STRUKTUR MAKALAH
Pendahuluan
Menulis adalah salah satu bentuk
komunikasi antar manusia. Tujuannya adalah untuk menyampaikan pesan
atau gagasan kita kepada orang lain. Bentuk komunikasi lainnya adalah
berkomunikasi dengan menggunakan bahasa lisan, bahasa isyarat, dan
sebagainya.
Salah satu kelebihan komunikasi tertulis adalah
komunikasi model ini dapat dilakukan tanpa harus berhadapan muka dalam
waktu yang sama dengan orang yang diajak berkomunikasi. Komunikasi
tertulis bahkan dapat dilakukan dengan orang yang hidup beberapa abad
sesudah penulisnya meninggal dunia dan dengan banyak orang di berbagai
tempat sekaligus (contoh, buku karya Imam Ghazali). Namun, kelebihan
itu bisa juga merupakan salah satu kelemahan komunikasi tertulis.
Karena fihak-fihak yang berkomunikasi (penulis dan pembaca) tidak
bertatap muka dalam waktu yang sama, pembaca tidak dapat bertanya atau
minta penjelasan kepada penulis apabila apa yang ditulis itu kurang
jelas baginya. Sebaliknya, penulis juga tidak dapat langsung
mendapatkan umpan balik untuk mengetahui bahwa ada bagian tulisannya
yang dianggap kurang jelas oleh pembaca. Oleh karena itu, seorang
penulis harus mampu mengantisipasi hal-hal yang mungkin dapat
menyebabkan pembaca kurang memahami pesan yang ingin disampaikan.
Dalam dunia tulis menulis, ada konvensi yang dimaksudkan untuk
memudahkan komunikasi antara pengirim pesan (penulis) dengan penerima
pesan (pembaca). Konvensi itu melioputi, antara lain, tanda baca,
penggunaan bahasa formal dan informal, cara menulis paragraf, cara
menulis makalah, dan sebagainya. Adanya konvensi tersebut dapat
menyamakan persepsi penulis dengan pembaca tentang maksud dan fungsi
tanda baca yang digunakan, misalnya. Dalam artikel ini, kita akan
membahas struktur dasar makalah, yang merupakan bagian dari cara menulis
makalah yang efektif sehingga mudah difahami oleh pembaca.
Makalah dapat ditulis untuk tujuan yang berbagai macam: menceritakan
peristiwa, menggambarkan proses, lokasi, atau benda, memberikan argumen
bagi suatu pendapat, dan sebagainya. Namun, secara konvensional,
struktur dasarnya adalah sama, yakni terdiri dari tiga bagian utama:
- bagian pendahuluan,
- bagian isi atau batang tubuh, dan
- bagian penutup.
Bagian Pendahuluan
Bagian pendahuluan adalah bagian pertama yang akan dibaca oleh pembaca
makalah Anda. Oleh karena itu, bagian ini harus dapat menarik minat
pembaca karena, kalau tidak, maka pembaca mungkin tidak akan tertarik
untuk meneruskan membaca makalah Anda. Untuk apa membaca makalah yang
tidak atau kurang menarik? Kecuali, tentu saja, guru atau dosen Anda
yang akan harus memberi nilai makalah Anda. Mungkin, dengan terpaksa
dan menggerutu, mereka terpaksa membaca makalah Anda, walau sekilas,
karena mereka dibayar untuk itu.
Di samping membangkitkan
minat pembaca, bagian pendahuluan ini juga mempunyai fungsi yang
bersifat struktural, yakni menyatakan isi pokok makalah Anda. Dalam
teori menulis, kalimat ini sering disebut sebagai kalimat tesis.
Kalimat tesis ini berfungsi memberi tahu pembaca mengenai apa yang akan
dibicarakan dalam makalah Anda. Kalau kalimat tesis ini tidak ada, maka
makalah Anda akan kelihatan hanya seperti sekumpulan kalimat yang tidak
terkait satu sama lain. Sepert sapu lidi yang hilang pengikatnya.
Kalimat tesis inilah yang membuat makalah Anda menjadi mempunyai fokus,
memberi arah pembicaraan makalah Anda, dan menjadi pengikat bagi
berbagai gagasan dalam makalah Anda. Kalimat tesis ini menjadi unsur
inti makalah Anda karena kalimat tesis ini menunjukkan poin-poin apa
yang akan Anda bicarakan dalam makalah Anda secara rinci dalam bagian
isi. Dalam makalah akademis, kalimat tesis ini biasanya diletakkan di
akhir bagian pendahuluan.
Dalam karya tulis yang panjang,
misalnya buku atau skripsi, bagian pendahuluan ini bisa merupakan satu
bab tersendiri. Namun, dalam makalah singkat (350-500 kata) seperti
yang biasa diminta oleh dosen matakuliah, bagian pendahuluan ini
biasanya berupa satu paragraf penuh. Jangan menulis bagian pendahuluan
makalah Anda hanya dalam satu kalimat karena, kalau bagian pendahuluan
Anda terlalu singkat, Anda tidak berkesempatan untuk mengembangkannya
menjadi bagian pendahuluan yang efektif. Bagian pendahuluan biasanya
dimulai dengan tulisan yang dirancang untuk menimbulkan minat pembaca
terhadap masalah yang akan Anda bahas dalam makalah itu. Selanjutnya,
bagian pendahuluan ini harus Anda kembangkan dengan menyajikan fakta
atau gagasan umum yang akan mengarahkan perhatian pembaca kepada topik
makalah Anda. Kemudian, bagian pendahuluan ini harus secara
berangsur-angsur dan secara logis mempersempit fokus pembicaraannya dan
mulai memperkenalkan kalimat tesisnya.
