MAKALAH STATISTIK
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, hidayah serta karunia-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan tugas
makalah matematika yang berjudul “STATISTIKA”
tepat pada waktunya.
Penyusuni menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan. Seperti halnya pepatah “ tak ada gading yang
tak retak “, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari semua
kalangan yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah kami selanjutnya.
Akhir kata, penyusun ucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini
dari awal sampai akhir. Serta berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua kalangan.
Amin
|
Talaga,
13 Desember 2012
Penyusun
|
|
|
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar ........................................................................................ i
Daftar Isi ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Statistik ......................................................................... 2
2.2 Statistika .................................................................................... 4
2.3 Tipe Pengukuran ....................................................................... 5
2.4 Jenis data, Karakteristik, Unit
observasi, Variabel,
Populasi,
Sensus, Sampel, dan Teknik Sampling ....................... 6
2.5 Distribusi Peluang ...................................................................... 9
2.6 Kombinasi dan Permutasi .......................................................... 13
2.7 Deret ............................................................................................ 15
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
Secara
etimologis kata statistic berasal dari kata status (bahasa latin) yang
mempunyai persamaan arti dengan kata state (bahasa inggris) atau kata staat
(bahasa belanda), dan yang dalam bahasa indonesia diterjemahkan menjadi negara.
Pada mulanya, kata statistic diartikan sebagai kumpulan bahan keterangan
(data), baik yang berwujud angka (data kuantitatif) maupun yang tidak berwujud
angka (data kualitatif), yang mempunyai arti penting dan kegunaan yang besar
bagi suatu Negara.
Namun,
pada perkembangan selanjutnya, arti kata statistic hanya di batasi pada
kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka (data kuantitatif) dan yang tidak
berwujud angka (data kualitatif).
Istilah
statistic juga sering diberi pengertian sebagai kegiatan statistic atau
kegiatan persetatistikan atau kegiatan pensetatistikan. Sebagaimana disebutkan
dalam undang-undang tentang statistic (lihat undang-undang No. 7 tahun 1960),
kegiatan statistic mencakup 4 hal, yaitu: (1) pengumpulan data, (2) penyusunan
data, (3) pengumuman dan pelaporan data, dan (4) analisis data.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Statistik
Statistik
adalah sebagai alat pengolah data angka. Stasistik dapat juga
diartikan sebagai metode/asas-asas guna mengerjakan/memanipulasi data kuantitatif agar angka berbicara. Pendekatan dengan statistik sering digunakan metode statistik yaitu metode guna mengumpulkan, mengolah, menyajikan, menganalisis & menginterpretasikan data statistik. Statistika dapat pula diartikan pengetahuan yang berhubungan dengan pengumpulan data, pengolahan data, penganalisisan dan penarikan kesimpulan berdasarkan data dan analisis. Jadi statistik adalah produk dari kerja statistika.
diartikan sebagai metode/asas-asas guna mengerjakan/memanipulasi data kuantitatif agar angka berbicara. Pendekatan dengan statistik sering digunakan metode statistik yaitu metode guna mengumpulkan, mengolah, menyajikan, menganalisis & menginterpretasikan data statistik. Statistika dapat pula diartikan pengetahuan yang berhubungan dengan pengumpulan data, pengolahan data, penganalisisan dan penarikan kesimpulan berdasarkan data dan analisis. Jadi statistik adalah produk dari kerja statistika.
Pada
awal perkembangannya statistik digunakan untuk melakukan pendataan dan analisa
mengenai penduduk. Analisa data penduduk ini penting bagi pemerintah untuk
mengetahui jumlah, penyebaran, komposisi dan perkembangan penduduk dari tahun
ketahun.
Saat
ini statistik berkembang, merambah ke banyak bidang. Ekonomi, sosial, kesehatan
industri pengolahan, pertanian, eksperimen-eksperimen biologi, fisika dan masih
banyak lagi bidang-bidang yang lain. Definisi statistik pun berubah dari ilmu
tentang kependudukan menjadi ilmu tentang bagaimana merencanakan, mengumpulkan,
mengolah, menganalisa, menginterpretasi dan mempresentasikan data.
Statistik
mempunyai peran untuk mengubah informasi yang berupa data-data menjadi sebuah
pengetahuan.
Pengguna
statistik tidak hanya terbatas pada urusan pemerintah ataupun perusahaan saja,
saat ini statistik juga digunakan dalam pengelolaan organisasi maupun rumah
tangga.
Secara
umum, statistik merupakan disiplin ilmu yang mempelajari metode dan prosedur
pengumpulan, penyajian, analisa, dan penyimpulan suatu data mentah, agar
menghasilkan informasi yang lebih jelas untuk keperluan suatu pendekatan ilmiah
(scientific inferences), dan dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu
statistik deskriptif dan statistik inferensial.
Ada
2 pendekatan untuk menganalisis informasi berdasarkan jenis informasi yang
diperoleh, yaitu analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis
kuantitatif/analisis data kuantitatif adalah analisis yang berbasis pada kerja
hitung-menghitung angka. Angka yang diolah disebut input dan hasilnya disebut
output juga berupa angka. Analisis kualitatif/analisis data kualitatif adalah
analisis yang berbasis pada kerja pengelompokan simbol-simbol selain angka.
Simbol itu berupa kata, frase, atau kalimat yang menunjukkan beberapa kategori.
Input maupun output analis data kualitatif berupa simbol, dimana outputnya
disebut deskripsi verbal.
Salah
satu definisi menyebutkan bahwa statistik adalah metode ilmiah untuk
menyusun, meringkas, menyajikan dan menganalisa data, sehingga dapat
ditarik suatu kesimpulan yang benar dan dapat dibuat keputusan yang masuk akal
berdasarkan data tersebut.
Kata Statistik juga diartikan
sebagai suatu ukuran yang dihitung dari sekumpulan data dan merupakan wakil
dari data itu.
Misal :
- Rata-rata berat telur bebek di pasar Cikangkung adalah 80
gram
- 90% mahasiswa SMK PGRI Cikangkung angkatan 2005/2006 bekerja
sambil kuliah
- Mulai tahun 2000 angka pengangguran di Kab. X meningkat lebih
besar dari 5%
Selain sebagai
kumpulan data, statistik juga dipakai untuk melakukan berbagai analisis data,
peramalan(forecasting), melakukan uji hipotesis dan kegunaan-kegunaan lainnya,
sehingga statistik yang sering digunakan untuk hal-hal tersebut disebut
dengan Ilmu Statistik.
2.2 Statistika
Statistika
adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan,
menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data.
Statistika
merupakan ilmu yg berkenaan dgn data sedang statistik
adalah data informasi atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu
data. Beberapa istilah statistika antara lain: populasi sampel unit sampel dan
probabilitas.
Ada
dua macam statistika yaitu statistika deskriptif dan statistika inferensial. Statistika
deskriptif berkenaan dgn deskripsi data misal dari menghitung
rata-rata dan varians dari data mentah; mendeksripsikan menggunakan tabel-tabel atau grafik sehingga data mentah lebih mudah
“dibaca” dan lbh bermakna. Sedangkan statistika inferensial lbh dari
itu misal melakukan pengujian hipotesis melakukan prediksi observasi masa depan
atau membuat model regresi.
Statistika deskriptif
berkenaan dgn bagaimana data dapat digambarkan dideskripsikan) atau disimpulkan
baik secara numerik (misal menghitung rata-rata dan deviasi standar) atau
secara grafis (dalam bentuk tabel atau grafik) utk mendapatkan gambaran sekilas
mengenai data tersebut sehingga lbh mudah dibaca dan bermakna.
Statistika inferensial
berkenaan dgn permodelan data dan melakukan pengambilan
keputusan berdasarkan analisis data misal melakukan pengujian hipotesis
melakukan estimasi pengamatan masa mendatang (estimasi atau prediksi) membuat
permodelan hubungan (korelasi regresi ANOVA deret waktu) dan sebagainya.
Singkatnya,
statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Istilah 'statistika' (bahasa
Inggris: statistics) berbeda dengan 'statistik' (statistic).
Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang statistik adalah
data, informasi, atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data.
Dari kumpulan data, statistika dapat digunakan untuk menyimpulkan atau
mendeskripsikan data; ini dinamakan statistika deskriptif. Sebagian besar konsep
dasar statistika mengasumsikan teori probabilitas. Beberapa istilah statistika
antara lain: populasi, sampel, unit sampel, dan probabilitas.
Statistika
banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam (misalnya astronomi dan
biologi maupun
ilmu-ilmu sosial (termasuk sosiologi dan psikologi),
maupun di bidang bisnis,
ekonomi, dan industri.
Statistika juga digunakan dalam pemerintahan
untuk berbagai macam tujuan; sensus
penduduk merupakan salah satu prosedur yang paling dikenal.
Jika
suatu kesimpulan data sudah dihimpun, pada statistika deskriptif kita
hendak menyimpulkan data itu dalam beberapa hal. Pertama kita hendak membuat
tabel, misalnya tabel frekuensi, tabel frekuensi kumulatif dan lain-lain yang
mengatur data kasar itu. Juga kita akan melihat diagram atau grafik yang dapat
memberi gambaran mengenai keseluruhan data itu, misalnya diagram lambang
(piktogram), diagram batang, diagram lingkaran, histogram, ogive dan
lain-lain. Kemudian kita hendak menghitung karakteristik data yang dapat
mencakup semua data itu, misalnya rata-rata, median, modus dan
lain-lain.
Aplikasi
statistika lainnya yang sekarang popular adalah prosedur jajak
pendapat atau polling (misalnya dilakukan sebelum pemilihan umum),
serta jajak cepat (perhitungan cepat
hasil pemilu) atau quick count. Di bidang komputasi, statistika dapat
pula diterapkan dalam pengenalan pola maupun kecerdasan
buatan.
2.3 Tipe
pengukuran
Ada
empat tipe pengukuran atau skala
pengukuran yang digunakan di dalam statistika, yakni: nominal, ordinal,
interval, dan rasio. Keempat skala pengukuran tersebut memiliki tingkat
penggunaan yang berbeda dalam riset statistik.
- Skala nominal hanya bisa membedakan sesuatu yang bersifat kualitatif (misalnya: jenis kelamin, agama, warna kulit). Operasi matematikanya: = & bukan =
- Skala ordinal selain membedakan juga menunjukkan tingkatan (misalnya: pendidikan, tingkat kepuasan). Operasi matematikanya: =, <, >, & bukan =
- Skala interval berupa angka kuantitatif namun tidak memiliki nilai nol mutlak (misalnya: tahun, suhu dalam Celcius). Operasi matematikanya: =, <, >, +, -, & bukan =
- Skala rasio berupa angka kuantitatif yang memiliki nilai nol mutlak. Operasi matematikanya: =, <, >, +, -, x, bagi dan bukan =
2.4 Jenis
data, Karakteristik, Unit observasi, Variabel, Populasi,
Sensus, Sampel, dan Teknik Sampling
2.4.1 Jenis data
Jenis data dibagi menjadi 2, yaitu
1. Data
kuantitatif
Data yang diperoleh dari hasil menghitung bilangan. Contoh jumlah
mahasiswa jurusan Manajemen Keuangan Syariah 2011.
2. Data
kualitatif
Data yang berupa kategori. Contoh
gagal, lulus.
2.4.2
Karakteristik
Ciri
yang membedakan suatu objek dengan objek yang lain, cirri objek yang akan di
periksa.
2.4.3 Unit
observasi
Kesatuan
atau segala sesuatu yang karakteristiknya akan diperiksa. Objek yang akan
diperiksa.
2.4.4 Variabel
Karakteristik
yang bisa di klasifikasikan kedalam sekurang-kurangnya dua klasifikasi yang
berbeda. Karakteristik yang memberikan sekurang-kurangnya dua hasil pengukuran
yang berbeda.
2.4.5 Populasi
Dalam
penelitian kuantitatif, apalagi jika dirancang sebagai sebuah penelitian survei
(survey research), keberadaan populasi dan sampel penelitian nyaris tak dapat
dihindarkan. Populasi dan sampel merupakan sumber utama untuk memperoleh data
yang dibutuhkan dalam mengungkapkan fenomena atau realitas yang dijadikan fokus
penelitian kita. Demi mencapai keakuratan dan validitas data yang dihasilkan,
populasi dan sampel yang dijadikan objek penelitian harus memiliki kejelasan
baik dari segi scope, ukuran, maupun karakteristiknya.
Populasi
atau sering juga disebut universe adalah keseluruhan atau totalitas objek yang
diteliti yang ciri-cirinya akan diduga atau ditaksir (estimated). Ciri-ciri
populasi disebut parameter. Oleh karena itu, populasi juga sering diartikan
sebagai kumpulan objek penelitian dari mana data akan dijaring atau
dikumpulkan. Populasi dalam penelitian (penelitian komunikasi) bisa berupa
orang (individu, kelompok, organisasi, komunitas, atau masyarakat) maupun
benda, misalnya jumlah terbitan media massa, jumlah artikel dalam media massa,
jumlah rubrik, dan sebagainya (terutama jika penelitian kita menggunakan teknik
analisis isi (content analysis).
Populasi
penelitian terdiri dari populasi sampling dan populasi sasaran. Populasi
sampling adalah keseluruhan objek yang diteliti, sedangkan populasi sasaran
adalah populasi yang benar-benar dijadikan sumber data.
Konsep
lainnya yang harus dipahami-dan tidak boleh dikelirukan- adalah jumlah populasi
(population numbers) dan ukuran populasi (population size). Jumlah populasi
adalah banyaknya kategori populasi yang dijadikan objek penelitian yang
dinotasikan dengan huruf K.
Populasi
adalah keseluruhan elemen atau unsur yang akan kita teliti.
2.4.6 Sensus
Jika
kita menggunakan seluruh unsur populasi sebagai sumber data, maka penelitian
kita disebut sensus. Sensus merupakan penelitian yang dianggap dapat
mengungkapkan ciri-ciri populasi (parameter) secara akurat dan komprehensif,
sebab dengan menggunakan seluruh unsur populasi sebagai sumber data, maka
gambaran tentang populasi tersebut secara utuh dan menyeluruh akan diperoleh.
Oleh karena itu, sebaik-baiknya penelitian adalah penelitian sensus. Namun
demikian, dalam batas-batas tertentu sensus kadang-kadang tidak efektif dan
tidak efisien, terutama jika dihubungkan dengan ketersedian sumber daya yang
ada pada peneliti. Misalnya, bila dikaitkan dengan fokus penelitian,
keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya yang dimiliki oleh peneliti.
Dalam
keadaan peneliti tidak memungkinkan untuk melakukan sensus, maka peneliti boleh
mengambil sebagian saja dari unsur populasi untuk dijadikan objek penelitiannya
atau sumber data. Sebagian unsur populasi yang dijadikan objek penelitian itu
disebut sampel.
2.4.7 Sampel
Sampel
adalah sebagian dari populasi. Artinya tidak akan ada sampel jika tidak ada
populasi.
Sampel
atau juga sering disebut contoh adalah wakil dari populasi yang ciri-cirinya
akan diungkapkan dan akan digunakan untuk menaksir ciri-ciri populasi. Oleh
karena itu, jika kita menggunakan sampel sebagai sumber data, maka yang akan
kita peroleh adalah ciri-ciri sampel bukan ciri-ciri populasi, tetapi ciri-ciri
sampel itu harus dapat digunakan untuk menaksir populasi. Ciri-ciri sampel
disebut statistik. Sama halnya dengan populasi, dalam sampel pun ada konsep
jumlah sampel dan ukuran sampel. Jumlah sampel adalah banyaknya kategori sampel
yang diteliti yang dilambangkan dengan huruf k, yang jumlahnya sama dengan
jumlah populasi (k=K). Sedangkan ukuran sampel (dilambangkan dengan huruf n)
adalah besarnya unsur populasi yang dijadikan sampel, yang jumlahnya selalui
lebih kecil daripada ukuran populasi.
Karena
data yang diperoleh dari sampel harus dapat digunakan untuk menaksir populasi,
maka dalam mengambil sampel dari populasi tertentu kita harus benar-benar bisa
mengambil sampel yang dapat mewakili populasinya atau disebut sampel
representatif. Sampel representatif adalah sampel yang memiliki ciri
karakteristik yang sama atau relatif sama dengan ciri karakteristik
populasinya. Tingkat kerepresentatifan sampel yang diambil dari populasi
tertentu sangat tergantung pada jenis sampel yang digunakan, ukuran sampel yang
diambil, dan cara pengambilannya. Cara atau prosedur yang digunakan untuk
mengambil sampel dari populasi tertentu disebut teknik sampling.
Ada
beberapa jenis sampel nonrandom yang sering digunakan dalam penelitian
sosial/penelitian komunikasi, di antaranya adalah:
1. Sampel Aksidental
(accidental sampling).
Sampel
ini sering disebut sebagai sampel kebetulan yang pengambilannya didasarkan pada
pertimbangan kemudahan bagi peneliti (bukan penelitian), sehingga sampel ini
sering kali disebut convenience sampling atau sampel keenakan. Orang-orang ilmu
statistika bahkan menyebutnya sebagai sampel kecelakaan, karena saking tidak
representatifnya sampel tersebut. Sebisa mungkin, hindari untuk menggunakan sampel
ini, jika kesimpulan penelitian kita ingin memperoleh kemampuan generalisasi
yang tepat.
2. Sampel Kuota (quota
sampling).
Teknik
sampling kuota merupakan teknik sampling yang sejenis dengan teknik sampling
strata. Perbedaannya adalah ketika mengambil sampel dari setiap strata tidak
menggunakan cara-cara random, tetapi menggunakan cara-cara kemudahan
(convenience). Caranya, tentukan ukuran sampel dari masing-masing strata lalu
teliti siapa sejumlah orang yang sesuai dengan ukuran sampel yang ditentukan
tadi, siapa saja asal berasal dari strata tersebut.
3. Sampel Purposif
(purposeful sampling).
Teknik
ini disebut juga judgemental sampling atau sampel pertimbangan bertujuan. Dasar
penetuan sampelnya adalah tujuan penelitian. Sampel ini digunakan jika dalam
upaya memperoleh data tentang fenomena atau masalah yang diteliti memerlukan
sumber data yang memilki kualifikasi spesifik atau kriteria khusus berdasarkan
penilaian tertentu, tingkat signifikansi tertentu. Misalnya, untuk meneliti
kualitas cerita Film Ayat-ayat Cinta kita memerlukan reponden yang memiliki
kualifikasi komptensi dalam bidang perfilman atau bidang komunikasi. Maka
sampelnya adalah para kritikus film, para dosen produksi film, para ahli
sinematografi, dan lain-lain.
2.4.8 Tekhnik
sampling
Proses pengambilan sampel dalam populasi dengan tekhnik tertentu.
2.5
Distribusi Peluang
Dalam
bab ini akan mempelajari pengelompokan atau distribusi yang dapat diharapkan
berdasarkan kepada pengalaman yang terdahulu atau berdasarkan kepada
pertimbangan-pertimbangan teoritis. Pentingnya mengetahui distribusi macam ini,
akan jelas bila diberikan beberapa contoh :
1. Pengusaha teater
disuatu daerah adalah selayaknya harus mengetahui selera penonton di daerah
itu. Ia harus mengetahui jenis film apa saja yang disenangi penduduk agar dalam
tiap pertunjukan gedung teaternya dibanjiri para penonton.
2. Pengusaha rumah makan
hendaknya mengetahui macam atau rassa makanan yang disenangi dan yang tidak
disenangi oleh para langganannya. Jika disuatu tempat, macam makanan bersari
asam yang lebih disenangi, adalah kurang bijaknsana jika terlalu banyak
menyajikan makanan yang rasanya manis atau rasa yang lain yang lakunya sangat
diragukan.
3. Untuk suatu daerah,
andaikan telah diperkirakan bahwa ukuran kaki wanita dewasa adalah berukuran 34
sebanyak 25%, berukuran 35 sebanyak 32%, dan berukuran 36 sebanyak 38%, dan 5%
berukuran lainnya. Jika pengusaha pabrik sepatu tidak ingin melihat sepatu yang
dihasilkannya menjadi sarang tikus digudangnya, mengapa tidak membuatnya
berdasarkan perbandingan pengelompokan tersebut?
Ketiga
contoh diatas, dan lain-lain contoh dapat dicari, melukiskan pengelompokan
peristiwa-peristiwa dimana pada tiap kelompok telah diperhitungkan banyak
peristiwa yang terjadi, yang pada umumnya dinyatakan dalam persen. Untuk contoh
pertama dinamakan distribusi selera dan contoh ketiga bisa disebut distribusi
ukura kaki wanita. Distribusi demikian merupakan distribusi yang diharapkan
berdasarkan pengalaman.
Ada
distribusi dapat diharapkan berdasarkan pada pertimbangan-pertimbangan
teoritis, umpamanya soal undian dengan mata uang. Misalkan kita ingin
mengetahui apaka mata uang yang kita gunakan untuk undian itu jujur atau tidak.
Andaikan kita melakukan undian sebanyak 1.000 kali dan diperoleh hasil bahwa G
nampak 520 kali (tentulah nampak H sebanyak 480 kali). Sebelum kita menentukan
apakah mata uang itu jujur atau tidak, terlebih dahulu kita harus mengetahui
apa yang dapat diharapkan dari undian dengan menggunakan mata uang jujur.
Kita
sudah mengetahui bahwa dalam undian dengan menggunakan mata uang jujur, peluang
nampaknya tiap permukaan adalah ½. Jadi adalah beralasan jika kitapun
mengharapkan nampaknya G sama banyak dengan nampaknya H dalam undian tersebut.
Berdasarkan ini diperoleh distribusi yang diharapkan sebagai berikut.
Peristiwa
|
Frekuensi
diharapkan
|
Muka G
Muka H
|
500
500
|
Untuk
melanjutkan pembicaraan secara teoritis, marilah kita tinja hasil undian itu
dari segi nampaknya dan tidak nampaknya G. sebut “0” jika nampak H (berarti 0
muka G yang menampak) dan “1” jika G yang nampak. Denan notasi baru ini, maka
distribusi sebenarnya dan distribusi diharapkan untuk soal di atas adalah
sebagai berikut.
Nampak
G
|
Frekuensi
sebenarnya
|
Frekuensi
diharapkan
|
0
1
|
480
520
|
500
500
|
Jika
kita melakukan undian dengan dua macam uang jujur, maka peristiwa yang dapat
terjadi adalah :
HH,
HG, GH, GG.
Atau berdasarkan nampaknya G masing-masing diperoleh sebanyak 0,1 dan 2.
Sehingga peluang untuk 0 G = 1/4, peluang untuk 1 G=1/4+1/4=1/2 dan peluang
untuk 2 G = 1/4. Jika kita melakukan undian sebanyak 2.000 kali, makakita
mengharapkan memperoleh hasil sebagai berikut.
Nampak
G
|
Frekuensi
diharapkan
|
0
1
2
|
¼
x 2.000=500
½
x 2.000=1000
¼
x 2.000= 500
|
Andaikan
sekarang kita melakukanundian dengan tigamata uang jujur. Hal-hal yang terjadi
mengenai nampaknya permukaan adalah:
HHH, HHG, HGH,
GHH, HGG, GHG, GGH, GGG
Atau nampaknya G
adalah 0, 1, 2, atau 3. Ternyata bahwa :
Peluang nampak
0G = 1/8
Peluang nampak
1g = 3/8
Peluang nampak
2G = 3/8
Peluang nampak
3G = 1/8
Jika
ketiga mata uang yang jujur itu diundikan sebanyak 2.000 kali, maka kita
mengharapkan distribusi nampaknya G seperti berikut :
Nampak G
|
Frekuensi
diharapkan
|
0
1
2
3
|
1/8 x 2.000 =
250
3/8 x 2.000 =
750
3/8 x 2.000 =
750
1/8 x 2.000 =
250
|
Untuk
membicarakan distribusi peluang teoritis yang umum, maka biasanya frekuensi
tidak dinyatakan dalam bentuk absolute yang diharapkan, melainkan dalam bentuk
peluang. Guna keperluan ini marilah kita pakai notasi X sebagai pengganti
peristiwa yang diperhatikan (dalam uraian ini ; nampaknya G) dan p(X) untuk
menyatakan. Jika untuk undian dengan satu, dua, dan tiga mata uang jujur
seperti di uraikan di atas digunakan notasi baru ini, maka berturut-turut
diperoleh daftar berikut :
X
|
p(X)
|
0
1
|
½
½
|
Jumlah
|
1
|
X
|
p(X)
|
0
1
2
|
¼
½
¼
|
Jumlah
|
1
|
Rumus
multinomial
Contoh
multinomial
Fungsi peluang dibagi 5 yaitu :
1. Fungsi Peluang Diskret
2. Fungsi Peluang Kontinyu
3. Fungsi Peluang Bersama
P(x,y) = P(X=x dan Y=y)
4. Fungsi Peluang Marginal
5. Fungsi Peluang Bersyarat
2.6 Kombinasi
dan Permutasi
2.6.1 Kombinasi
Adalah
menggabungkan beberapa objek dari suatu grup tanpa memperhatikan urutan. Di
dalam kombinasi, urutan tidak diperhatikan.
{1,2,3} adalah
sama dengan {2,3,1} dan {3,1,2}.
Contoh:
Seorang anak hanya diperbolehkan mengambil dua buah amplop dari tiga buah
amplop yang disediakan yaitu amplop A, amplop B dan amplop C. Tentukan ada
berapa banyak kombinasi untuk mengambil dua buah amplop dari tiga buah amplop
yang disediakan?
Solusi: Ada 3
kombinasi yaitu; A-B, A-C dan B-C.
2.6.1.1 Kombinasi tanpa pengulangan
Ketika
urutan tidak diperhatikan akan tetapi setiap objek yang ada hanya bisa dipilih
sekali maka jumlah kombinasi yang ada adalah:
Di mana n
adalah jumlah objek yang bisa dipilih dan r adalah jumlah yang harus
dipilih.
Sebagai
contoh, kamu mempunyai 5 pensil warna dengan warna yang berbeda yaitu; merah,
kuning, hijau, biru dan ungu. Kamu ingin membawanya ke sekolah. Tapi kamu hanya
boleh membawa dua pensil warna. Ada berapa banyak cara untuk mengkombinasikan
pensil warna yang ada? Dengan menggunakan rumus di atas maka ada 5!/(5-2)!(2)!
= 10 kombinasi.
2.6.1.2 Kombinasi pengulangan
Jika
urutan tidak diperhatikan dan objek bisa dipilih lebih dari sekali, maka jumlah
kombinasi yang ada adalah:
Di
mana n adalah jumlah objek yang bisa dipilih dan r adalah jumlah
yang harus dipilih. Sebagai contoh jika kamu pergi ke sebuah toko donat. Toko
donut itu menyediakan 10 jenis donat berbeda. Kamu ingin membeli tiga donat.
Maka kombinasi yang dihasilkan adalah (10+3-1)!/3!(10-1)! = 220 kombinasi.
2.6.2 Permutasi
Adalah
menggabungkan beberapa objek dari suatu grup dengan memperhatikan urutan. Di
dalam permutasi, urutan diperhatikan.
{1,2,3} tidak
sama dengan {2,3,1} dan {3,1,2}
Contoh:
Ada sebuah kotak berisi 3 bola masing-masing berwarna merah, hijau dan biru.
Jika seorang anak ditugaskan untuk mengambil 2 bola secara acak dan urutan
pengambilan diperhatikan, ada berapa permutasi yang terjadi?
Solusi: Ada 6
permutasi yaitu; M-H, M-B, H-M, H-B, B-M, B-H.
Salah
satu aplikasi kombinasi dan permutasi adalah digunakan untuk mencari probabilitas
suatu kejadian.
2.6.2.1 Permutasi pengulangan
Jika
urutan diperhatikan dan suatu objek dapat dipilih lebih dari sekali maka jumlah
permutasinya adalah:
di mana n
adalah banyaknya objek yang dapat dipilih dan r adalah jumlah yang harus
dipilih.
Sebagai
contoh, jika kamu memiliki huruf A, B, C, dan D dan kamu ingin mencari tahu ada
berapa cara untuk menyusunnya dalam suatu grup yang berisi tiga angka maka kamu
akan menemukan bahwa ada 43 atau 64 cara untuk menyusunnya. Beberapa
cara untuk menyusunnya adalah: AAA, BBB, CCC, DDD, ABB, CBB, DBB, dst.
2.6.2.2. Permutasi tanpa pengulangan
Jika
urutan diperhatikan dan setiap objek yang tersedia hanya bisa dipilih atau
dipakai sekali maka jumlah permutasi yang ada adalah:
di mana n
adalah jumlah objek yang dapat kamu pilih, r adalah jumlah yang harus
dipilih dan ! adalah simbol faktorial.
Sebagai
contoh, ada sebuah pemungutan suara dalam suatu organisasi. Kandidat yang bisa
dipilih ada lima orang. Yang mendapat suara terbanyak akan diangkat menjadi
ketua organisasi tersebut. Yang mendapat suara kedua terbanyak akan diangkat
menjadi wakil ketua. Dan yang mendapat suara ketiga terbanyak akan menjadi
sekretaris. Ada berapa banyak hasil pemungutan suara yang mungkin terjadi?
Dengan menggunakan rumus di atas maka ada 5!/(5-3)! = 60 permutasi.
Umpamakan
jika n = r (yang menandakan bahwa jumlah objek yang bisa dipilih
sama dengan jumlah yang harus dipilih) maka rumusnya menjadi:
karena 0! = 1! =
1
Sebagai
contoh, ada lima kotak kosong yang tersedia. Kelima kotak kosong itu harus
diisi (tidak boleh ada yang kosong). Kelima kotak kosong itu hanya boleh diisi
dengan angka 1,2,3,4,5. Ada berapa banyak cara untuk mengisi kotak kosong?
Dengan menggunakan rumus n! maka ada 5! = 120 permutasi.
2.7 Deret
Deret
adalah rangkaian bilangan yang ter susun, teratur dan memenuhi kaidah-kaidah
tertentu. Adapun untuk unsure dan pembentukan sebuah deret di sebut dengan
Suku. Dan keteraturan rangkaian bilangan yang membentuk sebuah deret adalah
Pola Perubahan.
Pembagian
Deret
1) Berdasarkan jumlah suku yang
membentuknya:
Ø Deret Berhingga adalah deret
yang jumlah suku-sukunya tertentu
Ø Deret tak Berhingga adalah
deret yang jumlah suku-sukunya tidak terbatas.
2) Berdasarkan pola perubahan
Ø Deret hitung (Aritmatika)
adalah deret yang perubahan suku-sukunya berdasarkan penjumlahan terhadap
sebuah bilangan tertentu. Bilangan yang membedakan suku-suku dari deret hitung
di sebut “Pembeda”.
Ø Deret ukur (Geometri) adalah
deret yang perubahan suku-sukunya berdasarkan perkalian terhadap sebuah
bilangan tertentu. Bilangan yang membedakan suku-suku dari deret ukur di sebut
“Pengganda”
Ø Deret Harmoni
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ada
2 pendekatan untuk menganalisis informasi berdasarkan jenis informasi yang
diperoleh, yaitu analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis
kuantitatif/analisis data kuantitatif adalah analisis yang berbasis pada kerja
hitung-menghitung angka. Angka yang diolah disebut input dan hasilnya disebut
output juga berupa angka. Analisis kualitatif/analisis data kualitatif adalah
analisis yang berbasis pada kerja pengelompokan simbol-simbol selain angka.
Simbol itu berupa kata, frase, atau kalimat yang menunjukkan beberapa kategori.
Input maupun output analis data kualitatif berupa simbol, dimana outputnya
disebut deskripsi verbal.
Statistik
adalah sebagai alat pengolah data angka. Stasistik dapat juga
diartikan sebagai metode/asas-asas guna mengerjakan/memanipulasi data kuantitatif agar angka berbicara. Pendekatan dengan statistik sering digunakan metode statistik yaitu metode guna mengumpulkan, mengolah, menyajikan, menganalisis & menginterpretasikan data statistik. Statistika dapat pula diartikan pengetahuan yang berhubungan dengan pengumpulan data, pengolahan data, penganalisisan dan penarikan kesimpulan berdasarkan data dan analisis. Jadi statistik adalah produk dari kerja statistika.
diartikan sebagai metode/asas-asas guna mengerjakan/memanipulasi data kuantitatif agar angka berbicara. Pendekatan dengan statistik sering digunakan metode statistik yaitu metode guna mengumpulkan, mengolah, menyajikan, menganalisis & menginterpretasikan data statistik. Statistika dapat pula diartikan pengetahuan yang berhubungan dengan pengumpulan data, pengolahan data, penganalisisan dan penarikan kesimpulan berdasarkan data dan analisis. Jadi statistik adalah produk dari kerja statistika.
Statistika
adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan,
menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya,
statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Istilah 'statistika' (bahasa
Inggris: statistics) berbeda dengan 'statistik' (statistic).
Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang statistik adalah
data, informasi, atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data.
Ada
empat tipe pengukuran atau skala
pengukuran yang digunakan di dalam statistika, yakni: nominal, ordinal,
interval, dan rasio. Keempat skala pengukuran tersebut memiliki tingkat
penggunaan yang berbeda dalam riset statistik.
- Skala nominal hanya bisa membedakan sesuatu yang bersifat kualitatif (misalnya: jenis kelamin, agama, warna kulit).
- Skala ordinal selain membedakan juga menunjukkan tingkatan (misalnya: pendidikan, tingkat kepuasan).
- Skala interval berupa angka kuantitatif namun tidak memiliki nilai nol mutlak (misalnya: tahun, suhu dalam Celcius).
- Skala rasio berupa angka kuantitatif yang memiliki nilai nol mutlak.
DAFTAR PUSTAKA