. Timing pemberian bola saat smasher telah melayang keatas didepan pengumpan siap untuk memukul bola, biasanya pasing bola datang, tunggu sebentar sampai smasher meloncat untuk menunggu bola diatas net. Gerakan utama dalam umpan pendek ini adalah kekuatan jari dan pergelangan pengumpan, perkenaan tangan terhadap bola sama dengan pelaksanaan umpan semi. Arah umpan parabol vertical disebut quick A, sedangkan parabol straight disebut quick B.
2. Umpan Kebelakang
Pengumpan menempatkan posisi badan dibawah bola, badan agak dicondongkan kebelakang sedikit. Gerak jari & pergelangan tangan lebih aktif, terutama ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah, lengan segaris dengan kecondongan badan bagian atas saat pelaksanaan umpan. Pandangan kebelakang sedikit untuk melihat jalannya bola kearah belakang. Jenis umpan kebelakang sama dengan umpan kedepan.
D.Smash
untuk serangan guna mematikan lawan
o       Awalan
Berdiri dengan salah satu kaki dibelakang sesuai dengan kebiasaan individu (tergantung smasher normal atau smasher kidal). Langkahkan kaki satu langkah kedepan (pemain yang baik, dapat mengambil ancang² sebanyak 2 sampai 4 langkah), kedua lengan mulai bergerak kebelakang, berat badan berangsur² merendah untuk membantu tolakan.
o       Tolakan
Langkahkan kaki selanjutnya, hingga kedua telapak kaki hampir sejajar dan salah satu kaki agak kedepan sedikit untuk mengerem gerak kedepan dan sebagai persiapan meloncat kearah vertical. Ayunkan kedua lengan kebelakang atas sebatas kemampuan, kaki ditekuk sehingga lutut membuat sudut ±110º, badan siap untuk meloncat dengan berat badan lebih banyak bertumpu pada kaki yang didepan.
o       Meloncat
Mulailah meloncat dengan tumit & jari kaki menghentak lantai dan mengayunkan kedua lengan kedepan atas saat kedua kaki mendorong naik keatas. Telapak kaki, pergelangan tangan, pinggul dan batang tubuh digerakkan serasi merupakan rangkaian gerak yang sempurna. Gerakan eksplosif dan loncatan vertikal.
o       Memukul Bola
Jarak bola didepan atas sejangkauan lengan pemukul, segera lecutkan lengan kebelakang kepala dan dengan cepat lecutkan kedepan sejangkauan lengan terpanjang dan tertinggi terhadap bola. Pukul bola secepat dan setinggi mungkin, perkenaan bola dengan telapak tangan tepat diatas tengah bola bagian atas. Pergelangan tangan aktif menghentak kedepan dengan telapak tangan & jari menutup bola. Setelah perkenaan bola lengan pemukul membuat gerakan lanjutan kearah garis tengah badan dengan diikuti gerak tubuh membungkuk. Gerak lecutan lengan, telapak tangan, badan, tangan yang tidak memukul dan kaki harus harmonis dan eksplosif untuk menjaga keseimbangan saat berada diudara. Pukulan yang benar akan menghasilkan bola keras & cepat turun kelantai.
o       Mendarat
Mendarat dengan kedua kaki mengeper. Lutut lentur saat mendarat untuk meredam perkenaan kaki dengan lantai, mendarat dengan jari² kaki (telapak kaki bagian depan) dan sikap badan condong kedepan. Usahakan tempat mendarat kedua kaki hampir sama dengan tempat saat meloncat.
Jenis² Smash.
1. Open
Pemukul melakukan gerak awalan setelah bola lepas dari tangan pengumpan, bola dipukul dipuncak loncatan dan jangkauan lengan yang tertinggi.
2. Semi
Setelah bola lepas dipasing kearah pengumpan, pemukul harus mulai bergerak perlahan kedepan dengan langkah tetap menuju kearah pengumpan. Begitu pengumpan menyajikan bola dengan ketinggian 1m  ditepi atas net maka secepatnya pemukul meloncat keatas dan memukul bola. Disini kecepatan gerak harus lebih cepat dari pada smash dengan bola Open
3. Quick
Begitu melihat bola pasing ke pengumpan, maka pemukul melakukan awalan secepat mungkin, dengan langkah yang panjang. Timing meloncat sebelum bola diumpan dengan jarak satu jangkauan lengan pemukul dengan bola yang akan diumpan. Pemukul melayang dengan tangan siap memukul, pengumpan menyajikan bola tepat didepan tangan pemukul. Lakukan pukulan dengan secepat²nya, gerakan pergelangan tangan yang cepat sangat baik hasilnya. Loncatan smasher vertikal, jagalah keseimbangan badan pada saat melayang.
4. Straight
Smasher sebelum melakukan gerakan awalan, terlebih dahulu bergerak kearah luar lapangan mendekati tiang net, smasher melakukan awalan bergerak arah paralel  dengan jaring. Begitu bola sampai dibatas tepi jaring dengan ketinggian optimal bola, segeralah melompat dan langsung memukul secepatnya. Proses menjalankan teknik ini lebih cepat dibandingkan smash dengan bola semi.
5. Drive
Smash ini biasanya digunakan oleh pemain untuk bola jauh dari net, saat meloncat smasher agak dekat dibawah bola, berbeda dengan saat meloncat pada smash normal. Bola yang akan di smash terletak diatas kanan bahu lengan pemukul. Gerak lecutan tangan dari depan atas badan diputarkan kearah yang berlawanan dengan arah jarum jam, telapak tangan membentuk cekungan seperti sendok. Cambukan keras, perkenaan bola dibagian belakang kearah bagian muka dengan telapak tangan, aktifkan gerakan pergelangan tangan . Gerakan cambukan harus dibantu oleh otot² perut, samping dan bahu. Akibat cambukan kurve jalan bola akan panjang dan putaran bola menjauhi net, bola bergerak dengan cepat dan tajam.
