MAKALAH OLAHRAGA
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah
ini dapat dipergunakan dengan baik
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah
ini sehingga kedepannya dapat memperbaikinya supaya lebih baik
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca dan
juga bapak/ibu guru untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan makalah ini
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................
HALAMAN PENGESAHAN
.......................
KATA PENGANTAR ...................................
DAFTAR ISI
.................................................
BAB I PENDAHULUAN ..............................
1.1. Latar Belakang Masalah
.....................
1.2. Tujuan Penulisan ...............................
1.3. Rumusan Masalah
...............................
1.4. Metode Penulisan ................................
1.5. Sistematika
Penulisan.............................
BAB II sepak bola.............................................
Pengertian
...................................................
tujuan permainan
.......................................
Tata tertib / Peraturan dalam
sepak bola serta perihal
yang
ada dalam sepak bola .....................
BAB III bola volly
Sejarah permainan bola volly....................
Teknik dasar permainan bola volly.......
Teknik Permainan Bola Voli……………….
Formasi…………………………
Lapangan………………………………………
BAB IV bola basket.
..........................................
Latar belakang sejarah………..
Pengertian bola basket………..
Peraturan bola basket………
Teknik permainan bola basket………..
BAB V. SOFTBALL….
Perkembangan softball…..
Peraturan permainan softball….
Bentuk latihan dan peraturan permainan softball……
BAB VI. PENUTUP……
BAB VII . DAFTAR PUSTAKA
....................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sepak bola merupakan suatu cabang olah raga yang sangat popular,
baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. Olah raga ini dimainkan ratusan
juta manusia di seluruh dunia dan di tonton oleh milyaran penonton.
Sejarah sepak bola Indonesia pernah mencapai prestasi yang cukup
membanggakan dalam kiprahnya di persepakbolaan dunia. Namun dalam
perkembangannya, saat ini langkah persepak bolaan nasional Indonesia telah
cukup jauh tertinggal. Jangankan berkiprah tingkat internasional, dalam tingkat
regional seperti Asia tenggara pun tidak dapat menunjukkan prestasi yang
membanggakan. Hal ini cukup ironi mengingat kuantitas sumber daya manusia
yang ada untuk membangun suatu kesebelasan yang cukup tangguh dan
mampu berbicara di level internasional.
BAB
II
SEPAK BOLA
Tujuan
Permainan
Dua tim yang masing-masing terdiri dari 11 orang bertarung untuk
memasukkan sebuah bola bundar ke gawang lawan ("mencetak gol"). Tim
yang mencetak lebih banyak gol adalah sang pemenang (biasanya dalam
jangka waktu 90 menit, tetapi ada cara lainnya untuk menentukan pemenang
jika hasilnya seri). akan diadakan pertambahan waktu 2x 15 menit dan apabila
dalam pertambahan waktu hasilnya masih seri akan diadakan adu penalti yang
setiap timnya akan diberikan lima kali kesempatan untuk menendang bola ke
arah gawang dari titik penalti yang berada di dalam daerah kiper hingga
hasilnya bisa ditentukan. Peraturan terpenting dalam mencapai tujuan ini
adalah para pemain (kecuali penjaga gawang) tidak boleh menyentuh bola
dengan tangan mereka selama masih dalam permainan.
2.4. Tata tertib / Peraturan dalam sepak bola serta perihal yang ada dalam
sepak bola
Peraturan resmi permainan sepak bola (Laws of the Game) adalah:
- Lapangan sepak bola :
Ukuran lapangan standar
1. Ukuran: panjang 100-110 m x lebar 64-75 m
2. Garis batas: garis selebar ... cm, yakni garis sentuh di sisi, garis
gawang di ujung-ujung, dan garis melintang tengah lapangan; ... m
lingkaran tengah; tak ada tembok penghalang atau papan
3. Daerah penalti: busur berukuran 18 m dari setiap pos
4. Garis penalti: ... m dari titik tengah garis gawang
5. Garis penalti kedua: ... m dari titik tengah garis gawang
6. Zona pergantian: daerah ... m (... m pada setiap sisi garis tengah
lapangan) pada sisi tribun dari pelemparan
7. Gawang: lebar 7 m x tinggi 2,5 m
8. Permukaan daerah pelemparan: halus, rata, dan tak abrasif
- Bola
1. Ukuran: 68-70 cm
2. Keliling:10 cm
3. Berat: 410-450 gram
4. Lambungan: 1000 cm pada pantulan pertama
5. Bahan: karet atau karet sintetis (buatan)
- Jumlah Pemain (Tim)
1. Jumlah pemain maksimal untuk memulai pertandingan: 11, salah
satunya penjaga gawang
2. Jumlah pemain maksimal keluar lapangan(tidak termasuk cedera): 4
3. Jumlah pemain cadangan maksimal: 12
4. Jumlah wasit: 1
5. Jumlah hakim garis: 2-4
6. Batas jumlah pergantian pemain: 3
kecuali pertandingan uji coba
- Peralatan Pemain
1. Kaos bernomor (sejak tahun 1954)
2. Celana pendek
3. Kaos kaki
4 . Pelindung tulang kering
5. Alas kaki bersolkan karet
- Wasit yang mengatur pertandingan dan asisten wasit
Wasit yang memimpin pertandingan sejumlah 1 orang dan
dibantu 2 orang sebagai hakim garis. Kemudian dibantu wasit
cadangan yang membantu apabila terjadi pergantian pemain dan
mengumumkan tambahan waktu. Pada Piala Dunia 2006, digunakan
ofisial ke-lima. Penggunaan 2 wasit sempat dicoba pada copa
italia.Penggunaan 4 hakim garis kabarnya juga dicoba di piala dunia
2010,dimana 2 diantaranya berada di belakang gawang.
- Lama Permainan
1. Lama normal: 2x45 menit
2. Lama istirahat: 15 menit
3. Lama perpanjangan waktu: 2x15 menit (bila hasil masih imbang
setelah 2 x 45 menit waktu normal)
4. Ada adu penalti jika jumlah gol kedua tim seri saat perpanjangan
waktu selesai.
5. Time-out: 1 per tim per babak; tak ada dalam waktu tambahan
6. Waktu pergantian babak: maksimal 15 menit
- Lemparan dalam
- Bola Keluar dan di Dalam Lapangan
- Cara Mendapatkan Angka
- Taktik Permainan
Taktik yang biasa dipakai oleh klub-klub sepak bola adalah sebagai
berikut:
1. 4-4-2 (klasik: empat pemain belakang/skipper)
2. 4-4-2 (dengan dua gelandang sayap)
3. 4-4-1-1 (2 pasang gelandang sayap,satu gelandang serang dan
striker tunggal)
4. 4-2-4 (2 sayap)
5. 4-3-2-1 (3 pemain gelandang tengah,2 gelandang serang,dan
striker tunggal)
6. 4-3-1-2 (4 bek,3 gelandang bertahan,1 penyerang lubang,2
striker)
7. 4-5-1 (4 bek,2 sayap,3 gelandang,1 striker)
8. 4-3-3 (4 bek,3 gelandang bertahan,2 striker sayap,1 striker
tengah)
9. 4-2-3-1 (2 bek tengah,2 bek sayap, 2 winger,1 penyerang
lubang,1 striker)
10. 4-3-3 (2 bek sayap,2 bek tengah,2 sayap,1 gelandang bertahan,3
striker tengah)
11. 4-1-4-1 (4 bek,1 gelandang bertahan,4 gelandang,1 striker)
12. 3-4-3 (dengan winger)
13. 3-5-2 (dengan libero/sweeper)
14. 3-5-2 (tanpa libero/sweeper)
15. 3-6-1
16. 5-4-1
17. 5-3-2 ( 3 striker,2striker sayap, 3 gelandang , 2 bek )
Taktik yang dipakai oleh sebuah tim selalu berubah tergantung dari
kondisi yang terjadi selama permainan berlangsung. Pada intinya ada
tiga taktik yang digunakan yaitu; Bertahan, Menyerang, dan Normal.
- Offside
- Pelanggaran
BAB III
BOLA VOLY
1.
Sejarah
Permainan Bola Voli
Permainan bola voli pertama kali muncul Pada tahun 1895 oleh William C. Morgan, seorang direktur YMCA di Holyke, Massachusetts, menemukan sebuah permainan bernama mintonette dalam usahanya memenuhi keinginan para pengusaha lokal yang menganggap permainan bola basket terlalu menghabiskan tenaga dan kurang menyenangkan. Permainan ini cepat menarik perhatian karena hanya membutuhkan sedikit ketrampilan dasar, mudah dikuasai dalam jangka waktu latihan yang singkat, dan dapat dilakukan oleh pemain dengan berbagai tingkat kebugaran.
Permainan aslinya dahulu menggunakan bola yang terbuat dari karet bagian dalam bola basket. Peraturan awalnya membebaskan berapa pun jumlah pemain dalam satu tim. Pada tahun 1896 nama permainan ini diubah oleh Alfred T. Halstead, yang setelah menyaksikan permainan ini, menganggap bahwa bola voli lebih sesuai menjadi nama permainan ini mengingat ciri permainan ini yang dimainkan dengan melambungkan bola sebelum bola tersebut menyentuh tanah (volleying).
Penghitungan angka
Aturan permainan dari bola voli adalah:
1. Jika pihak musuh bisa memasukkan bola ke dalam daerah kita maka kita kehilangan bola dan musuh mendapatkan nilai
2. Serve yang kita lakukan harus bisa melewati net dan masuk ke daerah musuh. Jika tidak, maka musuh pun akan mendapat nilai
Ukuran lapangan bola voli yang umum adalah berukuran 9 meter x 18 meter. Ukuran tinggi net putra 2.43 meter dan untuk net putri 2.24 meter. Garis batas penyerangan untuk pemain belakang, jarak 3 meter dari garis tengah ( sejajar dengan net ). Untuk ukuran garis tepi lapangan adalah 5 cm.
2.
2.1 Teknik Dasar Permainan Bola Voli
a. Servis
Teknik dasar pertama yang dikenal
dalam permainan bola voli adalah teknik melakukan servis. Secara sederhana,
teknik servis pada bola voli adalah pemain berdiri di belakang garis belakang
lapangan, melemparkan bola ke udara, kemudian memukul bola tersebut ke arah
lapangan atau area lawan..
Tujuan melakukan servis adalah
semaksimal mungkin mengarahkan dan menjatuhkan bola pada area lawan yang kosong
atau terlihat lemah, sehingga tidak dapat diterima oleh tim lawan. Atau,
mengarahkan bola ke area lawan dengan keras dan kecepatan yang tinggi, sehingga
tim lawan tidak mampu menahan atau mengendalikannya.Ketika bola yang diservis
tersebut mendarat ke area lawan secara langsung (tanpa menyentuh pemain lawan),
maka servis tersebut biasa disebut dengan “ace”. Sebutan tersebut juga berlaku
untuk servis yang keluar lapangan, setelah terlebih dahulu menyentuh salah
seorang pemain dari tim lawan.
Seiring dengan perjalanannya yang
terus exist di dunia olahraga, saat ini teknik servis juga telah mengalami
banyak perkembangan. Teknik servis dalam permainan bola voli telah berkembang
menjadi 9 macam, yaitu:
1 .Underhand dan Overhand Serve
(Servis atas dan servis bawah)
Underhand serve adalah melakukan
servis atau memukul bola dari bawah, yaitu pada ketinggian sekitar area
pinggang pemain. Underhand serve ini merupakan salah satu teknik servis yang
termudah, dan juga sebagai salah satu servis yang sangat mudah diterima oleh
tim lawan. Maka dari itu, teknik Underhand serve ini jarang sekali digunakan
pada kejuaraan tingkat tinggi. Sedangkan Overhand serve adalah teknik servis
yang dilakukan dari atas, yaitu dengan cara melemparkan bola ke udara kemudian
memukulnya setelah bola tersebut kembali turun mencapai ketinggian di atas bahu
pemain.
Gambar Servis Atas
Gambar Servis Bawah
2. Sky Ball Serve
Sky ball seve adalah sejenis teknik
servis underhand yang biasa dipergunakan dalam permainan bola voli pantai.
Dalam Sky ball serve, hasil pemukulan bola (servis) dibuat melambung sangat
tinggi, dan kemudian bola tersebut akan turun kembali dengan gerakan yang
hampir membentuk garis lurus. Tim bola voli pantai Brazil-lah yang telah
menciptakan dan menggunakan teknik servis ini pada awal tahun 1980-an. Saat
ini, jenis teknik servis tersebut sudah dianggap sangat kuno, sehingga sangat
jarang dipergunakan lagi.
3. Line dan Cross_Court serve
Untuk membedakan kedua jenis servis
ini dapat dilihat dari arah gerakan bola yang menyeberang ke area lawan. Dalam
hal ini, arah gerakan bola dapat dibedakan menjadi dua, yaitu menyilang dan
lurus sejajar dengan garis memanjang pada lapangan bola voli.
4. Top Spin
Top Spin merupakan salah satu jenis
Underhand serve. Dalam teknik servis ini, bola yang dipukul mengenai bagian
telapak tangan sekaligus pergelangan tangan. Dengan teknik ini, bola akan
melesat ke area lawan dengan berputar. Putaran tersebut akan membuat bola
melesat dan jatuh ke area lawan dengan cepat, tajam, dan keras.
5. Floater
Teknik servis Floater dapat
dilakukan dengan cara melompat maupun hanya dengan berdiri saja. Pada jenis
teknik Overhand serve ini, bola yang dipukul tidak berputar. Servis akan
melesat ke area lawan tanpa gerakan berputar pada bola. Meskipun demikian,
teknik servis ini akan menghasilkan gerakan bola yang tidak dapat diprediksi
oleh tim lawan.
6. Jump Serve
Teknik Jump serve ini adalah salah
satu jenis teknik servis yang paling populer dan paling banyak digunakan di
kalangan tim bola voli tingkat perguruan tinggi maupun profesional. Teknik Jump
serve ini juga masih termasuk dalam kategori teknik Overhand serve. Pemain yang
akan melakukan Jump serve akan melempar bola tinggi ke udara, setelah
sebelumnya melakukan persiapan di luar garis belakang lapangan. Setelah itu,
pemain melakukan langkah pendekatan (penyesuaian) terhadap bola yang sedang
bergerak turun, kemudian ia akan melompat dan memukul bola tersebut dengan
keras. Teknik Jump serve ini akan menghasilkan servis dengan gerakan bola yang
berputar, sangat cepat, keras, dan tajam. Hal inilah yang membuat teknik servis
ini menjadi sangat populer di kalangan para pemain bola voli.
7. Jump Float
Salah satu jenis servis yang juga
populer di kalangan pemain bola voli tingkat perguruan tinggi dan profesional
adalah Jump float. Teknik Jump float ini hampir sama dengan teknik Jump serve
dan floater. Pada teknik ini, pemain akan melempar bola ke udara dengan
ketinggian yang lebih rendah dari teknik Top spin jump serve. Sedangkan kontak
dengan bola (pemukulan) tetap dilakukan di udara. Teknik ini akan menghasilkan
servis dengan arah bola yang tidak dapat diprediksi oleh tim lawan. Hal itulah
yang membuat teknik servis ini menjadi lebih populer dan banyak digunakan pada
kalangan perguruan tinggi dan profesional.
8. Round-House Serve
Pada teknik Round-House serve,
pemain yang akan melakukan servis berdiri di luar garis belakan lapangan,
dengan posisi salah satu bahu menghadap ke arah net. Setelah itu, bola dilempar
tinggi ke udara dan dipukul dengan menggunakan gerakan lengan yang berputar
dengan cepat. Pemukulan pada bola dilakukan dengan menggunakan telapak tangan.
Hal ini akan memberikan hasil servis dengan putaran bola yang tinggi.
9. Hybrid Serve
Salah satu kategori teknik Overhand
serve yang lain adalah Hybrid serve. Pada dasarnya, teknik Hybrid serve sama
dengan teknik Top spin serve. Teknik Hybrid serve ini juga akan menghasilkan
servis dengan arah gerakan yang sangat sulit untuk diprediksi oleh tim lawan.
b. Pass/Passing
Salah satu teknik dasar dan vital yang
lain, yang juga wajib dikuasai oleh setiap pemain bola voli adalah teknik pass.
Tanpa adanya penguasaan teknik pass yang baik, maka sebuah tim tidak akan mampu
menghadapi pertandingan dengan baik. Karena, pass adalah langkah awal yang akan
menentukan kemampuan sebuah tim untuk bertahan dan melakukan penyerangan.
Dengan adanya penguasaan teknik pass yang baik, maka seorang setter akan lebih
mudah dalam menyesuaikan arah dan tinggi bola yang akan diset. Dengan demikian,
sang attacker-pun akan dapat melakukan spike secara maksimal. Pass yang baik,
bukanlah pass yang hanya mampu mencegah bola agar tidak jatuh atau menyentuh
area timnya, tetapi juga harus mampu mencapai posisi setter dengan arah yang
tepat, serta dengan gerakan dan kecepatan yang stabil. Dengan demikian, sang
setter dan attacker akan mampu menciptakan berbagai variasi serangan dengan
mudah.
Sebenarnya, teknik pass ini dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu teknik Underarm pass (passing bawah) dan
Overhand pass (passing atas).
Underarm pass atau yang juga biasa
dikenal dengan sebutan bump, dilakukan dengan menggabungkan kedua lengan bawah
menjadi satu, dengan arah lurus ke depan. Bola yang jatuh akan mengenai kedua
lengan bawah pada bagian dalam. Teknik ini dilakukan dengan posisi yang rendah,
yaitu dengan ketinggian sekitar batas pinggang pemain.
Sedangkan Overhand pass adalah
teknik pass yang dilakukan dengan menggunakan ujung jemari tangan, seperti
ketika melakukan set. Teknik ini dilakukan pada posisi di atas kepala.
C.Umpan
1. Umpan Kedepan
Pengumpan menempatkan posisi badan
dibawah dan agak dibelakang arah gerak bola, kedua telapak tangan dan jari²
membentuk bulatan ½ lingkaran telah siap didepan atas muka dahi.
Jenis²
Umpan.
a. Umpan Normal/Open.
Bola segera diumpan keatas dengan
kekuatan dorongan lengan, jari dan pergelangan tangan serta ayunan kaki.
Usahakan bola parabol keatas net dengan ketinggian lebih dari 2m dari tepi atas
net. Bola berada diantara smasher dan pengumpan sejajar net dengan jarak dari
net ± 20cm – 50cm.
b. Umpan Semi.
Perkenaan bola tepat diatas dahi
segaris dengan sumbu badan, dimana umpan dilakukan dengan gerak keatas depan,
ketinggian bola diatas tepi net antara diatas 1m s/d 2m. Penentuan kualitas
parabol dan jalannya bola tergantung kekuatan jari, pergelangan tangan dan
lengan. Timing pemberian umpan semi dilakukan bila smasher telah
kelihatan bergerak maju awalan dengan jarak ± 1m dari pengumpan.
c. Umpan Straight/Kamboja.
Parabol bola antara 0.5m s/d 1.5m
dari tepi atas net. Dorongan bola lebih dominan dibandingkan dengan gerak
keatas untuk parabol bola, Bola diatas net meluncur agak cepat dengan jarak
20cm – 50cm dari net, dimana akhir parabol bola terletak diatas garis samping
lapangan. Begitu bola datang segera dipantulkan kedepan atas dengan cepat, setelah
pengumpan melihat smasher telah berawalan merapat dengan net diluar garis
samping lapngan. Timing pemberian umpan harus tepat, yaitu saat bola telah
didepan atas dahi dan smasher telah siap mengambil awalan.
d. Umpan Quick.
Teknik umpan ini memerlukan ketinggian
bola 50cm s/d 1m dari tepi atas net. Timing pemberian bola saat smasher telah
melayang keatas didepan pengumpan siap untuk memukul bola, biasanya pasing bola
datang, tunggu sebentar sampai smasher meloncat untuk menunggu bola diatas net.
Gerakan utama dalam umpan pendek ini adalah kekuatan jari dan pergelangan
pengumpan, perkenaan tangan terhadap bola sama dengan pelaksanaan umpan semi.
Arah umpan parabol vertical disebut quick A, sedangkan parabol straight disebut
quick B.
2. Umpan Kebelakang
Pengumpan menempatkan posisi badan
dibawah bola, badan agak dicondongkan kebelakang sedikit. Gerak jari &
pergelangan tangan lebih aktif, terutama ibu jari, jari telunjuk dan jari
tengah, lengan segaris dengan kecondongan badan bagian atas saat pelaksanaan
umpan. Pandangan kebelakang sedikit untuk melihat jalannya bola kearah
belakang. Jenis umpan kebelakang sama dengan umpan kedepan.
D.Smash
untuk serangan guna mematikan lawan
o Awalan
Berdiri dengan salah satu kaki
dibelakang sesuai dengan kebiasaan individu (tergantung smasher normal atau
smasher kidal). Langkahkan kaki satu langkah kedepan (pemain yang baik, dapat
mengambil ancang² sebanyak 2 sampai 4 langkah), kedua lengan mulai bergerak
kebelakang, berat badan berangsur² merendah untuk membantu tolakan.
o Tolakan
Langkahkan kaki selanjutnya, hingga
kedua telapak kaki hampir sejajar dan salah satu kaki agak kedepan sedikit
untuk mengerem gerak kedepan dan sebagai persiapan meloncat kearah vertical.
Ayunkan kedua lengan kebelakang atas sebatas kemampuan, kaki ditekuk sehingga
lutut membuat sudut ±110º, badan siap untuk meloncat dengan berat badan lebih
banyak bertumpu pada kaki yang didepan.
o Meloncat
Mulailah meloncat dengan tumit &
jari kaki menghentak lantai dan mengayunkan kedua lengan kedepan atas saat
kedua kaki mendorong naik keatas. Telapak kaki, pergelangan tangan, pinggul dan
batang tubuh digerakkan serasi merupakan rangkaian gerak yang sempurna. Gerakan
eksplosif dan loncatan vertikal.
o Memukul Bola
Jarak bola didepan atas sejangkauan
lengan pemukul, segera lecutkan lengan kebelakang kepala dan dengan cepat
lecutkan kedepan sejangkauan lengan terpanjang dan tertinggi terhadap bola.
Pukul bola secepat dan setinggi mungkin, perkenaan bola dengan telapak tangan
tepat diatas tengah bola bagian atas. Pergelangan tangan aktif menghentak
kedepan dengan telapak tangan & jari menutup bola. Setelah perkenaan bola
lengan pemukul membuat gerakan lanjutan kearah garis tengah badan dengan
diikuti gerak tubuh membungkuk. Gerak lecutan lengan, telapak tangan, badan,
tangan yang tidak memukul dan kaki harus harmonis dan eksplosif untuk menjaga
keseimbangan saat berada diudara. Pukulan yang benar akan menghasilkan bola
keras & cepat turun kelantai.
o Mendarat
Mendarat dengan kedua kaki mengeper.
Lutut lentur saat mendarat untuk meredam perkenaan kaki dengan lantai, mendarat
dengan jari² kaki (telapak kaki bagian depan) dan sikap badan condong kedepan.
Usahakan tempat mendarat kedua kaki hampir sama dengan tempat saat meloncat.
Jenis² Smash.
1. Open
Pemukul melakukan gerak awalan
setelah bola lepas dari tangan pengumpan, bola dipukul dipuncak loncatan dan
jangkauan lengan yang tertinggi.
2. Semi
Setelah bola lepas dipasing kearah
pengumpan, pemukul harus mulai bergerak perlahan kedepan dengan langkah tetap
menuju kearah pengumpan. Begitu pengumpan menyajikan bola dengan ketinggian
1m ditepi atas net maka secepatnya pemukul meloncat keatas dan memukul
bola. Disini kecepatan gerak harus lebih cepat dari pada smash dengan bola Open
3. Quick
Begitu melihat bola pasing ke
pengumpan, maka pemukul melakukan awalan secepat mungkin, dengan langkah yang
panjang. Timing meloncat sebelum bola diumpan dengan jarak satu jangkauan
lengan pemukul dengan bola yang akan diumpan. Pemukul melayang dengan tangan
siap memukul, pengumpan menyajikan bola tepat didepan tangan pemukul. Lakukan
pukulan dengan secepat²nya, gerakan pergelangan tangan yang cepat sangat baik
hasilnya. Loncatan smasher vertikal, jagalah keseimbangan badan pada saat
melayang.
4. Straight
Smasher sebelum melakukan gerakan
awalan, terlebih dahulu bergerak kearah luar lapangan mendekati tiang net,
smasher melakukan awalan bergerak arah paralel dengan jaring. Begitu bola
sampai dibatas tepi jaring dengan ketinggian optimal bola, segeralah melompat
dan langsung memukul secepatnya. Proses menjalankan teknik ini lebih cepat
dibandingkan smash dengan bola semi.
5. Drive
Smash ini biasanya digunakan oleh
pemain untuk bola jauh dari net, saat meloncat smasher agak dekat dibawah bola,
berbeda dengan saat meloncat pada smash normal. Bola yang akan di smash
terletak diatas kanan bahu lengan pemukul. Gerak lecutan tangan dari depan atas
badan diputarkan kearah yang berlawanan dengan arah jarum jam, telapak tangan
membentuk cekungan seperti sendok. Cambukan keras, perkenaan bola dibagian
belakang kearah bagian muka dengan telapak tangan, aktifkan gerakan pergelangan
tangan . Gerakan cambukan harus dibantu oleh otot² perut, samping dan bahu.
Akibat cambukan kurve jalan bola akan panjang dan putaran bola menjauhi net,
bola bergerak dengan cepat dan tajam.
6. Dummy
Pemain melakukan gerakan sama dengan
pada waktu hendak melakukan smash, tetapi pada waktu kontak dengan bola, bola
tidak dipukul melainkan disentuh saja dengan jari tangan. Lengan pemukul tetap
bergerak dan dengan gerakan jari pemukul mengarahkan bola ketempat yang tidak
terjaga ditempat lawan. Bola dapat dilambungkan pendek atau panjang tergantung
pada situasi.
7. Bola 3 meter
Smash ini adalah serangan yang
dilakukan dari belakang garis serang, pemukul yang berfungsi sebagai pemain
belakang pada saat tolakan tidak boleh menginjak atau melewati garis serang,
tetapi pada saat mendarat boleh saja jatuh didalam garis serang.
8. Kijang
Biasanya umpan bola back, pemukul
melakukan langkah panjang dan naik dengan tolakan loncatan menggunakan satu
kaki, pemukul tangan kanan menolak dengan kaki kiri.
9. Double Step
Smash dengan menggunakan gerak tipu,
disini pemukul melakukan dua kali gerakan untuk melakukan tolakan meloncat.
Tolakan pertama hanya berupa tipuan untuk mengecoh block, baru pada tolakan
kedua pemukul meloncat dan melakukan serangan.
10. Step L
Smash ini hampir sama dengan smash
normal, tetapi gerakan awalan berbeda. Pemukul melangkah kedepan, kemudian
melakukan langkah kesamping sebelum tolakan, baru kemudian melompat naik untuk
melakukan serangan.
2.2 Teknik Permainan Bola Voli
A. Strategi
Strategi merupakan rancangan
langkah-langkah yang sudah diprogram atau direncanakan, dan ada 5 posisi yang
wajib yaitu…
Setter
Setter adalah pemain yang dispesialisasikan untuk mengatur bentuk penyerangan. Bola kedua setelah pass akan di set oleh setter, kemudian ia akan menempatkan bola di udara agar dapat di spike oleh attacker. Dengan demikian, setter dan attacker harus mampu menciptakan kerjasama dengan baik. Setter harus memiliki kualitas yang bagus dalam menyesuaikan arah dan tinggi bola yang akan di spike. Selain itu, setter haruslah seorang pemain yang lincah dan mampu bergerak dengan cepat di area permainan.
Setter adalah pemain yang dispesialisasikan untuk mengatur bentuk penyerangan. Bola kedua setelah pass akan di set oleh setter, kemudian ia akan menempatkan bola di udara agar dapat di spike oleh attacker. Dengan demikian, setter dan attacker harus mampu menciptakan kerjasama dengan baik. Setter harus memiliki kualitas yang bagus dalam menyesuaikan arah dan tinggi bola yang akan di spike. Selain itu, setter haruslah seorang pemain yang lincah dan mampu bergerak dengan cepat di area permainan.
Libero
Jika kita memperhatikan sebuah
pertandingan bola voli, maka pada setiap tim kita akan melihat seorang pemain
yang menggunakan seragam yang berbeda dengan semua pemain di timnya. Pemain
dengan seragam yang berbeda itulah yang disebut dengan libero. Dalam bahasa
Italia, libero mempunyai arti “bebas”. Sesuai dengan nama tersebut, maka libero
adalah pemain yang dapat secara bebas mengambil alih peran pemain yang lain.
Namun, dalam sebuah pertandingan, libero tidak boleh memiliki dua posisi atau
berganti posisi.
Pada dasarnya, libero bertugas untuk
menerima serangan-serangan (spikes) yang dilakukan oleh attacker tim lawan.
Berdasarkan fungsi utama tersebut, maka seorang libero tidak harus memiliki
postur tubuh yang tinggi seperti pemain yang lain. Hal ini karena seorang
libero tidak bermain di area yang dekat dengan net. Yang paling ditekankan bagi
seorang libero adalah kualitas pass yang baik, memiliki kecepatan gerak yang
tinggi, dan tentu saja harus memiliki stamina yang baik.
B. Formasi
4-2, 6-2, dan 5-1 adalah tiga macam
formasi standar yang dikenal dalam permainan bola voli. Untuk pertandingan pada
kelas pemula, biasanya menggunakan formasi yang pertama, yaitu formasi 4-2.
Sedangkan pada permainan kelas tinggi, biasanya menggunakan formasi 5-1.
Angka-angka tersebut mengarah pada jumlah pemain yang akan berperan sebagai
spiker dan setter.
Formasi;4-2
Yang dimaksud dengan formasi 4-2 adalah, pada tim tersebut terdapat empat orang pemain yang akan berperan sebagai spiker, dan 2 orang lainnya akan berperan sebagai setter. Pada formasi ini, setter biasanya akan melakukan set dari posisi tengah depan lapangan. Meskipun demikian, kadang setter juga melakukan set dari posisi depan sebelah kanan lapangan. Dengan menggunakan formasi ini, maka sebuah tim akan selalu memiliki dua orang spiker pada bagian depan.
Yang dimaksud dengan formasi 4-2 adalah, pada tim tersebut terdapat empat orang pemain yang akan berperan sebagai spiker, dan 2 orang lainnya akan berperan sebagai setter. Pada formasi ini, setter biasanya akan melakukan set dari posisi tengah depan lapangan. Meskipun demikian, kadang setter juga melakukan set dari posisi depan sebelah kanan lapangan. Dengan menggunakan formasi ini, maka sebuah tim akan selalu memiliki dua orang spiker pada bagian depan.
Formasi;6-2
Pada formasi 6-2 ini, ke-6 pemain dapat berperan sebagai spiker. Dan pada saat yang sama, dua dari enam pemain tersebut juga dapat berperan sebagai setter. Intinya, formasi 6-2 ini sama dengan formasi 4-2, yaitu akan sama-sama memiliki 4 orang pemain yang berperan sebagai spiker dan 2 orang pemain sebagai setter. Perbedaannya, yang berperan sebagai setter pada formasi 6-2 ini adalah pemain yang berada pada barisan belakang. Pemain belakang akan masuk ke depan untuk menjadi setter.
Pada formasi 6-2 ini, ke-6 pemain dapat berperan sebagai spiker. Dan pada saat yang sama, dua dari enam pemain tersebut juga dapat berperan sebagai setter. Intinya, formasi 6-2 ini sama dengan formasi 4-2, yaitu akan sama-sama memiliki 4 orang pemain yang berperan sebagai spiker dan 2 orang pemain sebagai setter. Perbedaannya, yang berperan sebagai setter pada formasi 6-2 ini adalah pemain yang berada pada barisan belakang. Pemain belakang akan masuk ke depan untuk menjadi setter.
Formasi;5-1
Pada formasi 5-1, hanya ada satu orang pemain yang akan bertindak sebagai setter. Ketika setter berada di posisi depan (baris depan), makan tim tersebut akan memiliki 2 orang pemain yang akan berperan sebagai spiker. Sedangkan ketika setter berada di barisan belakang,maka tim tersebut akan memiliki 3 orang pemain yang akan berperan sebagai spiker.
Pada formasi 5-1, hanya ada satu orang pemain yang akan bertindak sebagai setter. Ketika setter berada di posisi depan (baris depan), makan tim tersebut akan memiliki 2 orang pemain yang akan berperan sebagai spiker. Sedangkan ketika setter berada di barisan belakang,maka tim tersebut akan memiliki 3 orang pemain yang akan berperan sebagai spiker.
2.3 Peraturan-Peraturan Dalam
Permainan Bola Voli
a. Lapangan
Olahraga permainan bola voli
dimainkan pada sebuah lapangan yang berbentuk persegi panjang. Seiring dengan
terus berkembangnya permainan bola voli, maka standar-standar ukuran
internasional dan sarana pendukung pada lapangan bola voli-pun telah
ditetapkan.
# Panjang Lapangan = 18 Meter
# Lebar Lapangan
= 9 Meter
Panjangan lapangan tersebut kemudian
dibagi dua dan dipisahkan dengan sebuah net yang dipasang pada dua buah tiang.
# Tinggi Net : Putra =
2.43 Meter
: Putri = 2.24 Meter
#
Lebar =
1 Meter
Rod/Antena
Rod / antena terbuat dari bahan fiberglass. Ukuran panjang : 180 cm Diameter : 1 cm Warna : selang –seling (merah –putih atau hitam –putih) setiap 10 cm Antena dipasang tepat pada pita batas samping kanan dan samping kiri lapangan, 100 cm menempel pada net dan yang menonjol di atas net sepanjang 80 cm.
Rod / antena terbuat dari bahan fiberglass. Ukuran panjang : 180 cm Diameter : 1 cm Warna : selang –seling (merah –putih atau hitam –putih) setiap 10 cm Antena dipasang tepat pada pita batas samping kanan dan samping kiri lapangan, 100 cm menempel pada net dan yang menonjol di atas net sepanjang 80 cm.
Dalam lapangan bola voli dikenal
istilah garis “3
meter” dari net. Garis tersebut berfungsi sebagai batas wilayah
penyerangan (attack line). Garis 3 meter tersebut kemudian membagi lapangan
menjadi dua bagian, yaitu barisan belakang (back row), dan barisan depan (front
row).
Kemudian, pada masing-masing bagian
itu (back row dan front row) masih dibagi lagi menjadi 6 area atau 6 titik.
Pada keenam area atau titik itulah yang merupakan posisi para pemain bola voli.
Area “1” merupakan posisi pemain yang akan
melakukan servis berikutnya. Setiap
pergantian giliran untuk melakukan servis, para pemain harus berputar searah
dengan putaran jarum jam untuk mendapatkan giliran melakukan servis. Dengan
melakukan putaran searah dengan putaran jarum jam, maka pemain pada posisi
pertama akan digantikan oleh pemain yang sebelumnya menempati posisi kedua.
Sedangkan pemain yang awalnya menempati posisi 1 akan bergeser ke posisi 6, begitu seterusnya.
Dalam aturan lapangan bola voli
terdapat istilah zona bebas (free zone). Zona bebas ini merupakan area yang
mengelilingi area tim. Para pemain dapat memasuki dan bermain di dalam zona
bebas yang memiliki lebar minimal 3 meter tersebut dengan bebas, setelah salah
seorang pemain melakukan servis. Batas-batas area tim ditunjukkan dengan
menggunakan garis-garis yang tergambar dilapangan. Sedangkan area penyerangan
berada di dalam area tersebut. Garis-garis area tim tersebut juga menentukan
apakah bola yang jatuh akan dinyatakan “masuk” atau “keluar”. Apabila bola yang
jatuh masih menyentuh garis area tim, maka bola tersebut dinyatakan “masuk”,
dan tim lawan akan memperoleh nilai. Namun, jika bola jatuh di luar garis area
tim tanpa menyentuh garis area tim, maka bola dinyatakan “keluar”.
b.Bola
Bola pada permainan bola voli berbentuk bulat. Lapisan luar : kulit yang lentur Lapisan dalam : karet / sejenisnya Jumlah lajur : 12 –18 lajur Ukuran berat : 250 –280 gram Keliling : 65 –67 cm Tekanan udara : 0,40 –0,45 kg / cm2
Bola pada permainan bola voli berbentuk bulat. Lapisan luar : kulit yang lentur Lapisan dalam : karet / sejenisnya Jumlah lajur : 12 –18 lajur Ukuran berat : 250 –280 gram Keliling : 65 –67 cm Tekanan udara : 0,40 –0,45 kg / cm2
c. Bentuk-Bentuk Pelanggaran
1.
Pukulan ketiga pada bola harus dapat mengarah dan melewati net ke area lawan.
Jika setelah dipukul sebanyak tiga kali namun bola masih belum berpindah ke
area lawan, maka hal ini dianggap sebagai sebuah pelanggaran.
2.
Setiap pemain hanya diizinkan menyentuh bola sebanyak satu kali, sebelum dioper
ke pemain lain. Jika seorang pemain menyentuh bola lebih dari sekali sebelum
bola tersebut dioper ke pemain lain (secara sengaja maupun tidak), maka hal ini
dianggap sebagai sebuah pelanggaran. Menyentuh bola ketika melakukan block
tidak dihitung sebagai pukulan, maka pemain yang menyentuh bola ketika
melakukan block tersebut masih diizinkan secara langsung untuk menyentuh atau
memukul bola yang terlontar dari block-nya.
3.
Pelanggaran yang lain adalah penggunaan waktu lebih dari 8 detik ketika
melakukan servis.
4.
Jika pemain memegang, mengangkat, atau membawa bola (menyentuh bola dalam waktu
yang lama, bukan memukulnya), maka hal ini dianggap sebagai sebuah pelanggaran.
5.
Spike yang dilakukan oleh pemain pada baris belakang, sementara bola berada
tepat di atas net akan dinyatakan sebagai sebuah pelanggaran. Hal ini dapat
dilakukan jika pemain tersebut melompat dari belakang garis penyerangan (garis
3 meter), dalam hal ini pemain diperbolehkan untuk mendarat di depan garis
penyerangan.
6.
Memukul bola yang masih terdapat di area lawan dinyatakan sebagai sebuah
kesalahan.
7.
Menyentuh net dengan salah satu bagian tubuh ( kecuali rambut), ketika
permainan sedang berlangsung akan dinyatakan sebagai pelanggaran.
8.
Pelanggaran yang lain adalah ketika bola mendarat (jatuh) di luar area tim yang
sama, yaitu tim yang terakhir menyentuh bola tersebut.
9.
Pelanggaran yang terkadang juga dilakukan oleh seorang pemain voli adalah
melakukan block atau spike pada bola yang belum melewati net secara sempurna,
ketika tim lawan melakukan servis.
10. Tindakan lain yang
dianggap sebagai sebuah kesalahan adalah ketika pemain pada baris belakang
bergabung melakukan block dengan pemain pada baris depan.
11. Jika pemain depan dari tim
server melompat, melakukan gerakan block, atau saling berdiri berdekatan ketika
salah seorang pemain dari timnya melakukan servis dengan tujuan untuk
menghalangi pandangan tim lawan, maka hal ini juga dinyatakan sebagai sebuah
pelanggaran. Tim tersebut akan mendapat peringatan dari pihak wasit.
12. Pelanggaran yang lain
adalah posisi kaki pemain yang berada di dalam garis lapangan, atau menginjak
garis belakang lapangan ketika melakukan servis (sebelum bola melewati net).
BAB IV
BOLA BASKET
A
Sejarah basket
Basket
dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak sengaja oleh
seorang guru olahraga. Pada tahun 1891, Dr. James Naismith, seorang guru
Olahraga asal Kanada yang mengajar di sebuah perguruan tinggi untuk para siswa
profesional di YMCA (sebuah wadah pemuda umat Kristen)
diSpringfield,Massachusetts, harus membuat suatu permainan di ruang tertutup
untuk mengisi waktu para siswa pada masa liburan musim dingin di New
England.Terinspirasi dari permainan yang pernah ia mainkan saat kecil di
Ontario,Naismith menciptakan permainan yang sekarang dikenal sebagai bola
basket pada 15 Desember 1891.
Pada
awalnya, setiap tim berjumlah sembilan orang dan tidak ada dribble, sehingga
bola hanya dapat berpindah melalui lemparan. Sejarah peraturan permainan basket
diawali dari 13 aturan dasar yang ditulis sendiri oleh James Naismith. Aturan
dasar tersebut adalah sebagai berikut.
- Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.
- Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan, tetapi tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
- Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari pada kecepatan biasa.
- Bola harus dipegang di dalam atau diantara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
- Pemain tidak diperbolehkan menyeruduk, menahan, mendorong, memukul pemain lawan dengan cara disengaja. Pelanggaran pertama terhadap peraturan ini akan dihitung sebagai kesalahan, pelanggaran kedua akan diberi sangsi berupa diskualifikasi pemain pelanggar hingga keranjang tim nya dimasuki oleh bola lawan, dan apabila pelanggaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencederai lawan, maka pemain pelanggar akan dikenai hukuman tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan. Pada masa ini, pergantian pemain tidak diperbolehkan.
- Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju), melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang disebutkan pada aturan 5.
- Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan).
- Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau mengganggu gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
- Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat tentang kepemilikan bola, maka wasit yang akan melemparkannya ke dalam lapangan. pemain yang melempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola. Apabila ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan berpindah. Apabila salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan, maka wasit dapat memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.
- Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu apabila terjadi pelanggaran berturut-turut. Wasit memiliki hak penuh untuk memberikan diskualifikasi pemain yang melakukan pelanggaran sesuai dengan yang tercantum dalam aturan 5.
- Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit pembantu berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.
- Waktu pertandingan adalah 4 babak masing-masing 10 menit
- Pihak yang berhasil memasukkan gol terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang.
14. Pengertian Bola Basket
15. Bola basket adalah olahraga bola
berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang
yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang
lawan. Bola basket sangat cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang
olahraga tertutup dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain itu,
bola basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang besar, sehingga tidak
menyulitkan pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.
Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari oleh penduduk Amerika Serikat dan penduduk di belahan bumi lainnya, antara lain di Amerika Selatan, Eropa Selatan, Lithuania, dan juga di Indonesia.
Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari oleh penduduk Amerika Serikat dan penduduk di belahan bumi lainnya, antara lain di Amerika Selatan, Eropa Selatan, Lithuania, dan juga di Indonesia.
Peraturan
Bola Basket
• Sistem
pertandingan menggunakan sistem setengah kompetisi yang terdiri dari 8 tim dan
akan disitribusikan ke dalam 2 (dua) group, masing-masih group terdiri dari 4
(empat) tim.
• Setiap tim terdiri dari 10 pemain meliputi 5 pemain inti yang bermain di lapangan dan 5 pemain cadangan.
• Setiap tim terdiri dari 10 pemain meliputi 5 pemain inti yang bermain di lapangan dan 5 pemain cadangan.
•
Pergantian pemain inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak
dibatasi.
• Pertandingan tidak akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu anggota tim sedang bermain untuk cabang olahraga yang lain.
• Pertandingan tidak akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu anggota tim sedang bermain untuk cabang olahraga yang lain.
• Jumlah
pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 4 orang.
• Apabila di lapangan terdapat kurang dari 4 orang, maka tim yang bersangkutan akan dianggap kalah.
• Apabila di lapangan terdapat kurang dari 4 orang, maka tim yang bersangkutan akan dianggap kalah.
• Setiap
peserta hanya diperbolehkan membuat maksimal 4 (empat) personal fouls (pada
personal foul ke 5 (lima), fouled out).
• Team
foul maksimum adalah 5 (lima). Setiap foul setelah foul ke 5 (lima), maka tim
lawan berhak mendapatkan 2 (dua) buah free throw.
• Team
foul akan di-reset pada perpindahan babak, namun, pada saat overtime, team foul
tidak akan di-reset.
• Waktu
pertandingan untuk penyisihan group adalah 2 X 20 menit kotor, dimana waktu
tidak akan dimatikan pada saat time out dan free throw.
• Waktu
pertandingan untuk babak semi final adalah 2 x 20 menit semi kotor, dimana
waktu akan dimatikan pada saat time out dan free throw.
• Waktu
pertandingan untuk babak final adalah 2 x 20 menit bersih, dimana waktu akan
dimatikan pada saat bola mati, time out dan free throw.
• Waktu
istirahat pergantian babak ditetapkan selama 5 menit.
• Waktu time out ditetapkan selama 1 (satu) menit dengan masing-masing tim memperoleh 1 (satu) kali time out pada setiap babak.
• Waktu time out ditetapkan selama 1 (satu) menit dengan masing-masing tim memperoleh 1 (satu) kali time out pada setiap babak.
•
Apabila pada akhir game, kedua tim memperoleh angka yang sama, overtime akan
diadakan.
• Masa overtime berlangsung selama 1 x 5 menit (bersih).
• Masa overtime berlangsung selama 1 x 5 menit (bersih).
•
Apabila sampai dengan akhir waktu dari babak overtime, masih terdapat perolehan
angka yang sama, maka akan dilakukan adu free-throw. Setiap tim diwakili oleh 2
orang dengan masing-masing orang memiliki 5 kali kesempatan.
•
Kemenangan dalam pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim
atau lebih mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan runner up akan
dilihat dari kualitas angka memasukan pada tiap-tiap pertandingan yang
dimainkan.
• Diluar dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan international.
• Diluar dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan international.
D. Teknik
Permainan Bola Basket
1.
Teknik Dasar
cara
memegang bola basket adalah sikap tangan membentuk mangkok besar. Bola berada
di antara kedua telapak tangan. Telapak tangan melekat di samping bola agak ke
belakang, jari-jari terentang melekat pada bola. Ibu jari terletak dekat dengan
badan di bagian belakang bola yang menghadap ke arah tengah depan. Kedua kaki
membentuk kuda-kuda dengan salah satu kaki di depan. Badan sedikit condong ke
depan dan lutut rileks.
Dalam
menangkap bola harus diperhatikan agar bola berada dalam penguasaan. Bola
dijemput telapak tangan dengan jari-jari tangan terentang dan pergelangan
tangan rileks. Saat bola masuk di antara kedua telapak tangan, jari tangan
segera melekat ke bola dan ditarik ke belakang atau mengikuti arah datangnya
bola. Menangkap bola (catching ball) terdiri dari dua macam cara yaitu
menangkap bola di atas kepala dan menangkap boka di depan dada.
Mengoper
atau melempar bola terdiri atas tiga cara yaitu melempar bola dari atas kepala
(over head pass), melempar bola dari dari depan dada (chest pass) yang
dilakukan dari dada ke dada dengan cepat dalam permainan, serta melempar bola
memantul ke tanah atau lantai (bounce pass).
Menggiring
bola (dribbling ball) adalah suatu usaha membawa bola ke depan. Caranya yaitu
dengan memantul-mantulkan bola ke lantai dengan satu tangan. Saat bola bergerak
ke atas telapak tangan menempel pada bola dan mengikuti arah bola. Tekanlah
bola saat mencapai titik tertinggi ke arah bawah dengan sedikit meluruskan siku
tangan diikuti dengan kelenturan pergelangan tangan. Menggiring bola dalam
permainan bola basket dapat dibagi menjadi dua cara, yaitu menggiring bola
rendah dan menggiring bola tinggi. Menggiring bola rendah bertujuan untuk
melindungi bola dari jangkauan lawan. Menggiring bola tinggi dilakukan untuk
mengadakan serangan yang cepat ke daerah pertahanan lawan.
Pivot
atau memoros adalah suatu usaha menyelamatkan bola dari jangkauan lawan dengan
salah satu kaki sebagai porosnya, sedangkan kaki yang lain dapat berputar 360
derajat.
Shooting
adalah usaha memasukkan bola ke dalam keranjang atau ring basket lawan untuk
meraih poin. Dalam melakukan shooting ini dapat dilakukan dengan dua
cara yaitu dengan shooting dengan dua tangan serta shooting dengan satu tangan.
Lay-up
adalah usaha memasukkan bola ke ring atau keranjang basket dengan dua langkah
dan meloncat agar dapat meraih poin. Lay-up disebut juga dengan tembakan
melayang.
2. Teknik
Profesional
- Fade Away
Fade away adalah tehnik yang
mendorong badan kebelakang saat melakukan shoot, sehingga menyulitkan defender
untuk menghadang bola. tehnik ini lumayan susah dilakukan buat pemain yang baru
belajar basket. Bila keseimbangan badan tidak terjaga bisa-bisa terpelanting
dan jatuh kebelakang. Pemain NBA yang sering memakai teknik ini adalah sang
legenda basket seperti Michael Jordan dan Kobe Bryant.
- Hook Shoot
Hook adalah teknik yang sangat
efektif bila pemain dijaga oleh orang yang lebih tinggi dari pemain. Yaitu cara
menembak dari samping dengan satu tangan. Jadi jarak antara orang yang
menghadang dan pemain bias agak jauh. Belakangan tehnik ini sering dipakai oleh
Rony Gunawan Satria Muda Britama waktu melawan Garuda Bandung di Final 2009,
dan keakuratan mencapat 80%.
- Jump Shoot
Teknik yang butuh lompatan tinggi,
dan akurasi tembakan yang bagus.
- crossover
merupakan cara dribble dengan cara
memantulkan bola dari tangan kiri ke tangan kanan atau sebaliknya. biasanya
teknik sudah banyak di improvisasi dengan cara memantulkan bola di antara celah
kaki (kebanyakan pemain internasional sudah menggunakan teknik ini) atau
belakang kaki (yang paling sering menggunakan teknik ini adalah Jamal Crawford
- Atlanta Hawks)
- Slamdunk
Slamdunk adalah salah satu teknik
yang paling populer. Sebenarnya cukup simpel, yaitu hanya memasukkan bola
secara langsung ke ring dan menghempaskan tangan ring basket. Walaupun simpel,
tapi untuk orang dengan tinggi 171 cm slam seperti ini hampir mustahil untuk
dilakukan karena lompatannya tidak cukup tinggi.
BAB V
SOFBALL
Perkembangan
Softball
Muncul
pertama di Amerika Serikat, kemudian Kanada dan negara-negara Barat lainnya,
lalu berkembang di Asia. Terutama setelah Perang Dunia II usai, softball
semakin menyebar untuk dikenal dan digemari. Di Jepang, Philipina, Korea
Selatan, Taiwan, Softball telah menjadi permainan rakyat. Mingingat pesatnya
perkembangan olahraga ini di Asia, dibentuklah Amateur Softball of Asia, yang disingkat ASA-ASIA (Persatuan
Softball Amatir se-Asia). Anggotanya antara lain : Philipina, Jepang, Korea
Selatan, Taiwan, Hongkong, Pakistan, India, Muangthai, Singapura dan Indonesia.
Kejuaraan
Softball wanita se-Asia diselenggarakan di Manila, pada Februari 1967,
pesertanya baru 5 negara : Philipina, Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan
Hongkong. Demikianlah selanjutnya direncanakan kejuaraan Asia ini setiap tahun
sekali, dengan penyelenggaraan setahun sekali bergantian antara putera dan
puteri. Misalnya tahun ini kejuaraan softball putera, maka tahun depan untuk
bagian puterinya. Softball juga sedang berjuang untuk dipertandingkan di Asian
Games. Dalam Asian Games Bangkok tahun 1966, Softball juga ikut demonstrasi
Peraturan Permainan Softball
1. Lapangan, & Posisi Pemain Bertahan (Defensive Team)
Lapangan Baseball atau Softball memiliki bentuk ¼ lingkaran. Setiap tim baik
defensiv ataupun offensiv-tim dalam permainan dilapangan terdiri dari 9 pemain.
Biasanya dalam pertandingan resmi, tim tuan rumah memulai permainan sebagai tim
defense terlebih dahulu. Semua 9 pemain defense (pemain yg berkostum putih, dlm
gambar) menempati posisi yg telah pasti dan diatur atau ditentukan oleh
tim-nya, yaitu; 3 orang pemain menempati wilayah Outfield (daerah pertahanan
belakang, yaitu Right-fielder, Center-fielder dan Left-fielder ), dan 4 orang
pemain menempati wilayah Infield (daerah pertahanan depan / dalam, yaitu 1st
Base-man, 2nd Base-man, Shortstop, dan 3rd Base-man), ditambah 2 pemain yg
sangatlah penting, yaitu Pitcher (Pelempar Pitching yg berada ditengah-tengah
Infield, biasanya berdiri diatas Pitcher’s Mound ) dan Catcher (Penangkap bola
Pitching, yg duduk jongkok dibelakang homeplate berhadapan dng Pitcher yg
berjarak kira-kira 18,5 -19 m).
Sedangkan tim offense atau pemain lawan, sementara berada diluar atau disamping
lapangan ditempat masing-masing tim (Dugout). Tim Offens / Pemukul, maju satu
persatu secara bergantian dan berurutan sebagai Pemukul / Batter (pemain yg
berkostum biru pada gambar )sesuai dg urutan Pemukul yg telah ditentukan
sebelumnya, untuk memulai permainan, berdiri didalam Batter’s Box disamping
Homeplate.(lihat keterangan gambar lapangan yg berwarna hijau dlm posting
pertama “Mengenal Baseball” utk
melihat letak Batter’box & Home plate) dan berusaha memukul Bola sebagus
mungkin ke daerah permainan supaya Tim Defense tdk dapat menangkap bola
pukulannya. Pukulan bola yg menghasilkan Base yg tidak disebabkan oleh error /
kesalahan dari tim defense, disebut HIT. Begitu seterusnya, sama halnya untuk
pemukul berikutnya, permainan akan berganti sampai dengan Tim Defense berhasil
membuat 3 OUT tim offense (3 orang OUT baik itu Batter ataupun Runner). 1 babak
atau ronde dalam Baseball/Softball dinamakan Inning, jika masing-masing tim
telah bergantian melakukan 1x defense dan 1x offense.
2. Pitcher ( Pelempar
)
Permainan dimulai dari Pitcher, yg bertugas melempar Bola kencang, secerdik dan
setepat mungkin, agar pemain lawan (Pemukul / Hitter) tidak mungkin dapat
memukul bola lemparannya.Partnernya “Catcher”, biasanya memberikan isyarat /
kode bola yg hendaknya dilemparkan Pitcher, sesuai dengan kelemahan si-Pemukul,
baik itu bola lambat, kencang, berbelok atau tipuan sekalipun, sesuai dg
trik-trik Pitching yg Pitcher kuasai.
3. Pemukul (Hitter)
& Strike Zone
Satu lemparan “Strike” akan dan hanya dihitung untuk keuntungan Pitcher,
umumnya jika :
• bola lemparannya tepat berada dalam “Strike Zone” dan tidak
terpukul baik di-swing atau tidak oleh Batter- bola lemparannya diluar “Strike
Zone”atau “Ball” dan tdk terpukul walaupun di-swing oleh Batter
• bola lemparannya terpukul oleh Batter, tetapi missed “Foul
Ball”atau keluar daerah permainan “Foul Territory”.
Strike Zone adalah daerah “kotak imajinasi” tujuan lemparan bola yg lebarnya
selebar Home Plate dan tingginya didefinisikan antara lutut s/d siku tangan
depan si-Pemukul / Batter. ( lihat gambar 3 diatas, Grafik terlihat dari
pandangan si-Pitcher ). Apakah lemparan Pitcher masuk atau keluar “Strike
Zone”, semua ditentukan oleh keputusan Plate Umpire ( petugas yg memakai kostum
biru muda dibelakang catcher, dalam gambar ).
4. Tujuan dan Sasaran
Hitter memukul bola
Tugas dari si-Pemukul / Hitter adalah, berusaha sebaik dan sejauh mungkin
memukul bola ke daerah permainan “Fair
Territory”, seperti yg ditunjukkan oleh line yg berwarna kuning. Jika bola
yg terpukul (ke arah line berwarna merah) keluar dari daerah permainan “Foul Territory”, maka dianggap sebagai
Pukulan yg gagal dan dihitung “Strike”
keuntungan bagi Pitcher. Setelah bola terpukul,maka Hitter harus melepaskan “Bat” ditanah dan berlari kearah Base,
sejauh & sebanyak Base yg bisa dia capai (ke arah panah yg berwarna biru),
dan berusaha jangan sampai di-OUT-kan (misalnya Tag Play) oleh tim Defense.
Setiap Pemain Offense ( Hitter / Runner ), yg berhasil mencapai ke-4 Bases (kembali
ke Home Plate) dan berlanjut pada pemukul berikutnya, dia telah berhasil
menciptakan 1 angka untuk tim-nya. Jika seorang Pemukul / Hitter, dapat memukul
dengan keras dan jauh melebihi jarak “Out
Field”, maka dia dapat dengan mudah mencapai semua Base hingga kembali ke
Home Plate tanpa harus di-Out-kan oleh tim Defense, dan dia berhasil
menyumbangkan 1 angka, dan berhak mendapatkan predikat “HOMERUN” Setiap Pemukul diberikan 3 kali kesempatan untuk memukul
Bola dari Pitcher. Jika Pitcher berhasil melempar Bola 3 kali tepat masuk ke
dalam Strike Zone tanpa dipukul oleh Hitter, maka si-Pemukul / Hitter
dinyatakan “OUT“ dan harus keluar
lapangan kembali menuju Dugout. Dalam gambar ditunjukkan contoh lemparan bola ‘’STRIKES“, yg diputuskan oleh Plate
Umpire dengan menggerakkan tangannya. Definisi daerah Strike Zone, bisa kembali
melihat Point 3 diatas.
6. Balls
Karena bola “Strikes“ sering
kali pula begitu mudah untuk dipukul oleh Hitter, sehingga Pitcher terkadang
juga melepaskan Pitch atau melemparkan bola diluar Strike Zone untuk
mengecohkan si-Pemukul, dan memaksanya melakukan ayunan “Swing“ atau memukul bola-bola jelek (Balls). Namun, hal ini
jangan sampai berlebihan, karena jika Pitcher 4 kali melakukan lemparan diluar
Strike Zone (Balls) dan Hitter tidak terkecoh dan tidak melakukan Swing atau
Pukulan, maka setelah 4 Balls si-Pemukul / Hitter dibolehkan menuju Base
pertama, tanpa harus memukul bola terlebih dahulu (Free Walk – keuntungan buat Hitter). Untuk itu, Plate Umpire
bertugas juga menghitung “Count“ antara
“Balls“ dan “Strikes“ yg terjadi dalam setiap Pitch. Duel antara Hitter dan
Pitcher akan berakhir, jika:
- Hitter “OUT“ karena telah 3 kali tidak
dapat memukul bola Strikes. Atau
- Hitter boleh dan bebas menuju Base pertama karena Pitcher telah melakukan 4
kali Balls, Atau
- Hitter memukul bola ke daerah permainan, dan berlanjut menjadi Runner.
- Hitter terkena lemparan "Wildpitch" Pitcher baik sengaja atau tidak
sengaja, dan Hitter boleh dan bebas menuju Base pertama. Hal semacam ini,
dinamakan "Hit-by-pitch"
7. Baserunning
Setiap Hitter yg telah memukul bola ke daerah permainan, berlanjut sebagai
Pelari
(Baserunner). Dia berusaha berlari secepatnya kearah Base, sejauh &
sebanyak Base yg bisa dia capai, selama pemain Defense berusaha menangkap &
mengkontrol bola pukulan Hitter dan melemparkan kembali pada pemain defense
lainnya “Infielder“ untuk
meng-OUT-kan Runner dan mengamankan permainan. Jika Runner sedikitnya mencapai
1st Base, sebelum pemain Defense melemparkan bola pada Infielder 1st Base-man,
maka Runner berhasil mendapatkan dan berdiri diatas Base pertama dan
selanjutnya menunggu Hitter berikutnya yg akan memukul bola. Pada setiap Base
hanya diperbolehkan satu Runner menempati masing-masing Base. Dalam permainan
Baseball,selama bola hidup (Play Ball) Baserunner diperbolehkan dan dapat
setiap saat meninggalkan Base, tanpa bergantung pada gerakan Pitching untuk
mencuri Base (Base Stealing) berlari menuju Base berikutnya. Hal ini berbeda
dengan Permainan Softball, dimana dalam keadaan Play Ball bola berada ditangan
Pitcher diwilayah lingkaran zone Pitch, Baserunner harus berdiri diam diatas
Base sampai menunggu lemparan Pitch dilakukan.
8. Fly Out
Tim Defense bertugas, secepat mungkin menghasilkan 3 “OUT”, yaitu mematikan 3 pemain tim lawan, baik itu Hitter ataupun
Baserunner. Jika berhasil, maka permainan akan bergantian, tim yg tadi sebagai
Defense meninggalkan Infield & Outfield untuk selanjutnya menjadi tim
Offense yg memukul & berlari untuk menciptakan angka.
Untuk mematikan lawan dan menghasilkan 3 OUT, tim Defense memiliki beberapa
kemungkinan. Seperti halnya di gambar 5 yg telah diterangkan sebelumnya, bahwa
tim Offense dalam hal ini Hitter dinyatakan OUT karena 3 kali tidak dapat
memukul bola dan mendapatkan 3 kali Strikes, atau disebut “Strike Out”. Kali ini, pemain tim Offense juga dinyatakan OUT,
jika bola yg dipukulnya langsung dapat ditangkap diatas udara oleh pemain
Defense, tanpa menyentuh tanah terlebih dahulu (Fly Out).
9. Force Out
Pemain tim Offense dinyatakan OUT pula, jika tim Defense berhasil meng-kontrol
bola yg dipukul Hitter dan secepat mungkin melemparkan pada 1st Base-man yg
menguasai Base, sebelum Runner mencapai 1st Base. Karena Hitter terpaksa harus
lari, setelah dia memukul bola ke daerah permainan,dan kalah cepat dengan bola
yg ditangkap lebih dulu oleh 1st Base-man di Base-nya, hal ini kita sebut “Force Out”. Apakah Bola atau Runner yg
lebih dulu mencapai Base, hal ini diputuskan oleh Field Umpire (dalam gambar,
berdiri mengangkat tangan & memakai kostum biru muda).
10. Safe
Lain halnya, jika Hitter / Runner berhasil mencapai Base sebelum bola
ditangkap Infielder di Base-nya, maka dia mendapatkan “Safe” dan boleh diam berdiri di Base yg dicapainya. Dalam hal ini,
berlanjut pada Pemukul berikutnya dan berusaha menolong Baserunner didepannya
untuk mencapai Base selanjutnya. Dalam gambar terlihat pula, Field Umpire
memberikan tanda Safe dengan membuka atau melebarkan tangan kiri dan kanannya.
11. Base Hit
Seorang Hitter yg berhasil memukul bola melewati Infielder, sehingga dia
dengan mudah dapat mencapai 1st Base, dapat pula memiliki kesempatan mencapai
Base-base berikutnya, bergantung pada kemampuannya memukul bola dengan baik,
keras dan jauh hingga sulit dikontrol oleh pemain defense.
12. Steal
Seorang Baserunner dengan Resikonya, dapat setiap saat meninggalkan Basenya
dan berusaha mencapai Base berikutnya, tanpa menunggu hasil Pukulan Hitter
teman satu tim-nya, sebelum pemain Defense berusaha mematikannya “OUT” dengan melakukan Tag Play. Karena Runner dengan
ini berusaha dan bermaksud mencapai Base berikutnya tanpa sepengetahuan tim
Defense, maka hal ini disebut “Base
Stealing”.
13. Tag Out
Kesempatan lainnya, tim Defense untuk mematikan lawan atau melakukan OUT Baserunner,
adalah mematikan Baserunner dengan bola, pada saat Baserunner tidak berdiri
atau berada di Base-nya. Semua Bases adalah Safe-zone para Baserunner, yakni
daerah aman untuk berdiri, tanpa gangguan dan resiko dimatikan oleh tim
Defense.
Namun jika Baserunner meninggalkan Base-nya, untuk memperpendek jarak menuju
Base berikutnya, maka tim Defense hanya dapat mematikan Runner melalui Tag
(menyentuhkan bola yg ada ditangannya (Glove) pada Runner), hal tsb. dinamakan
Tag Out.
14. Double Play
Hal yg sulit dilakukan tim Defense, mematikan 2 pemain lawan (Offense)
sekaligus adalah Double Play, bahkan 3 pemain sekaligus (Triple Play). Karena
disetiap Base hanya boleh ditempati 1 Baserunner, maka setiap bola yg dipukul
HIT oleh pemain 1 timnya, Baserunner yg persis berada didepannya harus dng
terpaksa mengosongkan Base (yg akan dicapai Hitter atau Runner sebelumnya)
menuju Base-berikutnya, hal ini dinamakan (Force Play). Contohnya, seorang
Baserunner sebelumnya berdiri di 1st Base, setelah bola dipukul HIT selanjutnya
oleh Hitter teman 1 tim-nya, maka dia harus dan terpaksa dalam keadaan apapun
mencapai 2nd Base, walaupun kemungkinannya sangat kecil sekali. Tim Defens
dalam hal ini, dapat berusaha pertama kali meng-kontrol bola dan melemparkan
bola ke 2nd Base untuk mematikan Runner di 2nd Base tanpa melakukan Tag Out dan
selanjutnya secepat mungkin melemparkan bola ke 1st Base untuk sekaligus
mematikan Hitter yg berlari menuju 1st Base tanpa melakukan Tag Out. Begitu
pula halnya dengan Triple Play.
2.4 Bentuk Latihan Dan Peraturan
Permainan Softball
1. Melempar (Throwing)
Melempar bola adalah unsur kemampuan dasar yang harus dikuasai oleh seseorang
yang ingin bermain Softball. Ada tiga jenis lemparan bola yang dilakukan antara
lain :
1). Lemparan atas(overhand throw),
2). Lemparan samping (sidehand throw) dan
3).Lemparan bawah (underhand throw)
KESIMPULAN
Dari beberapa uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan di atas maka saya dapat mengambil kesimpulan bahwa dengan mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan ini, kita mampu mempraktikkan teknik-teknik dasar dalam olahraga dengan baik serta nilai kerjasama, toleransi, percaya diri, kejujuran, keberanian, menghargai lawan, kerja keras, dan menerima kekalahan serta dapat mengaplikasikan cara hidup yang sehat dan bersih.
Dari beberapa uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan di atas maka saya dapat mengambil kesimpulan bahwa dengan mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan ini, kita mampu mempraktikkan teknik-teknik dasar dalam olahraga dengan baik serta nilai kerjasama, toleransi, percaya diri, kejujuran, keberanian, menghargai lawan, kerja keras, dan menerima kekalahan serta dapat mengaplikasikan cara hidup yang sehat dan bersih.
Kita juga mengetahui tentang sejarah
dan perkembangan dalam permainan sepak bola, bola voli,basket dan softball dan
mengetahui aturan-aturan yangberlaku.
.SARAN-SARAN
saya sangat mengharap atas segala saran – saran dan kritikan bagi para pembaca
yang penulis hormati guna untuk membangun pada masa yang akan datang untuk
menjadi yang lebih baik
PENUTUP
Demikian
yang dapat saya paparkan mengenai
materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA: