Makalah pramuka
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunianya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tugas Dasar-dasar Komposisi untuk
memenuhi tugas dari dosen pengampu.
Mengingat terbatasnya
kemampuan penulis dalam penyusunan makalah ini, penulis sadar bahwa makalah ini
jauh dari sempurna. Maka penulis mengharapkan pembaca meberi kritik dan saran.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Madiun,
4 Januari 2012
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL
KATA
PENGANTAR
.................................................................................................. i
DAFTAR
ISI .................................................................................................................. ii
1.
PENDAHULUAN
..................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang
..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah
............................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan
................................................................................................ 1
2.
PEMBAHASAN
....................................................................................................... 2
2.1 Sejarah singkat kepramukaan....................................................... 2
2.2 Lambang kepramukaan ………………………………………………..2
2.3 Macam macam tali temali
................................... 3
3.1 Tugas pokok kepramukaan
3.
PENUTUP ....................................
.......................................................................... 4
3.2 Kesimpulan
........................................................................................................ 4
3.3 Saran .................................................................................................................. 4
DAFTAR
PUSTAKA
.................................................................................................. 5
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gerakan Pramuka
Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang
menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan
di Indonesia. Kata “Pramuka”
merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Rakyat Muda
yang Suka Berkarya.
“Pramuka” merupakan sebutan
bagi anggota Gerakan
Pramuka, yang meliputi;Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega. Kelompok
anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan Pramuka, Korps Pelatih Pramuka, Pamong Saka Pramuka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing
Pramuka.Sedangkan yang dimaksud ”Kepramukaan” adalah proses pendidikan di luar
lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik,
menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar
Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang
sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur.Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan
yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan
bangsa Indonesia.
1.2 Berdasarkan
latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah yang dapat penulis
rumuskan adalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana sejarah pramuka ?
2.
Bagaimana lambang Pramuka ?
3.
Apa saja simpul tali-temali ?
4.
Apa saja tugas pokok pramuka ?
1.3 Tujuan Penulisan.Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1.Untuk
mengetahui sejarah pramuka.
2.Untuk
mengetahui bagaimana lambang pramuka.
3.Untuk
mengetahui apa saja simpul tali-temali.
4.Untuk
mengetahui tugas pokok pramuka.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Singkat Gerakan Pramuka
Pendidikan
Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang
penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsaIndonesia. Untuk
itu perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di IndonesiaGagasan Boden
Powell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya menyebar ke berbagai negara
termasuk Netherland atau Belanda dengan nama Padvinder. Oleh orang Belanda
gagasan itu dibawa keIndonesiadan didirikan organisasi oleh orang Belanda di
Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging =
Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).
Oleh
pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan yang bertujuan
membentuk manusiaIndonesiayang baik dan menjadi kader pergerakan nasional.
Sehingga muncul bermacam-macam organisasi kepanduan antara lain JPO (Javaanse
Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale
Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul
Wathon).
Dengan adanya
larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah Padvindery maka K.H.
Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan.Dengan meningkatnya kesadaran
nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun 1930 organisasi kepanduan
seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung
menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian tahun 1931 terbentuklah PAPI
(Persatuan Antar PanduIndonesia) yang berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat
Persaudaraan KepanduanIndonesia) pada tahun 1938.Pada waktu pendudukan Jepang
Kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh Pandu banyak yang masuk Keibondan,
Seinendan dan PETA.Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu
Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Sala sebagai satu-satunya
organisasi kepanduan.Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi
100 organisasi kepanduan yang terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu
IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan
Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri
Indonesia)Menyadari kelemahan yang ada maka ketiga federasi melebur menjadi
satu dengan nama PERKINDO (Persatuan KepanduanIndonesia).
Karena masih adanya
rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo masih lemah. Kelemahan gerakan
kepanduanIndonesiaakan dipergunakan oleh pihak komunis agar menjadi gerakan Pioner
Muda seperti yang terdapat di negara komunis. Akan tetapi kekuatan Pancasila
dalam Perkindo menentangnya dan dengan bantuan perdana Menteri Ir. Juanda maka
perjuangan menghasilkan Keppres No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang
pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda karena
Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang. Di dalam Keppres ini gerakan
pramuka oleh pemerintah ditetapkan sebagai satu-satunya badan di
wilayahIndonesiayang diperkenankan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan,
sehingga organisasi lain yang menyerupai dan sama sifatnya dengan gerakan
pramuka dilarang keberadaannya.
2.2 Lambang Gerakan
Pramuka
Lambang gerakan
pramuka adalah tanda pengenal tetap yang mengkiaskan cita-cita setiap anggota
Gerakan Pramuka.Lambang tersebut diciptakan oleh Bapak Soehardjo Admodipura,
seorang pembina Pramuka yang aktif bekerja di lingkungan Departemen Pertanian
dan kemudian digunakan sejak 16 Agustus 1961. Lambang ini ditetapkan dengan
Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 06/KN/72 tahun 1972.
Bentuk dan Arti Kiasan
Bentuk lambang
gerakan pramuka itu adalah Silhouette tunas kelapa. Arti kiasan lambang gerakan
pramuka :
1.
Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal, dan istilah
cikal bakal di Indonesia berarti penduduk asli yang pertama, yang menurunkan
generasi baru. Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan bahwa tiap
anggota pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsaIndonesia.
2.
Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun
juga. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka adalah seorang
yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat, dan ulet serta besar tekadnya dalam
menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan
kesukaran untuk mengabdi pada tanah air dan bangsaIndonesia.
3.
Nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya
upaya dalam menyesuaikan diri dalam mesy dimana dia berada dan dalam keadaan
bagaimanapun juga.
4.
Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu
pohon yang tertinggi diIndonesia. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap
pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yakni yang mulia dan jujur,
dan dia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.
5.
Akar nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Jadi lambang itu
mengkiaskan tekad dan keyakinan tiap pramuka yang berpegang pada dasar-dasar
dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata ialah tekad dan
keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai
cita-citanya.
6.
Nyiur adalah pohon yang serba guna dari ujung atas hingga
akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka adalah manusia yang
berguna, dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air,
bangsa dan negara RepublikIndonesiaserta kepada umat manusia.
2.3MATERI
TALI TEMALI
.
SIMPUL DAN IKATAN (TALI- TEMALI)
Dalam tali temali, kita sering
mencampur adukan antar tali, simpul dan ikatan. Hal ini sebenarnya berbeda
sekali. Berikut perbedaannya :
TALI
= bendanya
SIMPUL
= antara tali dengan tali
IKATAN
= tali dengan benda lain (umpamanya dengan kayu dan sebagainya)
PEMELIHARAAN TALI
Pada jaman sekarang memang banyak tali tahan lapuk, umpamanya; tali plastic.
Akan tetapi tidak jarang pula, kita akan menemukan tali yang mudah sekali
lapuk. Untuk hal ini, kita perlu merawatnya dengan teliti.
Di bawah ini, kami berikan beberapa jalan untuk memelihara/pemeliharaan
tersebut :
a. Simpanlah tali pda tempat yang tidak
lembab, agar tidak lapuk
b. Letakkan pada tempat tertentu,
sehingga pada saat diperlukan kita mudah mengambilnya.
c. Apabila tali tersebut basah, sebaiknya
cepat di keringkan di panas matahari.
d. Usahakan gulungan tali mudah di lepas.
BEBERAPA BENTUK SIMPUL
SIMPUL
TIANG BERGANDA
Fungsi : untuk mengikat orang(korban) dari bawah ke atas atau sebaliknya
SIMPUL
KURSI
Fungsi : sebagau pengangkat/menurunkan benda atau orang pingsan.
SIMPUL
KEMBAR
Fungsi : untuk menyambung 2(dua) buah tali yang sama besar dalam keadaan
licin(basah)
SIMPUL
TIANG
Fungsi : untuk mengikat sesuatu sehingga yang diikat masih dapat begerak leluasa;
misalnya mengikat leher binatang supaya tidak tercekik
SIMPUL
ERAT
Fungsi : untuk memendakkan tali tanpa memotongnya.
SIMPUL
UJUNG TALI
Fungsi : agar pintalan pada ujung tali tidak mudah terlepas
SIMPUL TANGAN
SIMPUL
ANYAM
Fungsi :
untuk menyambung 2(dua) buah tali yang tidak sama besar dalam keadaan
kering(tidak basah)
ANYAMAN
MATA
Fungsi :
untuk menyambung 2(dua) utas tali yang sama besarnya
SIMPUL
HIDUP
FIGUR ANGKA
SIMPUL
LASSO
SIMPUL
ANYAM BERGANDA
Fungsi :
untuk menyambung 2(dua) buah tali yang tidak sama besar dalam keadaan
licin(basah)
SIMPUL
TAMBAT
Fungsi :
untuk menambatkan tali pada sesuatu tiang/kayu dengan erat, akan tetapi mudah
untuk melepaskannya kembali.
SIMPUL
PRUSIK
SIMPUL
PENARIK
Fungsi :
untuk menarik sesuatu benda yang cukup besar
SIMPUL
MATI
SIMPUL
PANGKAL
Fungsi :
untuk mengikatkan tali pada kayu atau tiang, akan tetapi simpul pangkal ini
dapat juga untuk memulai suatu ikatan
3.1. Tugas Pokok Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka
mempunyai tugas pokok melaksanakan pendidikan bagi kaum muda melalui
Kepramukaan di lingkungan luar sekolah, yang melengkapi pendidikan di
lingkungan keluarga dan masyarakat.Adapun tujuannya :
1) Membentuk kader bangsa dan sekaligus
kader pembangunan yang berimandan bertaqwa serta berwawasan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
2) Membentuk sikap dan perilaku yang
positif, menguasai keterampilan dan kecakapan serta memiliki kecerdasan
emosional sehingga dapat menjadi manusia yang berkepribadian Indonesia, yang
percaya kepada kemampuan sendiri,sanggup
dan mampu membangun dirinya sendirinya serta bersama-samabertanggungjawab
atas pembangunan masyarakat, bangsa dan negara.
3) Dalam melaksanakan pendidikan
Kepramukaan, Gerakan Pramuka selalu memperhatikan.Keadaan, kemampuan, kebutuhan
dan minat peserta didiknya..Keadaan, kemampuan, adat istiadat dan harapan
masyarakat termasuk orang tua.
4) Dalam pelaksanaan kegiatannya, Gerakan
Pramuka menggunakan PDK dan MK,
Sistem Among dan berbagai metode penyajian lainnya. Para Pramuka mendapat
Pembinaan dalam Satuan gerak sesuai dengan usia dan bidang kegiatannya, dengan
mengikuti ketentuan SKU, SKK, TKU, TKK dan , SPG – TPG
BAB III
PENUTUP
Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi
pendidikan nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan
bangsaIndonesia. Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di
Indonesia.
Satuan Karya Pramuka (Saka)
adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan
pengalaman para pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Satuan Karya
diperuntukkan bagi para Pramuka Penggalang Terap, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega atau para pemuda usia antara 14-25 tahun dengan syarat khusus.
Setiap Satuan Karya memiliki beberapa krida, yang masing-masing mengkhususkan
pada subbidang ilmu tertentu. Setiap Krida memiliki Syarat Kecakapan
Khusus untuk
memperoleh Tanda Kecakapan KhususKelompok Kesatuan
Karyaan yang dapat diperoleh Pramuka yang bergabung dengan Krida tertentu di Saka tersebut.
Satuan Karya Pramuka juga memiliki kegiatan khusus yang disebut Perkemahan Bakti
Satuan Karya Pramuka disingkat
Pertisaka yang dilaksanakan oleh tiap-tiap saka, sedangkan kegiatan yang
dilaksanakan secara bersama-sama lebih dari satu saka yang disebut Perkemahan Antar
Satuan Karya Pramuka disingkat
Peransaka. Kegiatan Peransaka antara lain melakukan transfer bidang keilmuan
masing-masing Satuan Karya.
Pada dasarnya Satuan Karya hanya diatur di tingkat nasional oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, namun
ternyata ada Satuan Karya yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kwartir Daerah yang
bersangkutan.
3.1 Saran
Saran
yang dapat diambil dari pembahasan ini adalah :
1. Selalu mengamalkan kepramukaan
dikeluarga, sekolah, dan masyarakat mengingat pentingnya
Pramuka demi menbangun karakter bangsa.
2. Seharusnya untuk Pemerintah lebih
memperhatikan lagi dan mensuport adanya pramuka.
3. Pengajar atau guru harus giat
memperluas pengetahuan tentang Pramuka serta meciptakan suasana yang
tidak membosankan dalam proses mengajar.
Daftar
Pustaka
Alwasilah, A. Chaedar. 2008. Filsafat
Pramuka. Bandung; Rosdakarya.
Sumber: Buku
Kepramukaan di SMK | Agupena Jawa Tengah
http://agupenajateng.net/2009/02/20/problem-pengajaran-sastra-di-smk/#ixzz1iH6WN3dn
Under Creative Commons
License: Attribution Non-Commercial Share Alike