6. Dummy
Pemain melakukan gerakan sama dengan pada waktu hendak melakukan smash, tetapi pada waktu kontak dengan bola, bola tidak dipukul melainkan disentuh saja dengan jari tangan. Lengan pemukul tetap bergerak dan dengan gerakan jari pemukul mengarahkan bola ketempat yang tidak terjaga ditempat lawan. Bola dapat dilambungkan pendek atau panjang tergantung pada situasi.
7. Bola 3 meter
Smash ini adalah serangan yang dilakukan dari belakang garis serang, pemukul yang berfungsi sebagai pemain belakang pada saat tolakan tidak boleh menginjak atau melewati garis serang, tetapi pada saat mendarat boleh saja jatuh didalam garis serang.
8. Kijang
Biasanya umpan bola back, pemukul melakukan langkah panjang dan naik dengan tolakan loncatan menggunakan satu kaki, pemukul tangan kanan menolak dengan kaki kiri.
9. Double Step
Smash dengan menggunakan gerak tipu, disini pemukul melakukan dua kali gerakan untuk melakukan tolakan meloncat. Tolakan pertama hanya berupa tipuan untuk mengecoh block, baru pada tolakan kedua pemukul meloncat dan melakukan serangan.
10. Step L
Smash ini hampir sama dengan smash normal, tetapi gerakan awalan berbeda. Pemukul melangkah kedepan, kemudian melakukan langkah kesamping sebelum tolakan, baru kemudian melompat naik untuk melakukan serangan.
2.2 Teknik Permainan Bola Voli
A. Strategi
Strategi merupakan rancangan langkah-langkah yang sudah diprogram atau direncanakan, dan ada 5 posisi yang wajib yaitu…
Setter
Setter adalah pemain yang dispesialisasikan untuk mengatur bentuk penyerangan. Bola kedua setelah pass akan di set oleh setter, kemudian ia akan menempatkan bola di udara agar dapat di spike oleh attacker. Dengan demikian, setter dan attacker harus mampu menciptakan kerjasama dengan baik. Setter harus memiliki kualitas yang bagus dalam menyesuaikan arah dan tinggi bola yang akan di spike. Selain itu, setter haruslah seorang pemain yang lincah dan mampu bergerak dengan cepat di area permainan.
Libero
Jika kita memperhatikan sebuah pertandingan bola voli, maka pada setiap tim kita akan melihat seorang pemain yang menggunakan seragam yang berbeda dengan semua pemain di timnya. Pemain dengan seragam yang berbeda itulah yang disebut dengan libero. Dalam bahasa Italia, libero mempunyai arti “bebas”. Sesuai dengan nama tersebut, maka libero adalah pemain yang dapat secara bebas mengambil alih peran pemain yang lain. Namun, dalam sebuah pertandingan, libero tidak boleh memiliki dua posisi atau berganti posisi.
Pada dasarnya, libero bertugas untuk menerima serangan-serangan (spikes) yang dilakukan oleh attacker tim lawan. Berdasarkan fungsi utama tersebut, maka seorang libero tidak harus memiliki postur tubuh yang tinggi seperti pemain yang lain. Hal ini karena seorang libero tidak bermain di area yang dekat dengan net. Yang paling ditekankan bagi seorang libero adalah kualitas pass yang baik, memiliki kecepatan gerak yang tinggi, dan tentu saja harus memiliki stamina yang baik.
B. Formasi
4-2, 6-2, dan 5-1 adalah tiga macam formasi standar yang dikenal dalam permainan bola voli. Untuk pertandingan pada kelas pemula, biasanya menggunakan formasi yang pertama, yaitu formasi 4-2. Sedangkan pada permainan kelas tinggi, biasanya menggunakan formasi 5-1. Angka-angka tersebut mengarah pada jumlah pemain yang akan berperan sebagai spiker dan setter.
Formasi;4-2
Yang dimaksud dengan formasi 4-2 adalah, pada tim tersebut terdapat empat orang pemain yang akan berperan sebagai spiker, dan 2 orang lainnya akan berperan sebagai setter. Pada formasi ini, setter biasanya akan melakukan set dari posisi tengah depan lapangan. Meskipun demikian, kadang setter juga melakukan set dari posisi depan sebelah kanan lapangan. Dengan menggunakan formasi ini, maka sebuah tim akan selalu memiliki dua orang spiker pada bagian depan.
Formasi;6-2
Pada formasi 6-2 ini, ke-6 pemain dapat berperan sebagai spiker. Dan pada saat yang sama, dua dari enam pemain tersebut juga dapat berperan sebagai setter. Intinya, formasi 6-2 ini sama dengan formasi 4-2, yaitu akan sama-sama memiliki 4 orang pemain yang berperan sebagai spiker dan 2 orang pemain sebagai setter. Perbedaannya, yang berperan sebagai setter pada formasi 6-2 ini adalah pemain yang berada pada barisan belakang. Pemain belakang akan masuk ke depan untuk menjadi setter.
Formasi;5-1
Pada formasi 5-1, hanya ada satu orang pemain yang akan bertindak sebagai setter. Ketika setter berada di posisi depan (baris depan), makan tim tersebut akan memiliki 2 orang pemain yang akan berperan sebagai spiker. Sedangkan ketika setter berada di barisan belakang,maka tim tersebut akan memiliki 3 orang pemain yang akan berperan sebagai spiker.
2.3 Peraturan-Peraturan Dalam Permainan Bola Voli

a. Lapangan
Olahraga permainan bola voli dimainkan pada sebuah lapangan yang berbentuk persegi panjang. Seiring dengan terus berkembangnya permainan bola voli, maka standar-standar ukuran internasional dan sarana pendukung pada lapangan bola voli-pun telah ditetapkan.
# Panjang Lapangan    =   18 Meter
# Lebar Lapangan        =   9   Meter
Panjangan lapangan tersebut kemudian dibagi dua dan dipisahkan dengan sebuah net yang dipasang pada dua buah tiang.
# Tinggi Net     : Putra =   2.43 Meter
                          : Putri  =   2.24 Meter
# Lebar             =   1 Meter
Rod/Antena
Rod / antena terbuat dari bahan fiberglass. Ukuran panjang : 180 cm Diameter :     1 cm Warna : selang –seling (merah –putih atau hitam –putih) setiap 10 cm Antena dipasang tepat pada pita batas samping kanan dan samping kiri lapangan, 100 cm menempel pada net dan yang menonjol di atas net sepanjang 80 cm.
Dalam lapangan bola voli dikenal istilah garis “3 meter” dari net. Garis tersebut berfungsi sebagai batas wilayah penyerangan (attack line). Garis 3 meter tersebut kemudian membagi lapangan menjadi dua bagian, yaitu barisan belakang (back row), dan barisan depan (front row).
Kemudian, pada masing-masing bagian itu (back row dan front row) masih dibagi lagi menjadi 6 area atau 6 titik. Pada keenam area atau titik itulah yang merupakan posisi para pemain bola voli.
Area “1” merupakan posisi pemain yang akan melakukan servis berikutnya. Setiap pergantian giliran untuk melakukan servis, para pemain harus berputar searah dengan putaran jarum jam untuk mendapatkan giliran melakukan servis. Dengan melakukan putaran searah dengan putaran jarum jam, maka pemain pada posisi pertama akan digantikan oleh pemain yang sebelumnya menempati posisi kedua. Sedangkan pemain yang awalnya menempati posisi 1 akan bergeser ke  posisi 6, begitu seterusnya.
Dalam aturan lapangan bola voli terdapat istilah zona bebas (free zone). Zona bebas ini merupakan area yang mengelilingi area tim. Para pemain dapat memasuki dan bermain di dalam zona bebas yang memiliki lebar minimal 3 meter tersebut dengan bebas, setelah salah seorang pemain melakukan servis. Batas-batas area tim ditunjukkan dengan menggunakan garis-garis yang tergambar dilapangan. Sedangkan area penyerangan berada di dalam area tersebut. Garis-garis area tim tersebut juga menentukan apakah bola yang jatuh akan dinyatakan “masuk” atau “keluar”. Apabila bola yang jatuh masih menyentuh garis area tim, maka bola tersebut dinyatakan “masuk”, dan tim lawan akan memperoleh nilai. Namun, jika bola jatuh di luar garis area tim tanpa menyentuh garis area tim, maka bola dinyatakan “keluar”.
b.Bola
Bola pada permainan bola voli berbentuk bulat.  Lapisan luar : kulit yang lentur Lapisan dalam : karet / sejenisnya Jumlah lajur : 12 –18 lajur Ukuran berat : 250 –280 gram Keliling : 65 –67 cm Tekanan udara : 0,40 –0,45 kg / cm2
c. Bentuk-Bentuk Pelanggaran
1.      Pukulan ketiga pada bola harus dapat mengarah dan melewati net ke area lawan. Jika setelah dipukul sebanyak tiga kali namun bola masih belum berpindah ke area lawan, maka hal ini dianggap sebagai sebuah pelanggaran.
2.      Setiap pemain hanya diizinkan menyentuh bola sebanyak satu kali, sebelum dioper ke pemain lain. Jika seorang pemain menyentuh bola lebih dari sekali sebelum bola tersebut dioper ke pemain lain (secara sengaja maupun tidak), maka hal ini dianggap sebagai sebuah pelanggaran. Menyentuh bola ketika melakukan block tidak dihitung sebagai pukulan, maka pemain yang menyentuh bola ketika melakukan block tersebut masih diizinkan secara langsung untuk menyentuh atau memukul bola yang terlontar dari block-nya.
3.      Pelanggaran yang lain adalah penggunaan waktu lebih dari 8 detik ketika melakukan servis.
4.      Jika pemain memegang, mengangkat, atau membawa bola (menyentuh bola dalam waktu yang lama, bukan memukulnya), maka hal ini dianggap sebagai sebuah pelanggaran.
5.      Spike yang dilakukan oleh pemain pada baris belakang, sementara bola berada tepat di atas net akan dinyatakan sebagai sebuah pelanggaran. Hal ini dapat dilakukan jika pemain tersebut melompat dari belakang garis penyerangan (garis 3 meter), dalam hal ini pemain diperbolehkan untuk mendarat di depan garis penyerangan.
6.      Memukul bola yang masih terdapat di area lawan dinyatakan sebagai sebuah kesalahan.
7.      Menyentuh net dengan salah satu bagian tubuh ( kecuali rambut), ketika permainan sedang berlangsung akan dinyatakan sebagai pelanggaran.
8.      Pelanggaran yang lain adalah ketika bola mendarat (jatuh) di luar area tim yang sama, yaitu tim yang terakhir menyentuh bola tersebut.
9.      Pelanggaran yang terkadang juga dilakukan oleh seorang pemain voli adalah melakukan block atau spike pada bola yang belum melewati net secara sempurna, ketika tim lawan melakukan servis.
10.  Tindakan lain yang dianggap sebagai sebuah kesalahan adalah ketika pemain pada baris belakang bergabung melakukan block dengan pemain pada baris depan.
11.  Jika pemain depan dari tim server melompat, melakukan gerakan block, atau saling berdiri berdekatan ketika salah seorang pemain dari timnya melakukan servis dengan tujuan untuk menghalangi pandangan tim lawan, maka hal ini juga dinyatakan sebagai sebuah pelanggaran. Tim tersebut akan mendapat peringatan dari pihak wasit.
12.  Pelanggaran yang lain adalah posisi kaki pemain yang berada di dalam garis lapangan, atau menginjak garis belakang lapangan ketika melakukan servis (sebelum bola melewati net).

BAB IV
BOLA BASKET
A Sejarah basket
Basket dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak sengaja oleh seorang guru olahraga. Pada tahun 1891, Dr. James Naismith, seorang guru Olahraga asal Kanada yang mengajar di sebuah perguruan tinggi untuk para siswa profesional di YMCA (sebuah wadah pemuda umat Kristen) diSpringfield,Massachusetts, harus membuat suatu permainan di ruang tertutup untuk mengisi waktu para siswa pada masa liburan musim dingin di New England.Terinspirasi dari permainan yang pernah ia mainkan saat kecil di Ontario,Naismith menciptakan permainan yang sekarang dikenal sebagai bola basket pada 15 Desember 1891.
Pada awalnya, setiap tim berjumlah sembilan orang dan tidak ada dribble, sehingga bola hanya dapat berpindah melalui lemparan. Sejarah peraturan permainan basket diawali dari 13 aturan dasar yang ditulis sendiri oleh James Naismith. Aturan dasar tersebut adalah sebagai berikut.
  1. Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.
  2. Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
  3. Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.
  4. Bola harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
  5. Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul pemain lawan dengan cara disengaja. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sangsi berupa diskualifikasi pemain pelanggar hingga keranjang tim nya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.
  6. Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang disebutkan pada aturan 5.
  7. Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).
  8. Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
  9. Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasit yang akan melemparkannya ke dalam lapangan. pemain yang melempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.
  10. Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut. Wasit memiliki hak penuh untuk memberikan diskualifikasi pemain yang melakukan pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
  11. Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.
  12. Waktu pertandingan adalah 4 babak masing-masing 10 menit
  13. Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang.
14.   Pengertian Bola Basket
15.  Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Bola basket sangat cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang olahraga tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain itu, bola basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang besar, sehingga tidak menyulitkan pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.
Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari oleh penduduk Amerika Serikat dan penduduk di belahan bumi lainnya, antara lain di Amerika Selatan, Eropa Selatan, Lithuania, dan juga di Indonesia.
Peraturan Bola Basket
• Sistem pertandingan menggunakan sistem setengah kompetisi yang terdiri dari 8 tim dan akan disitribusikan ke dalam 2 (dua) group, masing-masih group terdiri dari 4 (empat) tim.
• Setiap tim terdiri dari 10 pemain meliputi 5 pemain inti yang bermain di lapangan dan 5 pemain cadangan.
• Pergantian pemain inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak dibatasi.
• Pertandingan tidak akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu anggota tim sedang bermain untuk cabang olahraga yang lain.
• Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 4 orang.
• Apabila di lapangan terdapat kurang dari 4 orang, maka tim yang bersangkutan akan dianggap kalah.
• Setiap peserta hanya diperbolehkan membuat maksimal 4 (empat) personal fouls (pada personal foul ke 5 (lima), fouled out).
• Team foul maksimum adalah 5 (lima). Setiap foul setelah foul ke 5 (lima), maka tim lawan berhak mendapatkan 2 (dua) buah free throw.
• Team foul akan di-reset pada perpindahan babak, namun, pada saat overtime, team foul tidak akan di-reset.
• Waktu pertandingan untuk penyisihan group adalah 2 X 20 menit kotor, dimana waktu tidak akan dimatikan pada saat time out dan free throw.
• Waktu pertandingan untuk babak semi final adalah 2 x 20 menit semi kotor, dimana waktu akan dimatikan pada saat time out dan free throw.
• Waktu pertandingan untuk babak final adalah 2 x 20 menit bersih, dimana waktu akan dimatikan pada saat bola mati, time out dan free throw.
• Waktu istirahat pergantian babak ditetapkan selama 5 menit.
• Waktu time out ditetapkan selama 1 (satu) menit dengan masing-masing tim memperoleh 1 (satu) kali time out pada setiap babak.
• Apabila pada akhir game, kedua tim memperoleh angka yang sama, overtime akan diadakan.
• Masa overtime berlangsung selama 1 x 5 menit (bersih).
• Apabila sampai dengan akhir waktu dari babak overtime, masih terdapat perolehan angka yang sama, maka akan dilakukan adu free-throw. Setiap tim diwakili oleh 2 orang dengan masing-masing orang memiliki 5 kali kesempatan.
• Kemenangan dalam pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim atau lebih mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan runner up akan dilihat dari kualitas angka memasukan pada tiap-tiap pertandingan yang dimainkan.
• Diluar dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan international.
D.    Teknik Permainan Bola Basket
1.         Teknik Dasar
cara memegang bola basket adalah sikap tangan membentuk mangkok besar. Bola berada di antara kedua telapak tangan. Telapak tangan melekat di samping bola agak ke belakang, jari-jari terentang melekat pada bola. Ibu jari terletak dekat dengan badan di bagian belakang bola yang menghadap ke arah tengah depan. Kedua kaki membentuk kuda-kuda dengan salah satu kaki di depan. Badan sedikit condong ke depan dan lutut rileks.
Dalam menangkap bola harus diperhatikan agar bola berada dalam penguasaan. Bola dijemput telapak tangan dengan jari-jari tangan terentang dan pergelangan tangan rileks. Saat bola masuk di antara kedua telapak tangan, jari tangan segera melekat ke bola dan ditarik ke belakang atau mengikuti arah datangnya bola. Menangkap bola (catching ball) terdiri dari dua macam cara yaitu menangkap bola di atas kepala dan menangkap boka di depan dada.
Mengoper atau melempar bola terdiri atas tiga cara yaitu melempar bola dari atas kepala (over head pass), melempar bola dari dari depan dada (chest pass) yang dilakukan dari dada ke dada dengan cepat dalam permainan, serta melempar bola memantul ke tanah atau lantai (bounce pass).
Menggiring bola (dribbling ball) adalah suatu usaha membawa bola ke depan. Caranya yaitu dengan memantul-mantulkan bola ke lantai dengan satu tangan. Saat bola bergerak ke atas telapak tangan menempel pada bola dan mengikuti arah bola. Tekanlah bola saat mencapai titik tertinggi ke arah bawah dengan sedikit meluruskan siku tangan diikuti dengan kelenturan pergelangan tangan. Menggiring bola dalam permainan bola basket dapat dibagi menjadi dua cara, yaitu menggiring bola rendah dan menggiring bola tinggi. Menggiring bola rendah bertujuan untuk melindungi bola dari jangkauan lawan. Menggiring bola tinggi dilakukan untuk mengadakan serangan yang cepat ke daerah pertahanan lawan.
Pivot atau memoros adalah suatu usaha menyelamatkan bola dari jangkauan lawan dengan salah satu kaki sebagai porosnya, sedangkan kaki yang lain dapat berputar 360 derajat.
Shooting adalah usaha memasukkan bola ke dalam keranjang atau ring basket lawan untuk meraih poin. Dalam melakukan shooting ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan shooting dengan dua tangan serta shooting dengan satu tangan.
Lay-up adalah usaha memasukkan bola ke ring atau keranjang basket dengan dua langkah dan meloncat agar dapat meraih poin. Lay-up disebut juga dengan tembakan melayang.
2.      Teknik Profesional
  • Fade Away
Fade away adalah tehnik yang mendorong badan kebelakang saat melakukan shoot, sehingga menyulitkan defender untuk menghadang bola. tehnik ini lumayan susah dilakukan buat pemain yang baru belajar basket. Bila keseimbangan badan tidak terjaga bisa-bisa terpelanting dan jatuh kebelakang. Pemain NBA yang sering memakai teknik ini adalah sang legenda basket seperti Michael Jordan dan Kobe Bryant.
  • Hook Shoot
Hook adalah teknik yang sangat efektif bila pemain dijaga oleh orang yang lebih tinggi dari pemain. Yaitu cara menembak dari samping dengan satu tangan. Jadi jarak antara orang yang menghadang dan pemain bias agak jauh. Belakangan tehnik ini sering dipakai oleh Rony Gunawan Satria Muda Britama waktu melawan Garuda Bandung di Final 2009, dan keakuratan mencapat 80%.
  • Jump Shoot
Teknik yang butuh lompatan tinggi, dan akurasi tembakan yang bagus.
  • crossover
merupakan cara dribble dengan cara memantulkan bola dari tangan kiri ke tangan kanan atau sebaliknya. biasanya teknik sudah banyak di improvisasi dengan cara memantulkan bola di antara celah kaki (kebanyakan pemain internasional sudah menggunakan teknik ini) atau belakang kaki (yang paling sering menggunakan teknik ini adalah Jamal Crawford - Atlanta Hawks)
  • Slamdunk
Slamdunk adalah salah satu teknik yang paling populer. Sebenarnya cukup simpel, yaitu hanya memasukkan bola secara langsung ke ring dan menghempaskan tangan ring basket. Walaupun simpel, tapi untuk orang dengan tinggi 171 cm slam seperti ini hampir mustahil untuk dilakukan karena lompatannya tidak cukup tinggi. 

BAB V
SOFBALL

Perkembangan Softball 
Muncul pertama di Amerika Serikat, kemudian Kanada dan negara-negara Barat lainnya, lalu berkembang di Asia. Terutama setelah Perang Dunia II usai, softball semakin menyebar untuk dikenal dan digemari. Di Jepang, Philipina, Korea Selatan, Taiwan, Softball telah menjadi permainan rakyat. Mingingat pesatnya perkembangan olahraga ini di Asia, dibentuklah Amateur Softball of Asia, yang disingkat ASA-ASIA (Persatuan Softball Amatir se-Asia). Anggotanya antara lain : Philipina, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Hongkong, Pakistan, India, Muangthai, Singapura dan Indonesia.
Kejuaraan Softball wanita se-Asia diselenggarakan di Manila, pada Februari 1967, pesertanya baru 5 negara : Philipina, Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan Hongkong. Demikianlah selanjutnya direncanakan kejuaraan Asia ini setiap tahun sekali, dengan penyelenggaraan setahun sekali bergantian antara putera dan puteri. Misalnya tahun ini kejuaraan softball putera, maka tahun depan untuk bagian puterinya. Softball juga sedang berjuang untuk dipertandingkan di Asian Games. Dalam Asian Games Bangkok tahun 1966, Softball juga ikut demonstrasi