Jadi, pada dasarnya,
tujuan penulisan bagian pendahuluan ada dua: memangkitkan minat pembaca
terhadap topik makalah Anda dan menyatakan kalimat tesis, bukan untuk
menyajikan pembahasan topik makalah Anda sepenuhnya. Pembahasan itu
menjadi tugas bagian isi makalah Anda, yang akan kita bicarakan berikut
inni.
Bagian Isi (Batang Tubuh)
Bagian isi makalah ini adalah bagian yang paling panjang dalam makalah
Anda karena inilah inti makalah Anda. Dalam karya tulis yang panjang,
bagian ini bisa menjadi beberapa bab. Namun, dalam makalah pendek,
bagian ini biasanya terdiri atas beberapa paragraf saja, tergantung pada
banyaknya poin yang akan dibahas. Dalam pelajaran menulis untuk
mahasiswa di berbagai perguruan tinggi, dikenal istilah ’makalah lima
paragraf’, yaitu makalah yang terdiri atas lima paragraf: satu paragraf
pendahuluan, satu paragraf penutup, dan tiga paragraf isi yang berisi
tiga poin (masing-masing paragraf berisi satu poin). Makalah lima
paragraf ini biasanya digunakan untuk melatih mahasiswa dalam menata
organisasi makalah mereka sehingga menjadi makalah yang efektif. Model
inilah yang juga akan kita gunakan dalam rangkaian artikel ini.
Di awal setiap paragraf isi itu (yang sering juga disebut sebagai
paragraf pendukung), biasanya ada kalimat topik yang memberi tahu
pembaca apa isi paragraf tersebut. Kalimat topik ini akan merujuk pada
kalimat tesis dan menunjukkan aspek yang mana dari kalimat tesis itu
yang akan dibahas dalam paragraf tersebut. Kalimat topik ini harus
spesifik seperti halnya kalimat tesis. Kalau kalimat tesis memberikan
fokus bagi makalah Anda, maka kalimat topik memberikan fokus bagi
paragraf yang bersangkutan.
Sesudah kalimat topik Anda
menunjukkan poin apa yang akan dibahas dalam paragraf tersebut, maka
Anda perlu menyiapkan rincian dan fakta untuk mendukung kalimat topik
tersebut. Tidaklah cukup bagi Anda hanya menyatakan apa pendapat Anda
dalam kalimat topik tersebut. Pembaca perlu diyakinkan bahwa pendapat
Anda, yang Anda kemukakan dalam kalimat topik, itu memang benar. Tugas
Andalah, bukan tugas pembaca, untuk membuktikan logika argumen Anda.
Tidak ada aturan baku yang menetapkan seberapa panjang paragraf
pendukung ini. Semakin relevan rincian yang Anda kemukakan untuk
mendukung setiap kalimat topik Anda, akan semakin jelas pulalah poin
yang Anda kemukakan. Kalau poin-poin pendapat Anda dinyatakan secara
baik dan didukung dengan cukup data (fakta dan rincian), maka makalah
Anda akan meakinkan.
Bagian Penutup
Bagian penutup adalah bagian terakhir makalah Anda. Dan bagian ini
biasanya menjadi bagian yang paling diingat pembaca Anda. Oleh karena
itu, apa yang Anda tulis dalam bagian ini harus konsisten dengan apa
yang telah Anda tulis sebelumnya dalam makalah Anda.
Dalam
bagian penutup ini, Anda harus merangkum semua yang telah Anda tulis
sebelumnya dalam makalah itu. Ini dapat Anda lakukan dengan cara
menyatakan kembali kalimat tesis Anda. Pernyataan ulang ini biasanya
akan sangat efektif kalau diletakkan di awal bagian penutup. Pernyataan
ulang ini akan mengingatkan pembaca akan poin-poin pokok yang telah
Anda coba kemukakan. Di samping itu, pengulangan ini juga memberi
isyarat kepada pembaca bahwa pembahasan makalah Anda akan berakhir.
Bagian penutup yang mendadak, atau yang tidak merupakan kelanjutan
logis dari apa yang telah ditulis sebelumnya, akan membuat pembaca
kaget dan menimbulkan keraguan terhadap seluruh isi makalah tersebut.
Oleh karena itu, sebaiknya pernyataan ulang kalimat tesis itu Anda ikuti
dengan beberapa kalimat penutup. Kalimat-kalimat penutup ini secara
berangsur-angsur memperluas fokus kalimat tesis dan mengantar pembaca
keluar dari makalah Anda dan kembali ke dalam dunia mereka. Banyak
penulis yang suka mengakhiri bagian penutup ini dengan pernuataan akhir
yang mantap. Kalimat akhir yang mantap ini akan membuat pembaca
memikirkan implikasi makalah Anda.
Bagian penutup ini tidak
boleh berisi hal-hal yang bertentangan atau mengubah kalimat tesis
Anda. Apologi atau sangkalan hanya akan melemahkan argumentasi makalah
Anda. Karena itu pula, hendaknya Anda tidak mengemukakan
pendapat/gagasan yang sama sekali baru dalam bagian penutup ini.
Gagasan atau pendapat yang baru merelukan pembuktian baru pula dan Anda
tentunya tidak ingin membuka kembali diskusi itu pada saat Anda sedang
berusaha mengakhirinya
Penutup
Sebagai penutup, Amda perlu diingatkan kembali bahwa setiap makalah yang
Anda tulis harus mempunyai pendahuluan, isi (batang tubuh), dan
penutup. Setelah Anda selesai menulis draft pertama makalah Anda,
periksalah untuk memastikan bahwa setiap bagian itu telah menjalankan
fungsinya dengan baik. Dan pastikan juga bahwa makalah Anda seimbang.
Jangan sampai bagian pendahuluan atau bagian penutup makalah Anda
terlalu panjang atau terlalu pendek.