Peraturan Permainan Softball
1.    Lapangan, & Posisi Pemain Bertahan (Defensive Team)
Lapangan Baseball atau Softball memiliki bentuk ¼ lingkaran. Setiap tim baik defensiv ataupun offensiv-tim dalam permainan dilapangan terdiri dari 9 pemain. Biasanya dalam pertandingan resmi, tim tuan rumah memulai permainan sebagai tim defense terlebih dahulu. Semua 9 pemain defense (pemain yg berkostum putih, dlm gambar) menempati posisi yg telah pasti dan diatur atau ditentukan oleh tim-nya, yaitu; 3 orang pemain menempati wilayah Outfield (daerah pertahanan belakang, yaitu Right-fielder, Center-fielder dan Left-fielder ), dan 4 orang pemain menempati wilayah Infield (daerah pertahanan depan / dalam, yaitu 1st Base-man, 2nd Base-man, Shortstop, dan 3rd Base-man), ditambah 2 pemain yg sangatlah penting, yaitu Pitcher (Pelempar Pitching yg berada ditengah-tengah Infield, biasanya berdiri diatas Pitcher’s Mound ) dan Catcher (Penangkap bola Pitching, yg duduk jongkok dibelakang homeplate berhadapan dng Pitcher yg berjarak kira-kira 18,5 -19 m).
Sedangkan tim offense atau pemain lawan, sementara berada diluar atau disamping lapangan ditempat masing-masing tim (Dugout). Tim Offens / Pemukul, maju satu persatu secara bergantian dan berurutan sebagai Pemukul / Batter (pemain yg berkostum biru pada gambar )sesuai dg urutan Pemukul yg telah ditentukan sebelumnya, untuk memulai permainan, berdiri didalam Batter’s Box disamping Homeplate.(lihat keterangan gambar lapangan yg berwarna hijau dlm posting pertama “Mengenal Baseball” utk melihat letak Batter’box & Home plate) dan berusaha memukul Bola sebagus mungkin ke daerah permainan supaya Tim Defense tdk dapat menangkap bola pukulannya. Pukulan bola yg menghasilkan Base yg tidak disebabkan oleh error / kesalahan dari tim defense, disebut HIT. Begitu seterusnya, sama halnya untuk pemukul berikutnya, permainan akan berganti sampai dengan Tim Defense berhasil membuat 3 OUT tim offense (3 orang OUT baik itu Batter ataupun Runner). 1 babak atau ronde dalam Baseball/Softball dinamakan Inning, jika masing-masing tim telah bergantian melakukan 1x defense dan 1x offense.


2.    Pitcher ( Pelempar )

Permainan dimulai dari Pitcher, yg bertugas melempar Bola kencang, secerdik dan setepat mungkin, agar pemain lawan (Pemukul / Hitter) tidak mungkin dapat memukul bola lemparannya.Partnernya “Catcher”, biasanya memberikan isyarat / kode bola yg hendaknya dilemparkan Pitcher, sesuai dengan kelemahan si-Pemukul, baik itu bola lambat, kencang, berbelok atau tipuan sekalipun, sesuai dg trik-trik Pitching yg Pitcher kuasai.


3.    Pemukul (Hitter) & Strike Zone

Satu lemparan “Strike” akan dan hanya dihitung untuk keuntungan Pitcher, umumnya jika :
•    bola lemparannya tepat berada dalam “Strike Zone” dan tidak terpukul baik di-swing atau tidak oleh Batter- bola lemparannya diluar “Strike Zone”atau “Ball” dan tdk terpukul walaupun di-swing oleh Batter
•    bola lemparannya terpukul oleh Batter, tetapi missed “Foul Ball”atau keluar daerah permainan “Foul Territory”.
Strike Zone adalah daerah “kotak imajinasi” tujuan lemparan bola yg lebarnya selebar Home Plate dan tingginya didefinisikan antara lutut s/d siku tangan depan si-Pemukul / Batter. ( lihat gambar 3 diatas, Grafik terlihat dari pandangan si-Pitcher ). Apakah lemparan Pitcher masuk atau keluar “Strike Zone”, semua ditentukan oleh keputusan Plate Umpire ( petugas yg memakai kostum biru muda dibelakang catcher, dalam gambar ).



4.    Tujuan dan Sasaran Hitter memukul bola

Tugas dari si-Pemukul / Hitter adalah, berusaha sebaik dan sejauh mungkin memukul bola ke daerah permainan “Fair Territory”, seperti yg ditunjukkan oleh line yg berwarna kuning. Jika bola yg terpukul (ke arah line berwarna merah) keluar dari daerah permainan “Foul Territory”, maka dianggap sebagai Pukulan yg gagal dan dihitung “Strike” keuntungan bagi Pitcher. Setelah bola terpukul,maka Hitter harus melepaskan “Bat” ditanah dan berlari kearah Base, sejauh & sebanyak Base yg bisa dia capai (ke arah panah yg berwarna biru), dan berusaha jangan sampai di-OUT-kan (misalnya Tag Play) oleh tim Defense. Setiap Pemain Offense ( Hitter / Runner ), yg berhasil mencapai ke-4 Bases (kembali ke Home Plate) dan berlanjut pada pemukul berikutnya, dia telah berhasil menciptakan 1 angka untuk tim-nya. Jika seorang Pemukul / Hitter, dapat memukul dengan keras dan jauh melebihi jarak “Out Field”, maka dia dapat dengan mudah mencapai semua Base hingga kembali ke Home Plate tanpa harus di-Out-kan oleh tim Defense, dan dia berhasil menyumbangkan 1 angka, dan berhak mendapatkan predikat “HOMERUN” Setiap Pemukul diberikan 3 kali kesempatan untuk memukul Bola dari Pitcher. Jika Pitcher berhasil melempar Bola 3 kali tepat masuk ke dalam Strike Zone tanpa dipukul oleh Hitter, maka si-Pemukul / Hitter dinyatakan “OUT“ dan harus keluar lapangan kembali menuju Dugout. Dalam gambar ditunjukkan contoh lemparan bola ‘’STRIKES“, yg diputuskan oleh Plate Umpire dengan menggerakkan tangannya. Definisi daerah Strike Zone, bisa kembali melihat Point 3 diatas.

6.    Balls
Karena bola “Strikes“ sering kali pula begitu mudah untuk dipukul oleh Hitter, sehingga Pitcher terkadang juga melepaskan Pitch atau melemparkan bola diluar Strike Zone untuk mengecohkan si-Pemukul, dan memaksanya melakukan ayunan “Swing“ atau memukul bola-bola jelek (Balls). Namun, hal ini jangan sampai berlebihan, karena jika Pitcher 4 kali melakukan lemparan diluar Strike Zone (Balls) dan Hitter tidak terkecoh dan tidak melakukan Swing atau Pukulan, maka setelah 4 Balls si-Pemukul / Hitter dibolehkan menuju Base pertama, tanpa harus memukul bola terlebih dahulu (Free Walk – keuntungan buat Hitter). Untuk itu, Plate Umpire bertugas juga menghitung “Count“ antara “Balls“ dan “Strikes“ yg terjadi dalam setiap Pitch. Duel antara Hitter dan Pitcher akan berakhir, jika:
- Hitter “OUT“ karena telah 3 kali tidak dapat memukul bola Strikes. Atau
- Hitter boleh dan bebas menuju Base pertama karena Pitcher telah melakukan 4 kali Balls, Atau
- Hitter memukul bola ke daerah permainan, dan berlanjut menjadi Runner.
- Hitter terkena lemparan "Wildpitch" Pitcher baik sengaja atau tidak sengaja, dan Hitter boleh dan bebas menuju Base pertama. Hal semacam ini, dinamakan "Hit-by-pitch"
7.    Baserunning
Setiap Hitter yg telah memukul bola ke daerah permainan, berlanjut sebagai Pelari
(Baserunner). Dia berusaha berlari secepatnya kearah Base, sejauh & sebanyak Base yg bisa dia capai, selama pemain Defense berusaha menangkap & mengkontrol bola pukulan Hitter dan melemparkan kembali pada pemain defense lainnya “Infielder“ untuk meng-OUT-kan Runner dan mengamankan permainan. Jika Runner sedikitnya mencapai 1st Base, sebelum pemain Defense melemparkan bola pada Infielder 1st Base-man, maka Runner berhasil mendapatkan dan berdiri diatas Base pertama dan selanjutnya menunggu Hitter berikutnya yg akan memukul bola. Pada setiap Base hanya diperbolehkan satu Runner menempati masing-masing Base. Dalam permainan Baseball,selama bola hidup (Play Ball) Baserunner diperbolehkan dan dapat setiap saat meninggalkan Base, tanpa bergantung pada gerakan Pitching untuk mencuri Base (Base Stealing) berlari menuju Base berikutnya. Hal ini berbeda dengan Permainan Softball, dimana dalam keadaan Play Ball bola berada ditangan Pitcher diwilayah lingkaran zone Pitch, Baserunner harus berdiri diam diatas Base sampai menunggu lemparan Pitch dilakukan.
8.    Fly Out
Tim Defense bertugas, secepat mungkin menghasilkan 3 “OUT”, yaitu mematikan 3 pemain tim lawan, baik itu Hitter ataupun Baserunner. Jika berhasil, maka permainan akan bergantian, tim yg tadi sebagai Defense meninggalkan Infield & Outfield untuk selanjutnya menjadi tim Offense yg memukul & berlari untuk menciptakan angka.
Untuk mematikan lawan dan menghasilkan 3 OUT, tim Defense memiliki beberapa kemungkinan. Seperti halnya di gambar 5 yg telah diterangkan sebelumnya, bahwa tim Offense dalam hal ini Hitter dinyatakan OUT karena 3 kali tidak dapat memukul bola dan mendapatkan 3 kali Strikes, atau disebut “Strike Out”. Kali ini, pemain tim Offense juga dinyatakan OUT, jika bola yg dipukulnya langsung dapat ditangkap diatas udara oleh pemain Defense, tanpa menyentuh tanah terlebih dahulu (Fly Out).
9.    Force Out
Pemain tim Offense dinyatakan OUT pula, jika tim Defense berhasil meng-kontrol bola yg dipukul Hitter dan secepat mungkin melemparkan pada 1st Base-man yg menguasai Base, sebelum Runner mencapai 1st Base. Karena Hitter terpaksa harus lari, setelah dia memukul bola ke daerah permainan,dan kalah cepat dengan bola yg ditangkap lebih dulu oleh 1st Base-man di Base-nya, hal ini kita sebut “Force Out”. Apakah Bola atau Runner yg lebih dulu mencapai Base, hal ini diputuskan oleh Field Umpire (dalam gambar, berdiri mengangkat tangan & memakai kostum biru muda).
10.    Safe
Lain halnya, jika Hitter / Runner berhasil mencapai Base sebelum bola ditangkap Infielder di Base-nya, maka dia mendapatkan “Safe” dan boleh diam berdiri di Base yg dicapainya. Dalam hal ini, berlanjut pada Pemukul berikutnya dan berusaha menolong Baserunner didepannya untuk mencapai Base selanjutnya. Dalam gambar terlihat pula, Field Umpire memberikan tanda Safe dengan membuka atau melebarkan tangan kiri dan kanannya.
11.    Base Hit
Seorang Hitter yg berhasil memukul bola melewati Infielder, sehingga dia dengan mudah dapat mencapai 1st Base, dapat pula memiliki kesempatan mencapai Base-base berikutnya, bergantung pada kemampuannya memukul bola dengan baik, keras dan jauh hingga sulit dikontrol oleh pemain defense.
12.    Steal
Seorang Baserunner dengan Resikonya, dapat setiap saat meninggalkan Basenya dan berusaha mencapai Base berikutnya, tanpa menunggu hasil Pukulan Hitter teman satu tim-nya, sebelum pemain Defense berusaha mematikannya “OUT” dengan melakukan Tag Play. Karena Runner dengan ini berusaha dan bermaksud mencapai Base berikutnya tanpa sepengetahuan tim Defense, maka hal ini disebut “Base Stealing”.
13.    Tag Out
Kesempatan lainnya, tim Defense untuk mematikan lawan atau melakukan OUT Baserunner, adalah mematikan Baserunner dengan bola, pada saat Baserunner tidak berdiri atau berada di Base-nya. Semua Bases adalah Safe-zone para Baserunner, yakni daerah aman untuk berdiri, tanpa gangguan dan resiko dimatikan oleh tim Defense.
Namun jika Baserunner meninggalkan Base-nya, untuk memperpendek jarak menuju Base berikutnya, maka tim Defense hanya dapat mematikan Runner melalui Tag (menyentuhkan bola yg ada ditangannya (Glove) pada Runner), hal tsb. dinamakan Tag Out.
14.    Double Play
Hal yg sulit dilakukan tim Defense, mematikan 2 pemain lawan (Offense) sekaligus adalah Double Play, bahkan 3 pemain sekaligus (Triple Play). Karena disetiap Base hanya boleh ditempati 1 Baserunner, maka setiap bola yg dipukul HIT oleh pemain 1 timnya, Baserunner yg persis berada didepannya harus dng terpaksa mengosongkan Base (yg akan dicapai Hitter atau Runner sebelumnya) menuju Base-berikutnya, hal ini dinamakan (Force Play). Contohnya, seorang Baserunner sebelumnya berdiri di 1st Base, setelah bola dipukul HIT selanjutnya oleh Hitter teman 1 tim-nya, maka dia harus dan terpaksa dalam keadaan apapun mencapai 2nd Base, walaupun kemungkinannya sangat kecil sekali. Tim Defens dalam hal ini, dapat berusaha pertama kali meng-kontrol bola dan melemparkan bola ke 2nd Base untuk mematikan Runner di 2nd Base tanpa melakukan Tag Out dan selanjutnya secepat mungkin melemparkan bola ke 1st Base untuk sekaligus mematikan Hitter yg berlari menuju 1st Base tanpa melakukan Tag Out. Begitu pula halnya dengan Triple Play.



2.4 Bentuk Latihan Dan Peraturan Permainan Softball

1.    Melempar (Throwing)



Melempar bola adalah unsur kemampuan dasar yang harus dikuasai oleh seseorang yang ingin bermain Softball. Ada tiga jenis lemparan bola yang dilakukan antara lain :

1). Lemparan atas(overhand throw),

2). Lemparan samping (sidehand throw) dan
3).Lemparan bawah (underhand throw)
KESIMPULAN
Dari beberapa uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan di atas maka saya dapat mengambil kesimpulan bahwa dengan mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan ini, kita mampu mempraktikkan teknik-teknik dasar dalam olahraga dengan baik serta nilai kerjasama, toleransi, percaya diri, kejujuran, keberanian, menghargai lawan, kerja keras, dan menerima kekalahan serta dapat mengaplikasikan cara hidup yang sehat dan bersih.
Kita juga mengetahui tentang sejarah dan perkembangan dalam permainan sepak bola, bola voli,basket dan softball dan mengetahui aturan-aturan yangberlaku.


.SARAN-SARAN
saya sangat mengharap atas segala saran – saran dan kritikan bagi para pembaca yang penulis hormati guna untuk membangun pada masa yang akan datang untuk menjadi yang lebih baik
PENUTUP
Demikian  yang  dapat saya paparkan  mengenai  materi  yang  menjadi  pokok  bahasan  dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya  pengetahuan dan kurangnya  referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.


DAFTAR PUSTAKA: